• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mari Dukung Pendidikan Berkualitas Bagi Perempuan

Akibat ketimpangan pada aspek pendidikan ini, partisipasi perempuan pada ranah politik menjadi sangat terbatas, tidak optimal, serta tidak memperoleh dukungan penuh, hanya karena mereka perempuan

Redaksi Redaksi
10/05/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada realitas pendidikan, sampai saat ini, perempuan masih belum memiliki kesempatan yang memadai untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.

Hal tersebut mungkin karena alasan ekonomi, keluarga, dan juga budaya. Beberapa kasus juga karena kebijakan politik yang belum memberikan pemihakan yang khusus (affirmative action) untuk memperluas akses pendidikan bagi perempuan.

Akibat ketimpangan pada aspek pendidikan ini, partisipasi perempuan pada ranah politik menjadi sangat terbatas, tidak optimal, serta tidak memperoleh dukungan penuh, hanya karena mereka perempuan.

Dalam beberapa kasus, kiprah perempuan masih sering digugat otoritas budaya yang berkembang di masyarakat. Kiprah (jihad) perempuan dalam ajaran dan aturan formal hanya dibatasi pada ranah domestik untuk urusan-urusan keluarga dan rumah tangga.

Kendati pun berkiprah di ranah publik, mereka hanya didukung untuk urusan-urusan yang masih terkait dengan keluarga, mendidik, mengasuh, atau menjadi pelengkap kerja-kerja laki-laki. Sekalipun, pada realitas yang nyata karena tuntutan berbagai hal mereka sudah mengerjakan semua urusan publik.

Baca Juga:

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Peran Politik Perempuan

Delegitimasi peran politik perempuan membuat banyak kebijakan yang muncul, justru tidak ramah terhadap perempuan.

Salah satunya, soal pembiaran kematian ibu dan anak yang masih sangat tinggi, kebijakan Keluarga Berencana yang tidak berorientasi pada kesehatan perempuan. Serta kebijakan yang tidak empatik pada kasus-kasus penghentian kehamilan yang tidak ia inginkan.

Pada kasus penghentian kehamilan atau kita kenal dengan aborsi misalnya, sering sebagai kebobrokan moralitas perempuan yang tidak bertanggung jawab.

Perempuan, sekalipun pada praktiknya menjadi korban perkosaan atau penipuan. Bahkan ia menjadi korban untuk menanggung sendiri segala konsekuensi dari kehamilan yang tidak ia kehendaki.

Ketimpangan realitas yang menimpa perempuan, juga banyak terpengaruhi oleh budaya komodifikasi (baca: komersialisasi) tubuh perempuan.

Di banyak kesempatan, perempuan hanya melihatnya sebagai tubuh yang layak pertontonkan dan terjajakan. Lebih sempit lagi, perempuan hanya sebagai seonggok tubuh yang punya vagina dan rahim.

Segala cara pandang, pemikiran, aturan, dan kebijakan orang-orang arahkan pada perempuan dalam kaitannya sebagai pemilik vagina dan rahim kandungan. Tanpa aspirasi dan partisipasi penuh perempuan.

Kenyataannya, yang mengatur tubuh, vagina, dan rahim adalah orang lain di luar perempuan sendiri seperti bisa suami, ayah, dokter, dan dukun (paranormal). Perempuan sendiri kurang kita libatkan untuk persoalan yang terkait dengan tubuh dan kepentingan hidup mereka sendiri. []

Tags: berkualitasdukungMaripendidikanperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID