• Login
  • Register
Kamis, 19 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Nasihat Sebelum Kamu Memutuskan Menikah

Jangan lupa tanyakan sebelum menikah, apakah istri boleh tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dan suami mau berbagi peran

Aslamiah Aslamiah
08/08/2024
in Personal, Rekomendasi
0
Menikah

Menikah

908
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di antara kita pasti sudah tidak asing mengenai perdebatan tentang hukum menikah. Sebagian berpendapat lebih baik menikah daripada melajang juga sebagian ulama mengatakan sebaliknya.

Hal tersebut tergantung kondisi diri masing-masing yang tidak bisa kita samakan. Ada yang menikah dengan pertimbangan dan persiapan matang ada pula yang menikah karena situasi seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD) atau married by accident.

Kini mungkin ada pergeseran cara pandang akan pernikahan. Jika dulu ayat atau hadis tentang kewajiban menikah karena kekhawatiran adanya dosa pada mata dan kemaluan seperti pada sebuah hadis riwayat Aisyah ra.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ» صحيح البخاري

Artinya: Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai ba’ah (mampu), maka hendaklah ia menikah, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena hal itu akan lebih bisa meredakan gejolaknya.'” (H.R.Al-Bukhari)

Baca Juga:

Melihat Istri Marah, Benarkah Suami Cukup Berdiam dan Sabar agar Berpahala?

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

Bagaimana Mewujudkan Perkawinan yang Kokoh dan Penuh Kasih Sayang?

Hari ini mungkin bertambah rasa kekhawatiran yang lain seperti bagaimana jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga, sulitnya ekonomi dengan gaji pas-pasan. Belum lagi hal lainnya yang bertolak belakang dari pasangan. Sehingga hal tersebut menyebabkan minimnya motivasi untuk menikah.

Motivasi Menikah

Berangkat dari situasi tersebut, kali ini penulis akan mengajak untuk menelisik kembali motivasi melangsungkan pernikahan yang Imam al-Ghazali nasihatkan Tulisan ini bisa jadi related bagi pembaca sekalian yang sedang dirundung gelisah dengan banyak pertanyaan dan keraguan atau butuh kita yakinkan.

Dalam sebuah buku Imam Al-Ghazali menuliskan bahwa kelebihan menikah pertama adalah mendapat keutuhan beragama dengan membentengi diri dari marabahaya, sebab yang mencederai keberagamaan seseorang seringkali yaitu “hasrat dan perutnya.”

Pasti tidak asing dengan jargon pejuang halal, bukan? bisa jadi dalam konteks tersebut hubungan yang halal berlandaskan dengan komitmen bersama lebih memudahkan mencapai ridla-Nya. Pembahasan komitmen di sini akan penulis bahas lebih detail di poin kedua.

Kedua, menikah bagian dari menyempurnakan separuh agama yang bersumber dari sebuah hadist yang berbunyi

عن انس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله ععليه وسلم : من رزقه الله امراة صالحة, فقد اعا نه على شطر دينه, فليتق الله في شطر الثاني. وفي رواية اخرى : اذا تزوج العبد, فقد استقمل نصف الدين, فليتق الله فيما بقي.

Anas bin Malik Ra. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “barangsiapa yang diberi rezeki oleh Allah seorang istri salihah, maka ia telah ditolong separuh din-nya, maka bertakwalah dalam separuh yang lain.”

Dalam riwayat lain : “apabila seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan din, maka bertakwalah kepada Allah pada separuh yang lain.” (Mu’jam al- Thabrani)

Makna “Din”

Kata din dalam periwayatan hadis di atas artinya agama. Kata din juga mengandung makna utang, tanggung jawab dan komitmen dari kata dayn.

Maka jika kita bawa dalam konteks pernikahan, kata din sebagai komitmen untuk selalu berbuat baik terhadap diri kita yang lain yaitu pasangan dan seluruh anggota keluarga. Komitmen mengandung nilai spiritual (din) juga moral-spiritual (dayn).

Pertanyaannya apakah diri kita dan calon pasangan sudah benar-benar ingin mengambil komitmen bersama beserta risiko yang ada? Jika hanya komitmen sepihak maka kita maknai sebagai “separuh komitmen”.

Jika istri salihah sebagai bagian dari penyempurna agama, ialah komitmen berelasi yang akan kita pegang, maka kita perlukan separuh yang lain. Yaitu dari calon suami salih untuk menciptakan komitmen yang utuh dan penuh tanggung jawab.

Penulis mencoba menurunkan nasihat dari Imam al-Ghazali mengenai komitmen bersama. Yakni perlu melalui obrolan kedua belah pihak seperti nilai dan prinsip yang kita yakini, keyakinan hati, dan keterbukaan finansial. Selain itu batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh, tujuan yang ingin kita capai bersama dan lainnya.

Jika menemukan titik terang dari melalui obrolan tersebut, penulis kira inilah waktunya untuk menikah. Jangan lupa tanyakan sebelum menikah, apakah istri boleh tetap menjalankan aktivitas seperti biasa dan suami mau berbagi peran. Terakhir mungkin penulis merekomendasikan buku yang berjudul “Sebelum harimu bersamanya” karya Lya Fahmi. []

Tags: imam al-ghazaliistrimenikahNasehatperkawinansuami
Aslamiah

Aslamiah

Seorang pembelajar di akar rumput, berfokus pada gender dan pembangunan sosial yang inklusif

Terkait Posts

Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

Dari Indonesia-sentris, Tone Positif, hingga Bisentris Histori dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

18 Juni 2025
Istri Marah

Melihat Istri Marah, Benarkah Suami Cukup Berdiam dan Sabar agar Berpahala?

17 Juni 2025
Kesalehan Perempuan

Kesalehan Perempuan di Mata Filsuf Pythagoras

16 Juni 2025
Pesantren Disabilitas

Sebuah Refleksi atas Kekerasan Seksual di Pesantren Disabilitas

16 Juni 2025
Catcalling

Mari Berani Bersuara Melawan Catcalling di Ruang Publik

15 Juni 2025
Tragedi Pemerkosaan

Negara Amnesia, Korban Masih Terjaga: Kami Menolak Lupa atas Tragedi Pemerkosaan 98

15 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sister in Islam

    Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berproses Bersama SIS Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Indonesia-sentris, Tone Positif, hingga Bisentris Histori dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak
  • Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina
  • Berproses Bersama SIS Malaysia
  • Doa, Dukungan dan Solidaritas untuk Sister in Islam (SIS) Malaysia
  • Saatnya Mengakhiri Tafsir Kekerasan dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID