• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Nikmatnya Umrah saat Ramadan Layaknya Haji Bersama Rasulullah

Semoga Allah memberikan kita semua kesempatan untuk menapakkan kaki di Makkah dan Madinah, baik untuk umrah maupun haji.

Raisa Zuhra Salsabila Awaluddin Raisa Zuhra Salsabila Awaluddin
22/03/2025
in Personal
0
Umrah saat Ramadan

Umrah saat Ramadan

1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ramadan selalu menghadirkan suasana yang berbeda bagi umat Islam di seluruh dunia. Ada kehangatan spiritual, ada semangat yang membuncah untuk memperbanyak ibadah, dan ada kesempatan untuk meraih keberkahan yang berlipat-lipat. Salah satu ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa adalah umrah saat Ramadan.

Tahun 1446 H ini, aku melihat begitu banyak teman-temanku yang berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan umrah di bulan penuh rahmat ini. Mereka berbagi kisah tentang pengalaman mereka di Makkah dan Madinah, tentang bagaimana ibadah yang mereka lakukan terasa begitu syahdu dan mendalam. Dari cerita-cerita mereka, aku semakin memahami betapa istimewanya umrah di bulan Ramadan.

Keutamaan Umrah di Bulan Ramadan

Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada seorang perempuan dari kaum Anshar: “Apabila datang bulan Ramadan, maka lakukanlah umrah, karena sesungguhnya umrah di bulan Ramadan setara dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari & Muslim).

Hadis ini menggambarkan keutamaan yang luar biasa. Pahala umrah saat Ramadan sebanding dengan pahala ibadah haji tentu saja bukan dalam arti menggugurkan kewajiban haji, tetapi dalam keutamaan yang Allah berikan.

Banyak ulama menjelaskan bahwa Ramadan adalah bulan di mana setiap amal baik dilipatgandakan pahalanya. Melaksanakan umrah di bulan ini berarti menggabungkan dua ibadah besar: umrah yang merupakan salah satu bentuk perjalanan spiritual dan Ramadan yang merupakan bulan penuh berkah.

Baca Juga:

Bekerja adalah Ibadah

Keheningan Melalui Noble Silence dan Khusyuk sebagai Jembatan Menuju Ketenangan Hati

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Refleksi Setelah Idulfitri: Mari Merawat Spirit Ramadan Sepanjang Tahun

Mengapa Umrah di Bulan Ramadan Begitu Spesial?

Selain keutamaannya dalam hadis, ada beberapa alasan mengapa umrah di bulan Ramadan begitu istimewa:
Pertama, pahala berlipat ganda. Ramadan adalah bulan di mana setiap amal ibadah mendapatkan pahala yang dilipatgandakan. Setiap langkah dalam thawaf, setiap doa di Multazam, setiap rakaat salat di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi menjadi lebih bernilai.

Kedua, suasana spiritualitas yang mendalam. Beribadah di Tanah Suci sudah luar biasa, tetapi melakukannya di bulan Ramadan terasa lebih mendalam. Jamaah dari berbagai negara berkumpul dalam satu tujuan: meraih keberkahan Ramadan di tempat terbaik di muka bumi.

Ketiga, menjalani ibadah puasa di tanah suci. Membayangkan berbuka puasa di Masjidil Haram dengan kurma dan air zamzam, lalu menunaikan salat Maghrib bersama ribuan jamaah, terasa seperti nikmat yang tak tergantikan. Suasana berbuka di pelataran Masjid Nabawi juga memberikan kesan kebersamaan yang luar biasa.

Keempat, salat tarawih yang penuh khusyuk. Mendengarkan imam-imam salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi melantunkan ayat-ayat suci dengan suara yang begitu merdu dalam salat Tarawih adalah pengalaman yang menyentuh hati. Banyak jamaah menangis tersedu-sedu saat mendengarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan dengan penuh penghayatan.

Kelima, kesempatan meraih Lailatul Qadar. Allah merahasiakan kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi, tetapi kita tahu bahwa malam itu lebih baik dari seribu bulan. Bagi mereka yang umrah di bulan Ramadan, terutama di sepuluh malam terakhir, ada peluang besar untuk mendapatkan keberkahan malam tersebut di tempat-tempat mustajab seperti di depan Ka’bah atau di Raudhah.

Refleksi: Sebuah Perjalanan Spiritual

Dari cerita teman-teman yang berkesempatan umrah di bulan Ramadan, aku bisa merasakan betapa perjalanan ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi lebih dari itu perjalanan spiritual yang mengubah hati dan jiwa. Mereka kembali dengan wajah yang lebih bercahaya, dengan hati yang lebih tenang, dan dengan semangat yang lebih besar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menjalankan umrah di bulan Ramadan. Namun, bagi mereka yang berkesempatan, itu adalah anugerah yang luar biasa. Dan bagi kita yang belum berkesempatan, kita bisa mengambil hikmah dari mereka yang telah menjalani, serta memperbanyak doa agar suatu hari Allah memanggil kita untuk merasakan nikmatnya beribadah di Tanah Suci dalam bulan yang penuh ampunan ini.

Semoga Allah memberikan kita semua kesempatan untuk menapakkan kaki di Makkah dan Madinah, baik untuk umrah maupun haji. Semoga Allah juga menjadikan hati kita tetap dekat dengan-Nya, di manapun kita berada.
Aamiin. []


Tags: ibadahLailatul QadarpahalaRamadan 1446 HRukun IslamUmrah saat Ramadan
Raisa Zuhra Salsabila Awaluddin

Raisa Zuhra Salsabila Awaluddin

Mahasiswa Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Terkait Posts

Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Laki-laki tidak bercerita

Muhammad Bercerita: Meninjau Ungkapan Laki-laki Tidak Bercerita dan Mitos Superioritas

13 Mei 2025
Tonic Immobility

Tonic Immobility: Ketika Korban Kekerasan Seksual Dihakimi Karena Tidak Melawan

13 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyai Ratu Junti

    Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua
  • Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version