• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Laki-Laki itu Pancer dalam Silsilah Nasab, Mengapa Demikian?

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
28/03/2020
in Pernak-pernik
0
(sumber foto budayajawa.id)

(sumber foto budayajawa.id)

79
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tak seperti biasanya, saya berkunjung ke Keraton Cirebon sambil mengambil beberapa spot gambar menarik dengan kamera. Kali ini benar-benar belajar dan berdialog tentang sejarah Cirebon dan Kerajaan-Kerajaannya.

Entah sejak kapan saya mulai suka mengulik sejarah. Mengunjungi situs makam dan peninggalan-peninggalan masa lalu. Tentu lebih menarik dari pada menghabiskan liburan di pusat perbelanjaan dan tempat ramai lainnya. Berdasarkan mandat Sultan atas surat yang terkirim, kami didampingi oleh Raden Nanang. Seseorang yang memiliki silsilah dengan Keraton Kasepuhan.

Banyak hal yang kudapat, namun satu pernyataan yang terus melayang-layang dan terbawa pulang. Tentang silsilah beliau mengatakan ‘Laki-laki itu pancer dalam silsilah nasab’. Implikasi dari kalimat tersebut adalah bahwa seorang raden laki-laki jika menikah dengan perempuan di luar keluarga keraton, dia tetap memiliki silsilah di keraton.

Namun sebaliknya, raden perempuan jika menikah dengan laki-laki non-keraton maka silsilahnya terputus. Jika tidak salah memahami, hal ini juga terjadi di Keluarga Habaib dan Syarifah. Saya ingat sekali kala itu seorang teman menceritakan teman perempuannya yang bergelar syarifah.

Kisah cintanya tak mulus terbentur restu orangtua kala ia jatuh cinta pada lelaki non-habib. Ketakutan terputusnya nasab menjadi sebab perjodohan lebih sering terjadi di kalangan priyayi dan darah biru. Terutama bagi anak perempuan.

Baca Juga:

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

Pancer dalam silsilah nasab juga terlihat jelas saat penyebutan nama anak, baik laki-laki maupun perempuan dengan sebutan ‘bin’ dan ‘binti’ dan kemudian diisbatkan dengan nama bapaknya, bukan nama ibunya.

Aku jadi teringat saat mengikuti Kajian Keadilan Gender Islam (KGI), yang diampu Ibu Nyai Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. Beliau menceritakan dan memberi gambaran sosial mengenai seorang single mom yang menghidupi anak-anaknya, banting tulang, mendidik, dan bekerja keras, namun nama ayahnya yang akan tersebut saat akad. Bahkan untuk anak perempuan, ayahnya yang lebih berhak menjadi wali atasnya.

Lebih lanjut,  juga dijelaskan tentang Surat Lukman Ayat 14 tentang berbakti kepada orangtua. Dalam Ayat Ini dengan zahirnya menjelaskan tentang berbakti kepada Ibu, seorang Ibu yang hamil, melahirkan, menyusui, dan menyapihnya setelah dua tahun.

Ajaran Islam benar-benar berupaya untuk meningkatkan derajat ibu tiga tingkatan agar setara dengan derajat ayah. Berbakti kepada ayah secara sosial bangsa Arab kala itu adalah keniscayaan. Dan semangat Islam berupaya untuk merubah perlahan untuk mencapai kemaslahatan bersama.

Namun konsep penulisan silsilah dengan pancer ayah ini masih tetap berlaku karena merupakan produk budaya. Namun bisa saja berubah seiring berubahnya kultur dan tradisi yang ada. Hal ini juga akan seirama dengan prinsip bahwa keutamaan tidak hanya terletak pada jenis kelamin, tetapi pada ketaqwaannya pada Tuhan dan kebermanfaatannya bagi orang lain dan alam sekitar.[]

Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Fiqh Kesetaraan

Menggeser Fiqh Fitnah Menuju Fiqh Kesetaraan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID