• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Mengapa Kebersihan Lingkungan Selalu Menjadi Tanggungjawab Perempuan?

Maka dalam setiap kegiatan Jumsih, sebaiknya laki-laki dan perempuan sama-sama turun tangan untuk membersihkan jalan, sungai, dan lingkungan sekitar. Ini lah yang disebut dengan gotong royong. Berat sama dipikul, ringan sama dijingjing

Hanifah Nabilah Hanifah Nabilah
22/07/2023
in Publik
0
Kebersihan Lingkungan

Kebersihan Lingkungan

735
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Oleh karena itu, marilah untuk tidak melekatkan tugas-tugas kebersihan dan perawat lingkungan pada perempuan saja. Sebab laki-laki dan perempuan sama-sama punya tugas untuk menjaga kebersihan.

Mubadalah.id – Selama satu minggu saya dan teman-teman Mahasiswa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon melakukan mini riset di dua desa Kabupaten Kuningan, yaitu di Desa Paniis dan Pasawahan.

Saya sendiri di tempatkan di Desa Paniis bersama tujuh orang lainnya. Di sana saya ikut terlibat dalam beberapa aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat Desa Paniis, salah satunya kegiatan Jum’at bersih-bersih atau biasa disebut “Jumsih”.

Saya dan teman-teman yang bertugas di Desa Paniis ikut membantu ibu-ibu menyapu jalan, membersihkan selokan dari sampah-sampah plastik dan juga mengumpulkan sampah-sampah tersebut hingga bisa dibakar. Kami memulai kegiatan Jumsih dari jam tujuh hingga sembilan pagi.

Sebenarnya saya kagum dengan kebersamaan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan ini. Sebab pemandangan tersebut sudah sangat jarang terlihat di lingkungan perkotaan. Selain itu, kegiatan Jumsih juga bisa mendorong masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan dan mempererat jalinan silaturahmi antar warga.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Namun di sisi lain saya juga merasa ada yang kurang, sebab saya melihat yang terlibat dalam kegiatan Jumsih ini hanya perempuan saja. Sedangkan laki-lakinya tidak ada.

Sebenarnya hal ini tidak heran, sebab seperti yang sering saya dengar dalam Mata Kuliah Studi Gender yang diampu oleh Ibu Nurul Bahrul Ulum bahwa salah satu streotip positif yang dilekatkan pada perempuan adalah anggapan bahwa perempuan itu rapih, punya naluri perawatan dan suka bersih-bersih.

Dengan begitu streotip positif ini dalam banyak hal selalu mendorong perempuan untuk mengambil peran-peran yang berhubungan dengan kebersihan, perawatan dan kerapihan. Termasuk dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Padahal menurut Ibu Nurul setiap orang laki-laki dan perempuan sebenarnya laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki sifat feminim dan maskulin.

Karakter feminin bisa kita tunjukkan dengan kelembutan, kesabaran, kebaikan, merawat, empati, rapih, disiplin dan lain sebagainya. Sedangkan karakter maskulin kita lihat dari kecenderungan kompetitif, aktualisasi diri, dan unjuk kekuatan.

Menjaga Kebersihan adalah Tugas Bersama

Dengan begitu harusnya semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan sama-sama ikut terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sebab ini merupakan salah satu mandat kekhalifahan manusia, yaitu menjaga alam supaya tidak cepat rusak. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan.

Hal ini jelas tergambar dalam salah satu firman Allah Swt yang berbunyi:

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-‘Araf 7: 56).

Sejalan dengan itu, Rasulullah Saw juga bersabda:

“Sari Sa’id bin Musayyab berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebersihan, mulia menyukai kemuliaan, murah hati menyukai kebaikan. Maka bersihkanlah lingkungan rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang yahudi.” (HR. Turmudzi)

Dari dua teks tersebut jelas bahwa salah satu tugas manusia hidup di dunia ini ialah untuk menjaga alam supaya tidak cepat rusak. Salah satunya dengan tidak membiarkan lingkungan kotor.

Oleh karena itu, marilah untuk tidak melekatkan tugas-tugas kebersihan dan perawat lingkungan pada perempuan saja. Sebab laki-laki dan perempuan sama-sama punya tugas untuk menjaga kebersihan.

Dengan begitu, maka dalam setiap kegiatan Jumsih, sebaiknya laki-laki dan perempuan sama-sama turun tangan untuk membersihkan jalan, sungai, dan lingkungan sekitar. Ini lah yang disebut dengan gotong royong. Berat sama dipikul, ringan sama dijingjing. []

Tags: KebersihanLingkunganmenjadiperempuanTanggungjawab
Hanifah Nabilah

Hanifah Nabilah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version