• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Mengenal Tradisi Ramadan di Berbagai Negara

Tradisi Ramadan yang beragam di seluruh dunia menunjukkan betapa pentingnya Ramadan dalam budaya dan kehidupan umat Muslim

Aminatus Sakdiyah Aminatus Sakdiyah
15/04/2023
in Pernak-pernik
0
Tradisi Ramadan

Tradisi Ramadan

603
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ramadan adalah bulan suci dalam agama Islam yang dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, setiap negara memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda dalam merayakannya. Berikut adalah beberapa contoh tradisi dan adat istiadat Ramadan di berbagai negara.

Indonesia

Di Indonesia, umat Muslim menjalankan tradisi yang kita kenal dengan istilah “Buka Puasa Bersama” saat bulan Ramadan. Biasanya mereka mengundang keluarga, teman atau tetangga untuk berbuka puasa bersama di rumah maupun di rumah makan, warung, restoran, angkringan, dll.

Ada juga yang namanya “Ngabuburit”. Ini adalah istilah yang kita pakai untuk mengisi waktu sebelum buka puasa. Beberapa kegiatan yang dilakukan saat ngabuburit adalah jalan-jalan, nongkrong di warung kopi, atau berkumpul dengan teman.

Selain itu, ada pula tradisi saling memberi makanan khas Ramadan seperti kolak, bubur ketan hitam, dan takjil kepada tetangga atau orang yang membutuhkan di rumah-rumah maupun di jalanan. Pemberian hantaran kepada saudara dan tetangga juga ada, biasanya berupa makanan, bahan pokok, atau parcel.

Yang paling kita tunggu-tunggu saat bulan Ramadan adalah salat tarawih di masjid atau musala bersama. Di bulan ini, biasanya orang-orang lebih bersemangat salat di rumah Allah daripada bulan-bulan lain. Terbukti dengan penuhnya masjid atau musala saat waktu salat. Bahkan banyak anak kecil yang tadinya jarang ke masjid jadi bersemangat berangkat ke masjid saat azan berkumandang. Tentu masih banyak kebiasaan lainnya yang warga Indonesia lakukan selama bulan Ramadan.

Mesir

Di Mesir, Ramadan terkenal dengan istilah “Bulan Siam” dan umat Muslim melakukan tradisi khas dengan mempersiapkan hidangan khusus seperti kue-kue manis dan minuman khas untuk buka puasa yang disebut “Qamar al-Din”.

Baca Juga:

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Tana Barambon Ambip: Tradisi yang Mengancam Nyawa Ibu dan Bayi di Pedalaman Merauke

Jika di Indonesia ada yang namanya malam Lailatul Qadar, orang Mesir menyebutnya “Laylat al-Qadr”. Yaitu malam yang dianggap sebagai malam terbaik dalam Ramadan. Di waktu tersebut, umat Muslim di Mesir merayakannya dengan salat dan ibadah.

Selama Ramadan, di sana banyak ulama dan da’i mengadakan “Tausiyah Ramadan” di berbagai masjid dan pusat kegiatan Islam. Selain itu juga ada kebiasaan buka bersama, memberi zakat, dan salat tarawih.

Maroko

Di Maroko, orang-orang menikmati hidangan khas seperti harira (sup kacang-kacangan), pastilla (pie daging dengan kulit pastry), dan kue kering seperti chebakia dan briouats. Selain itu, ada pula tradisi “Zakat al-Fitr” di mana orang-orang memberikan sumbangan makanan kepada orang miskin untuk membantu mereka merayakan Idulfitri.

Seperti di negara lain yang melakukan buka bersama, menyambut malam lailatul qadar, zakat, salat tarawih, di Maroko terdapat “Souk Ramadan”. Ini adalah pasar Ramadan yang mereka adakan selama bulan Ramadan. Orang-orang dapat membeli aneka hidangan khas dan barang kebutuhan Ramadan seperti pakaian dan barang hiasan.

Turki

Di Turki, Ramadan terkenal sebagai “Ramazan” dan umat Muslim menjalankan tradisi seperti sahur bersama-sama di restoran-restoran khusus Ramadan, serta memperbanyak ibadah salat tarawih di masjid. Ada pula tradisi memberi hadiah khusus Ramadan seperti bingkisan makanan dan minuman.

Sebutan untuk momen buka bersama di Turki adalah “Iftar”. Biasanya masyarakat sana sering mengadakannya dengan menghidangkan makanan khas seperti kebab, pide atau sup. Beberapa restoran dan masjid di Turki juga sering menyajikan hidangan gratis untuk orang yang membutuhkan selama bulan Ramadan.

India

Di India, Ramadan mereka sebut sebagai “Ramzan” dan umat Muslim menjalankan tradisi Ramadan seperti berbuka puasa dengan hidangan khas seperti kebab, biryani, dan phirni. Selain itu, ada tradisi menyiapkan hidangan khusus Ramadan yang disebut “dastarkhwan”, serta melakukan amal kebaikan seperti memberi sumbangan ke lembaga-lembaga amal.

Sama dengan beberapa negara lain, di India juga ada pasar Ramadan yang menjual makanan dan minuman khas Ramadan. Pasar tersebut adalah “Bazar Ramadan”.

Tradisi Ramadan yang beragam di seluruh dunia menunjukkan betapa pentingnya Ramadan dalam budaya dan kehidupan umat Muslim. Semoga kita semua bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan baik dan mempererat tali persaudaraan dengan sesama umat Muslim. []

Tags: bangsaBudayaduniaramadanTradisi
Aminatus Sakdiyah

Aminatus Sakdiyah

Anggota Komunitas Perempuan Menulis

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID