• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Menjaga Kespro Bagian dari Ajaran Islam

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
25/04/2019
in Aktual
0
Kespro

Kespro

145
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalahnews.com,- Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam), KH. Marzuki Wahid MA mengatakan, para santri diharapkan bisa menjaga kesehatan reproduksi (kespro), karena hal itu bagian dari ajaran agama Islam.

“Karena itu para santri wajib mengerti itu. Mereka (santri) harus tahu bahwa menjaga kespro menjadi bagian dari ajaran agama Islam,” kata Marzuki saat menyampaikan materi pada pendidikan kespro di Pondok Pesantren (Ponpes) Manarul Huda, Garut, Jumat, 19 April 2019.

Ia menjelaskan, pendidikan kespro salah satu bagian dari adl-dlaruriyyat al-khams (lima pokok ajaran Islam). Karena kespro bagian dari hifzh an-nasl yaitu melindungi, memelihara, dan menjaga keturunan.

“Menurut Imam al-Ghazali bahwa adl-dlaruriyyat al-khams diantaranya hifdh ad-din (perlindungan agama), hifdh an-nafs (perlindungan jiwa), hifdh al-‘aql (perlindungan akal), hifdh an-nasl (perlindungan keturunan), dan hifdh al-mal (perlindungan harta kekayaaan),” terangnya.

Jadi, lanjutnya, menjaga kespro mau tidak mau menjadi wajib. Karena menjaga kespro itu dapat memahami anatomi tubuhnya sendiri. Hal itu sama dengan melindungi, dan memelihara keturunan-keturunan agar selalu dalam keadaan sehat.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Novel Cantik itu Luka; Luka yang Diwariskan dan Doa yang Tak Sempat Dibisikkan

Menimbang Ulang Makna Fitnah: Tubuh Perempuan Bukan Sumber Keburukan

Menyoal Tubuh Perempuan sebagai Fitnah dalam Pemikiran Fikih

“Nah di situlah kita memperkenalkan anatomi-anatomi tubuh yang penting dari laki-laki dan perempuan. Kemudian kita sebut dengan organ reproduksi. Lalu fungsinya untuk apa, itu yang kemudian dia (santri) harus tahu,” ucapnya.

Salah satu pendiri Yayasan Fahmina itu berharap, para santri bisa menyadari anatomi tubuhnya sendiri dan mampu menjaganya dengan sebaik-baiknya. “Di situ lah dia (santri) wajib menjaganya. Menjaga untuk kepentingan diri sendiri maupun menjaga dari kerusakan yang dilakukan orang lain,” pungkasnya. (RUL)

Tags: ajaran islamanatomiimam al-ghazalikesprolakpesdam pbnumarzuki wahidmenjagapendidikanpesantrenPonpes Manarul Huda GarutSantritubuh
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID