• Login
  • Register
Sabtu, 30 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Jamal dan Jalal di Pilkada

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
18/01/2018
in Kolom
0
53
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jamal dan Jalal adalah di antara sifat Allah Swt. yang jika diimplementasikan dalam kehidupan manusia, bisa mencerminkan perspektif mubadalah atau kesalingan. Jamal adalah keindahan dan kecantikan. Jalal adalah keagungan dan kekuasaan. Mungkin dalam kajian gender bisa disebut Jamal sebagai feminitas dan Jalal sebagai maskulinitas. Atau dalam kosmologi Taoisme Jamal adalah Yin dan Jalal adalah Yang. Demikian salah satu gagasan Sachiko Murata dalam “The Tao of Islam”.

Bahwa dalam sifat-sifat Tuhan itu bisa dibelah menjadi dua kelompok, yang feminin dan yang maskulin. Sifat-sifat ini disamping mencerminkan karakteristik ketuhanan, tetapi juga dianjurkan agar menjadi karakteristik kemanusiaan yang sempurna. Atau dalam konsep sufi: insan kamil. Bahwa manusia yang sempurna adalah yang bisa menyeimbangkan antara sifat-sifat dalam diri: yang feminin dan yang maskulin. Ini sifat-sifat, bukan jenis kelamin biologis.

Menariknya, menurut Ibn Arabi sang mahaguru sufi, masih kata Sachiko Murata, Allah Swt. lebih mudah didekati dengan sikap dan perilaku feminin seseorang daripada yang maskulin. Pandangan ini didasarkan pada hadits Nabi Saw yang menyatakan: “Aku mencintai tiga hal (untuk mendekat kepada Allah Swt): sholat, perempuan dan parfum”. Ketiga hal ini adalah representasi dari feminitas, bukan maskulinitas.

Sifat dan karakter feminin itu misalnya: mencintai, mengasihi, empati, memberi, berbagi, memaafkan, mengampuni, mendahulukan orang lain, mendidik, membantu, menolong, menguatkan, menenangkan, memberi kenyamanan, memberi senyum, ramah, tenang, dll. Seseorang yang ingin cepat memperoleh tempat yang dekat dengan Allah Swt, disarankan untuk menggunakan jalan tol ini.

Sifat dan karakteristik maskulin itu misalnya: menguasai, menghukum, mengadili, memutuskan, menagih dan menuntut hak, mengambil alih kekuasan, memimpin, membuat ketegasan, mengambil, merebut, membalas keburukan, menghadang, melawan, dan memerangi. Jika semua ini benar-benar dilakukan untuk kebaikan, maka bisa menjadi jalan mendekat kepada Allah Swt. Tetapi ini jalan umum yang bergelombang, bukan jalan tol, jika dibandingkan dengan sifat feminin di atas.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Perfoming Perempuan Pesantren dalam Kegiatan Pentarlih
  • Perempuan Maskulin
  • Doktrin Athena
  • Seni Bermain Bola dan Hasil Pilkada

Baca Juga:

Perfoming Perempuan Pesantren dalam Kegiatan Pentarlih

Perempuan Maskulin

Doktrin Athena

Seni Bermain Bola dan Hasil Pilkada

Dus, mereka yang sekarang berebut di Pilkada, dengan mengatasnamakan perjuangan Islam, adalah sesungguhnya jalan yang bergelombang menuju Allah Swt. Apalagi jika dilakukan dengan penuh fitnah, bohong, menipu, korupsi, maka justru menjadi jurang yang bisa “nyungsepkan” mereka yang mengaku sedang membela dan menuju jalan Allah Swt.

Sebagai siklus dari sistem pergantian kepemimpinan yang paling “damai” dan partisipatif, tentu saja Pilkada serentak ini perlu kita dukung. Tetapi kita juga perlu mendoakan untuk kita semua, agar tidak terjebak pada pertengkaran dan konflik politik dengan amunisi kesucian agama. Karena bisa jadi kita akan terjerumus pada jurang yang mematikan kita semua.

Kita juga perlu berdoa secara tulus agar semua orang yang terlibat langsung dalam Pilkada, partai manapun, agar diluruskan niatnya dan kelak jika menang akan menggunakan kekuasaan untuk kepentingan rakyat banyak. Karena inilah jalan Allah Swt itu.

Bagi yang lain, yang tidak telibat langsung, rambahlah jalan tol menuju Allah Swt yang jauh lebih lempang. Yaitu dengan menghiasi diri kita dengan sifat dan perilaku yang jamal, atau feminin. Prinsip dan nilai kesalingan adalah yang paling jamal. Mari.[]

Tags: feminimkepala daerahKPUmaskulinpartisipatifpemilihan kepada daerahPilgubPilkadapilpresSifat Alloh
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir, biasa disapa Kang Faqih adalah alumni PP Dar al-Tauhid Arjawinangun, salah satu wakil ketua Yayasan Fahmina, dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan ISIF Cirebon. Saat ini dipercaya menjadi Sekretaris ALIMAT, Gerakan keadilan keluarga Indonesia perspektif Islam.

Terkait Posts

Ketahanan Mental Keluarga

Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

30 September 2023
Nafsun wahidah

Muhammad Abduh: Jika Nafsun Wahidah adalah Adam, Maka Adam yang Mana?

30 September 2023
Tadarus

Refleksi Tadarus Subuh: Banyak Perempuan Masa Nabi Saw Ikut Bela Negara

29 September 2023
Ning Sheila Hasina

Melawan Catcalling dengan Elegansi ala Ning Sheila Hasina

29 September 2023
PRT

Urgensi Pengesahan RUU PPRT: Payung Hukum untuk Lindungi Para Pekerja Rumah Tangga

29 September 2023
Misi Utama Kenabian

Maulid Nabi: Meneladani Rasulullah saw; Upaya Menegakkan Misi Utama Kenabian

28 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Al-Qur'an Poligami

    Al-Qur’an Menegaskan Monogami bukan Poligami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil Tentang Larangan Berbuat Kerusakan di Muka Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jiwa yang (Seharusnya) Bersedih: Laki-laki yang Tak Boleh Menangis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membincang Misi Sosial Profetik Nabi Muhammad SAW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ashoka Indonesia Kembali Mengadakan Mitigasi Krisis Iklim Melalui SICI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tidak Ada Anjuran Poligami Dalam Al-Qur’an
  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga
  • Tidak Ada Keutamaan Dalam Perkawinan Poligami
  • Muhammad Abduh: Jika Nafsun Wahidah adalah Adam, Maka Adam yang Mana?
  • Tidak Ada Tafsir Al-Qur’an tentang Poligami

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist