• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent VS Parenting Ala Lek Damis

Strawberry parent terkenal sebagai orang tua yang selalu meng-iyakan apa yang anak mau, tanpa pertimbangan yang jelas.

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
17/11/2024
in Keluarga
0
Strawberry Parent

Strawberry Parent

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Pola asuh strawberry parent akan melahirkan generasi strawberry, sedangkan anak-anak dengan parenting ala lek Damis akan melahirkan generasi sandwich ke depannya.

Mubadalah.id –  Beberapa waktu yang lalu warganet sempat tergelitik dengan konten-konten yang menampilkan berbagai dinamika pola asuh yang terjadi di Indonesia. Tak sedikit juga netizen yang membanding-bandingkan pola asuh orang tua Indonesia dengan luar negeri.

Kesan otoriter dan kasar parenting Indonesia juga digambarkan dalam konten-konten Lek Damis. Salah satu konten kreator asal Ngawi, Jawa Timur ini kerap kali mengucapkan nada kasar dan sikap otoriter dalam mengasuh anaknya. Tayangan seperti ini seakan menggambarkan realitas kehidupan dan parenting ibu-ibu Indonesia, khususnya yang tinggal di desa.

Hal tersebut tentu kontras dengan pola asuh artis-artis ataupun warga kota yang berkiblat kepada parenting dunia barat. Kontrasnya pola asuh antara orang tua yang tinggal di kota dengan di desa semacam ini, seakan menjadi gambaran yang juga akan melahirkan generasi dengan karakter yang berbeda.

Anak dengan pola asuh strawberry parent misalnya, akan melahirkan generasi strawberry di kemudian hari, sedangkan anak-anak dengan parenting ala lek Damis akan melahirkan generasi sandwich kedepannya.

Apa itu Pola Asuh Strawberry Parent?

Pola asuh strawberry parent sendiri merupakan salah satu pola pengasuhan yang belakangan ini cukup terkenal. Pola asuh ini dianggap melahirkan generasi strawberry yang terkenal lembut dan mudah memar. Istilah generasi strawberry sendiri kali pertama muncul di Taiwan.

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

Strawberry parent terkenal sebagai orang tua yang selalu meng-iyakan apa yang anak mau, tanpa pertimbangan yang jelas. Pola asuh strawberry parent yang penuh dengan kelembutan dan perhatian ini ternyata juga memiliki dampak yang kurang baik. Dampak-dampak tersebut antara lain:

Pertama, anak akan sulit beradaptasi. Pola asuh strawberry parent dengan tidak memiliki aturan dan implikasi hukuman yang jelas, menurut Prof. Rhenald pada akhirnya akan membentuk karakter anak yang mudah menyerah dan perasaan mudah terluka.

Meskipun anak-anak tersebut memiliki ide-ide kreatif, namun karena kehidupan yang terasa nyaman, mereka tidak akan pernah merasakan tekanan dan stres, sehingga mereka cenderung tidak bisa bertahan dalam situasi sulit.

Kedua, Pola asuh yang berlebih dengan memberikan fasilitas yang berlebih serta memanjakan anak akan mengaburkan batasan dan aturan kehidupan yang tegas, sehingga anak akan tumbuh dengan keyakinan bahwa tindakannya selalu benar.

Perbandingan dengan Parenting Ala Lek Damis

Selain pola asuh strawberry parent, ada juga pola asuh Nikita Willy yang sempat menjadi perbincangan publik. Kedua pola asuh tersebut seringkali juga dibandingkan dengan parenting ala lek Damis yang mendapat julukan sebagai parenting ala VOC (berlaku bak militer dan otoriter).

Perbedaan pola asuh tersebut memang berlandaskan pada modal sosial, ekonomi, dan budaya yang sangat berbeda. Pada pengasuhan Nikita Willy misalnya, ia memakai cara mengasuh anak yang kelas atas terapkan kepada anaknya.

Sementara untuk kelas bawah, cara-cara demikian terasa kurang efektif. Metode BLW (Baby-Led Weaning) yang Nikita rekomendasikan dalam hal memberikan makanan kepada anaknya dengan pengawasan ahli gizi dan dokter anak, juga akan sangat kontras bagi kelas bawah yang menghadapi masalah ekonomi.

Semua pola asuh tersebut memang tidak bisa serta merta kita sama ratakan dalam penerapanya. Keberhasilannya juga tergantung individu dan faktor eksternal lainnya. Misalnya, lingkungan yang keras tidak akan menerima generasi yang lembek dan mudah menyerah. Sebaliknya, lingkungan militer hanya cocok bagi generasi yang kuat secara mental dan fisik serta memiliki daya juang tinggi.

Namun, jika para pembaca ingin tau lebih banyak mengenai pola asuh anak yang mubadalah. Para pembaca bisa juga membaca artikel terkait lima pola asuh yang ramah terhadap anak yang kami rekomendasikan lebih lanjut. []

Tags: Hak anakkeluargaparentingpola asuhRelasiStrawberry Parent
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Soft Spoken

Soft Spoken: Menanamkan Nilai Tata Krama pada Anak Sedari Kecil

25 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pemukulan

    Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version