• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Rujukan Hadits

Hadits 12: Menghormati Perempuan

Kompilasi 60 Hadits Sahih tentang Hak-hak Perempuan dalam Islam

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
06/07/2016
in Hadits
0
menghormati perempuan

menghormati perempuan

110
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Salah satu teks hadits penting mengenai penghormatan perempuan, adalah teladan Nabi Muhammad Saw dalam memperlakukan sang putri, Siti Fatimah ra, seperti dalam riwayat Aisyah ra berikut ini:

عن عَائِشَة رضي الله عنها قالت: قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – لِفَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ «مَرْحَبًا بِابْنَتِى». وَقَالَتْ أُمُّ هَانِئٍ رضي الله عنها جِئْتُ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ «مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ». رواه البخاري في صحيحه، رقم الحديث: كتاب الأدب، باب قَوْلِ الرَّجُلِ مَرْحَبًا.

Terjemahan:

Dari Aisha ra, berkata: Nabi Saw sering menyambut putrinya Fathimah ra (yang berkunjung): “Selamat datang putriku”. Ummi Hani juga berkata: Ketika saya mendatangi Nabi Saw, ia pasti menyongsong: “Selamat datang Ummi Hani”. (Sahih Bukhari, no. hadis: 3666).

Sumber Hadis:

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Sikap Laki-laki terhadap Perempuan Tentukan Kualitas Iman dan Takwa
  • Isu Perselingkuhan Mencuat, Bagaimana Kita Harus Menyikapinya?
  • Hadits Menghormati Ibu
  • Rajin Ibadah, tetapi Bangkrut secara Spiritual

Baca Juga:

Sikap Laki-laki terhadap Perempuan Tentukan Kualitas Iman dan Takwa

Isu Perselingkuhan Mencuat, Bagaimana Kita Harus Menyikapinya?

Hadits Menghormati Ibu

Rajin Ibadah, tetapi Bangkrut secara Spiritual

Hadis ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam Sahihnya (no. Hadis: 3666 dan 6358) Imam Muslim dalam Sahihnya (no. 6467 dan 6468), Imam Ibn Majah dalam Sunannya (no. Hadis: 1689) dan Imam Ahmad dalam Musnadnya  (no. Hadis: 27056).

Penjelasan singkat:

Mungkin kisah ini terkesan biasa saja jika diceritakan sekarang. Tetapi pada masanya adalah sangat monumental. Dalam berbagai catatan Hadis, orang-orang Arab pada saat itu, tidak menganggap keberadaan perempuan, tidak mengajak mereka berbicara, apalagi melibatkannya dalam sebuah diskusi dalam keluarga sekalipun, tidak menyambutnya dengan suka cita, bahkan tidak sedikit dari mereka yang masih menganggap aneh kebiasaan Nabi Saw menunjukkan keceriaannya kepada para Sahabat, bagaimana bercengkerama dengan perempuan. Putrinya, istrinya, dan sahabat-sahabatnya yang perempuan. Menghormati perempuan dan menghargai mereka.

Dalam berbagai kisah yang dicatat kitab-kitab Hadis, Nabi Saw ketika bercengkerama, biasa membiarkan istrinya berbicara dengan suara lantang sekalipun. Sementara para sahabat, terutama ayah dari sang istri, menghardik dan menganggapnya tidak sopan. Nabi Saw malah tersenyum, dan sang istri malah memuji: “Nabi memang jauh lebih santun dibanding kalian semua”, dengan menunjuk kepada para sahabat tersebut. (Baca: Rasulullah Saw Meminta Umat Islam untuk Beribadah dengan Santun)

Secara umum, hadis di atas mengajak kita untuk menyambut kedatangan seseorang ke rumah kita dengan ceria dan suka cita. Laki-laki maupun perempuan. Menunjukan keceriaan adalah bentuk penghormatan dan perbuatan mulia.

Sama halnya dengan senyum, mengajak bicara, dan menjamu tamu yang datang. Keceriaan kita pasti akan menular pada sang tamu dan akan membuka jalan kebahagiaan, kepada kita sendiri dan orang lain. Senyum itu menular. Keceriaan juga akan menular. Jadi, biasakanlah ceria dan senyumlah.

Tags: Hadits MubadalahHadits Perempuanmenghormati perempuanNabi berbuat baik pada perempuan
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir, biasa disapa Kang Faqih adalah alumni PP Dar al-Tauhid Arjawinangun, salah satu wakil ketua Yayasan Fahmina, dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan ISIF Cirebon. Saat ini dipercaya menjadi Sekretaris ALIMAT, Gerakan keadilan keluarga Indonesia perspektif Islam.

Terkait Posts

Hadits tentang Pemukulan Anak

Hadis tentang Pemukulan Anak Perspektif Maqashid Syariah

8 November 2022
Menjawab Salam dari Non-Muslim

Cara Menjawab Salam dari Non-Muslim

30 September 2022
Perempuan Keluar Rumah untuk Bekerja

Hadis Perempuan Keluar Rumah untuk Bekerja

29 September 2022
Hadits Perempuan Shalat di Masjid

Hadits Perempuan Shalat di Masjid

28 Agustus 2022
Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

27 Agustus 2022
Hak Anak dalam Hadits

Adakah Pembicaraan Hak Anak dalam Hadits?

6 Agustus 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist