• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Memaknai Ulang Dalil Kawin Anak

Imam Abu Hanifah dan An-Nakha’i sebagaimana mengutip pendapat Abu Hayyan bahwa batasan usia baligh untuk menikah adalah 25 tahun

Redaksi Redaksi
10/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
dalil kawin anak

dalil kawin anak

275
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi Lc, M.A menjelaskan bahwa dari sisi pemahaman keagamaan, perubahan cara memahami ayat dan hadis yang dijadikan dalil kawin anak perlu dilakukan secara masif.

Menurut Nyai Badriyah ayat yang menjadi dasar pada umumnya adalah al-Qur’an surat ath-Thalaaq ayat 4, khususnya kalimat wa al-laa’i lam yahidhna yang artinya “dan mereka (yang cerai) belum haid”.

Penggalan ayat ini, kata Nyai Badriyah, kemudian menjadi dalil bolehnya kawin dan cerai dengan anak kecil yang belum haid.

Sedangkan hadisnya adalah peristiwa pernikahan Nabi dengan Aisyah Ra yang berusia sembilan tahun.

Tafsir kontekstual atas dalil-dalil itu, Nyai Badriyah mengungkapkan sesungguhnya sudah ada, tapi belum populer.

Baca Juga:

Membaca Ulang Pandangan Ibnu Rusyd tentang Perempuan

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

Terhadap ayat 4 surat ath-Thalaq ada penafsiran bahwa “mereka yang belum haid” tidak tepat menjadi dalil bolehnya kawin cerai dengan anak karena yang belum haid bisa jadi perempuan dewasa juga.

Ayat ini memberikan pemahaman sebagai ketentuan atas batas iddah untuk beragam keadaan perempuan, ada yang sudah haid

Kemudian, ada juga yang tidak/belum haid, ada pula yang sudah menopause, maka itu semua bukan dalil kawin anak.

Pemahaman demikian tertulis juga dalam tafsir ayat 6 surat an-Nisaa’ yang menyebut, “sudah sampai usia baligh menikah”.

Imam Abu Hanifah dan An-Nakha’i sebagaimana mengutip pendapat Abu Hayyan bahwa batasan usia baligh untuk menikah adalah 25 tahun. Sedangkan ahli tafsir A-Alusi membatasinya 18 tahun. (Rul)

Tags: Dalilkawin anakmaknamemaknaiNyai Badriyah Fayumiperkawinanulama KUPIulang
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID