• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Memaknai Keadilan Bagi Perempuan

Keadilan bagi laki-laki dan perempuan memiliki dua sisi yang harus kita perjuangkan secara simultan. Termasuk menciptakan moralitas kemanusiaan yang luhur dan mengapuskan segala bentuk kekerasan

Redaksi Redaksi
15/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Perempuan

Perempuan

716
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Keadilan adalah gagasan paling sentral sekaligus tujuan tertinggi karena diajarkan setiap agama dan kemanusiaan. Penegakannya adalah niscaya sebagai upaya meraih cita-cita manusia, baik laki-laki maupun perempuan dalam kehidupan bersamanya.

Abu Bakar al Razi (w. 865 M), salah seorang pemikir besar Islam abad pertengahan menegaskan: “Tujuan tertinggi untuk apa Allah Swt ciptakan kita bukanlah kegembiraan atas kesenangan-kesenangan fisik. Akan tetapi pencapaian ilmu pengetahuan dan praktik keadilan”.

Jauh sebelumnya filosof klasik paling terkemuka, Aristoteles, mengemukakan bahwa : “Keadilan adalah kebajikan tertinggi yang di dalamnya ada kebajikan.”

Dalam konteks Islam, sentralitas ide keadilan (al-‘Adl dan al-Qisth) tersebut terbukti melalui penyebutannya di dalam kitab suci al-Qur’an sebanyak lebih dari 50 kali dalam beragam bentuk.

Di samping menggunakan kata “al-‘Adl”, sendiri, kitab suci tersebut juga menggunakan kata lain yang memiliki makna yang indentik dengan keadilan, seperti al-Qisth, al-Wasath (tengah), al-Mizan (seimbang), al-Sawa/ al-Musawah (sama/persamaan), al-Matsil (setara) dan lain-lain.

Baca Juga:

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

Lebih dari itu keadilan menjadi nama bagi Tuhan dan tugas utama kenabian. Semua teks-teks agama tentang keadilan tersebut memperlihatkan bahwa keadilan merupakan perintah Tuhan yang harus manusia tegakkan. Ini menunjukkan bahwa Islam memiliki komitmen yang tinggi terhadap ide ini.

Teks-teks suci Islam yang di dalamnya ada kata adil atau keadilan, memperlihatkan bahwa ia merupakan gabungan nilai-nilai moral dan sosial yang menunjukkan kejujuran, keseimbangan, kesetaraan, kebajikan dan kesederhanaan.

Nilai-nilai moral ini menjadi inti dari visi agama yang harus manusia realisasikan. Termasuk dalam kapasitasnya sebagai individu, keluarga, anggota komunitas maupun penyelenggara negara.

Antinonim dari keadilan adalah kezaliman (al-Zhulm), tirani (al-Thugyan), dan penyimpangan (al-Jawr). Tuhan mengecam keras tindak-tindakan ini.

Hal ini menunjukkan bahwa keadilan bagi laki-laki dan perempuan memiliki dua sisi yang harus kita perjuangkan secara simultan. Termasuk menciptakan moralitas kemanusiaan yang luhur dan mengapuskan segala bentuk kekerasan, kerusakan dan segala moralitas yang rendah. []

Tags: islamkeadilankemanusiaanmemaknaiperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID