• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Manfaat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal

Perut yang diisi dengan makanan halal akan mendatangkan suatu ketenangan dan kepatuhan untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Serta mendekatkan diri kepada-Nya setiap saat.

Redaksi Redaksi
04/06/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Makanan Halal

Makanan Halal

534
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam kondisi normal, sangat banyak jenis makanan dan minuman halal di sekeliling tempat tinggal kita yang dapat kita pilih untuk dimakan sesuai dengan selera kita.

Menurut para ulama, perut yang penuh dengan makanan haram akan cenderung untuk melakukan perbuatan terlarang dan menuruti kehendak hawa nafsu, yakni nafsu yang senantiasa ingin berbuat kerusakan.

Sebaliknya, perut yang penuh dengan makanan halal akan mendatangkan suatu ketenangan dan kepatuhan untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Serta mendekatkan diri kepada-Nya setiap saat.

Menurut para ahli tasawuf, keuntungan mengonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara halal, antara lain di kemudian hari, api neraka tidak mau menjilat jasad kita. Karena sumber kehidupan kita berasal dari makanan yang halal.

Pesan para ulama ini sejatinya menjadi peringatan agar kita selektif dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup anak dan keluarga kita dari hal halal. Keluarga kita memang perlu memakan-makanan yang halal, karena dengan dapat memenuhi kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan yang prima.

Dengan tubuh yang sehat dan hatinya beriman kepada Allah, secara langsung memberi dampak pada kekuatan untuk melaksanakan perintah Allah Swt. Hal ini sebagai bentuk ungkapan syukur kita terhadap Sang Pemberi kenikmatan yang lah memberi kesehatan (jasmani dan ruhani).

Baca Juga:

Hidup Minimalis juga Bagian dari Laku Tasawuf Lho!

Perilaku Konsumtif Menjelang Lebaran, Haram?

Gen Z dan Ancaman Diabetes Melitus

Kepuasan Hubungan Seksual bagi Pasangan Suami Istri

Tidak ada artinya uang dan kekayaan banyak, kalau semua itu kita peroleh melalui cara-cara yang tidak terpuji. Hidup mewah memang tidak dilarang oleh Islam, tetapi Allah Swt lebih menyukai orang yang berkecukupan dan sederhana. Serta mampu berbuat baik kepada sesamanya sebagai bentuk kesalehan sosial. Itulah kehidupan yang ideal menurut Islam. []

Tags: HalalMakananmanfaatmengonsumsiMinuman
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID