• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Makna Kemiskinan dan Perempuan

Al-Qur'an menyebut orang-orang miskin sebagai bagian dari kelompok al-Mustadh'afin, orang-orang yang lemah atau dilemahkan. Sesungguhnya, fakta kemiskinan saat ini mungkin menjadi yang paling banyak adalah perempuan rasakan dan alami

Redaksi Redaksi
15/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Makna Kemiskinan

Makna Kemiskinan

667
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kata miskin berasal dari kosakata bahasa Arab. Dalam al-Qur’an miskin -berikut derivasinya disebut sebanyak 69 kali, dua puluh tiga di antaranya bermakna kemiskinan sebagaimana umum dipahami.

Secara literal al-Raghib al-Ishfahani mengartikan miskin dengan sesuatu yang tetap, tidak bergerak. Makna tersebut memberi arti bahwa orang miskin (laki-laki dan perempuan) adalah orang yang tidak mampu melakukan apa-apa, tidak bisa bergerak, dan tidak berdaya.

Ketidakmampuan bergerak boleh jadi disebabkan karena kemalasan, atau tidak ada peluang untuk bergerak, atau karena faktor lainnya yang membuatnya tidak bisa bergerak.

Sementara miskin dalam pengertian sehari-hari adalah man la yajid ma yakfihi (seseorang yang tidak dapat memperoleh sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya).

Dalam percakapan sehari-hari, kata miskin sering bergandengan dengan kata fakir (fakir-miskin). Kedua kata ini (fakir dan miskin) pada prinsipnya memiliki arti sama, tetapi berbeda pada sisi kualifikasinya.

Baca Juga:

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

Ibnu Jarir al-Thabari mengatakan bahwa fakir adalah orang yang sangat membutuhkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun dapat menahan diri dari meminta-minta. Sementara miskin adalah orang yang sangat membutuhkan sesuatu untuk hidup dengan meminta-minta.

Definisi al-Thabari di atas menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki kualifikasi lebih berat daripada kefakiran. Berbeda dari definisi tersebut, terdapat pandangan lain yang memberikan arti sebaliknya, yaitu fakir lebih berat daripada miskin.

Terlepas dari perbedaan makna miskin dan fakir, terdapat kesepakatan di kalangan ulama yang menyatakan bahwa kedua kategori ini merupakan kelompok masyarakat yang berhak memperoleh zakat.

Dalam kerangka yang lebih luas, al-Qur’an menyebut orang-orang miskin sebagai bagian dari kelompok al-Mustadh’afin, orang-orang yang lemah atau dilemahkan. Sesungguhnya, fakta kemiskinan saat ini mungkin menjadi yang paling banyak adalah perempuan rasakan dan alami. []

Tags: fakirKemiskinanmaknaperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID