• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Lelaki yang Ingin Menyucikan Bajuku

Halimah Garnasih Halimah Garnasih
05/09/2018
in Kolom
0
menyucikan bajuku

menyucikan bajuku

74
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Sampeyan, sudah siap saya cucikan bajunya?” satu pertanyaan sederhana malam itu keluar dari mulutnya. Lelaki yang delapan hari lagi akan menjadi teman jiwaku untuk lebih mendekat kepada-Nya. Lelaki yang ingin menyucikan bajuku.

Aku terdiam. Meski sesungguhnya, kedalaman batinku tidak terkejut kalimat itu keluar darinya. Lelaki dengan laku spiritual sepertinya, yang mendalami tasawuf Ibnu Arabi, akan begitu indah memperlakukan apapun dan siapapun di muka bumi ini dengan baik, terlebih perempuan.

Karena Ibnu Arabi, sang Sufi besar itu, telah sampai pada pencapaian pengetahuan bahwa tumpuan alam semesta ini ada pada perempuan. Hal itu karena Ibnu Arabi melihat-menemukan bahwa Asmaul Husna, nama-nama Tuhan, sifat-sifat Tuhan, didominasi oleh ‘Jamaliyah’, feminitas. Dan Jamaliyah-Nya, banyak terkandung pada manusia yang bernama perempuan.

Dan lalu hal itu, menjadi tugas bersama para manusia untuk memaksimalkan potensi ‘jamaliyah’ dan ‘jalaliyah’, ‘feminitas’ dan ‘maskulinitas’ pada tiap dirinya, baik tiap diri laki-laki dan tiap diri perempuan.

Baca juga: Jamal dan Jalal di Pilkada

Baca Juga:

Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

Islam dan Persoalan Gender

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

Namun aku tetap terdiam. Terdiam sejenak di bawah sinar lampu orange malam itu. Di depannya. Mungkin, kerak-kerak relasi suami-istri yang beban domestik rumah tangga bertumpu pada perempuan saja, masih menyisa di alam bawah sadarku.

Sehingga, ketakjuban keluar dari diriku tanpa bisa kucegah. Ia melesat begitu cepat, memanifestasi dalam kebisuan dan kebekuanku di depannya.

Betapapun telah lama kulahap berbagai teori kesetaraan, gender, feminis, dan isu-isu perempuan. Aku dengan kesadaran yang penuh berada di tengah-tengah nafas patriarkhis yang kental.

Baca juga: Nyuci Itu Laki

Aku harus jujur pada diriku sendiri, bahwa tradisi-tradisi dan hukum sosial berbagai suku di bumi pertiwiku ini masih sarat akar patriarkhis yang kuat.

Meskipun aku lahir dan tumbuh di tengah orangtua yang hubungan bersuami-istrinya begitu harmoni, begitu indah, bersih dari kotoran patriarkhis. Saat melangkah dari rumah, kehidupan bernuansa patriarkhis begitu kuat. Ia mengepungku dari segala lini. Sangat kental dan begitu kuat.

Baca juga: Tauhid Itu Anti Patriarkhi

“Sampeyan, sudah siap saya cucikan bajunya?”

Ah, pertanyaan itu masih sering terngiang sesaat sebelum aku berangkat tidur. Pertanyaannya itu, yang sederhana itu, cukup mengatakan banyak hal tentang keadaan rumah tangga yang akan kami bangun. Yang akan kami lalui.

Pertanyaannya itu, membuatku damai. Membuat bayangan menjadi istri dengan beban rumah tangga yang begitu berat dan harus kupikul sendiri, sirna. Lenyap.

Aku melihat samudera, yang akan kami lalui bersama-sama dengan kerja sama yang harmoni. Yang sesuai fungsi kami masing-masing diciptakan sebagai manusia bernama perempuan, dan manusia bernama lelaki.

Tiba-tiba terbersit dalam benakku bagian kalimat dari teori keadilan hakiki Ibu Nur Rofi’ah: bekerjasama-berkesetaraan dengan melihat kekhasan yang dimiliki oleh perempuan.[]

Tags: FemininGenderIbnu ArabiistriJalalJamallaki-lakimaskulinperempuansuamiSufiTugas bersama
Halimah Garnasih

Halimah Garnasih

Membaca dan menulis adalah kekasih. Jatuh cinta pada sastra, filsafat, wacana perempuan, dan kemanusiaan. Santri ngaji filsafat (MJS) Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta.

Terkait Posts

Perempuan dan Pembangunan

Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan

12 Juli 2025
Isu Disabilitas

Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

12 Juli 2025
Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Negara Inklusi

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

11 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Negara Inklusi

    Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara
  • Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah
  • Islam dan Persoalan Gender

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID