• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Novel Cinta dalam Mimpi: Sebuah Ikhtiar Kehidupan

Tidak hanya Farah, Syauqi dan Nabil-pun menyuratkan kepada kita tentang keteguhan hati, tentang persahabatan yang harus dijaga, tentang kebahagiaan yang harus dikumandangkan, dan ilmu yang terus diraih dengan perjuangan

Iqromah Zm Iqromah Zm
18/01/2022
in Buku
0
novel cinta dalam mimpi

Cinta

335
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai seorang yang tidak begitu sering membaca novel, saya sangat kagum dengan novel karangan Muyassarotul Hafidzoh yang berjudul Cinta Dalam Mimpi. Sekilas, mungkin hanya berisi baper-baperan ala anak remaja yang baru mengenal cinta.

Namun, lebih dari itu novel cinta dalam mimpi ini cukup apik membahas isu-isu yang terjadi di kehidupan sekitar kita. Sebuah isu dan penyampaian ilmu pengetahuan yang dikemas dalam cerita atau novel, bagi saya adalah hal yang sangat menarik karena pembaca bisa dengan santai membacanya, kemudian tanpa disadari banyak ilmu-ilmu yang tersampaikan. Terdapat poin-poin penting dan mungkin sebagian dari kita merasakan keresahan dengan hal tersebut.

Pertama, novel ini membahas mengenai sains atau ilmu pengetahuan alam yang memberi kita wawasan terkait kesinambungan antara alam dan agama Islam. Hal ini hampir saja luput dari pemahaman keislaman kita, karena banyak dakwah yang terfokus hanya pada kehidupan langit (baca:akhirat) padahal untuk mencapainya kita berada di dunia yang seharusnya kita jaga (juga). Sejatinya, alam dan agama adalah sebuah sinergi untuk menjadikannya damai, dalam hal ini, manusia adalah seorang khalifah yang seyogyanya menjaga alam di dunia.

Dalam diri manusia adalah puncak manifestasi Tuhan, di dalamnya terkumpul semua alam. Namun, ketinggian martabat kemanusiaan hanya diketahui, dirasakan, dan dialami oleh orang-orang yang tercerahkan yang disebut insan kamil (manusia sempurna). Karakter Farah di novel tersebut sebagai sosok perempuan tangguh yang memiliki pribadi kritis dan ceria. Farah yang begitu mencintai alam dan membuka fikiran kita tentang kesiambunganya dengan agama. Karakter kritisnya dalam suatu hal menjadikan pembaca turut larut dalam pengetahuan.

Kedua, novel ini membahas mengenai isu perkawinan anak yang seharusnya tidak terjadi. Perkawinan anak menjadi sorotan karena dampaknya tidak sesuai dengan harapan awal. seperti kemiskinan, kekerasan terhadap anak, kekerasan dalam rumah tangga dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Menikah atau Menjomlo: Mana yang Lebih Baik?

Luna Maya Menikah, Berbahagialah!

Beberapa ulama menolak perkawinan anak, mereka mendasarkan pandangannya pada Surat An-Nisa ayat 6 yang membatasi usia perkawinan sebagaimana kutipan yang artinya “Pembahasan pertama, Ibnu Syubrumah, Abu Bakar Al-Asham, dan Utsman Al-Bitti RA berpendapat bahwa anak kecil laki-laki dan perempuan di bawah umur tidak boleh dinikahkan sampai keduanya baligh “sampai mereka mencapai usia nikah” (QS. An-Nisa ayat 6).

Di dalam novel, karakter Syauqi dan Ayahnya berhasil membuka wawasan kita mengenai dampak-dampak buruk tentang perkawinan anak dan memberikan solusi terbaik yang bisa dilakukan.

Perkawinan anak tidak bisa dilakukan mengingat kondisi psikis dan biologisnya yang belum siap karena masih tergolong anak-anak. Berdasarkan UU Perkawinan nomor 16 tahun 2019, pernikahan boleh dilaksanakan ketika kedua mempelai sudah berusia 19 tahun. Jika kedua mempelai baik perempuan ataupun laki-laki menikah sebelum usia 19 maka tergolong perkawinan anak.

Dibuatnya undang-undang bukan tanpa alasan melainkan karena melihat fenomena yang terjadi akibat perkawinan anak, mulai dari kekerasan, perceraian dan lain sebagainya. Dalam novel tersebut, karakter Syauqi berkata kepada ayahnya tentang penjelasan dari kitab Almuhalla bil atsaar juz Sembilan halaman 456 Ibn Syurbumah menyatakan seorang ayah tidak diperkenankan menikahkan putrinya yang masih anak-anak, kecuali dia sudah dewasa dan memberikan izin. Dalam hal ini, dari sisi agamapun tidak menganjurkan adanya perkawinan anak, mengingat kembali pada dampak-dampak yang terjadi.

Ketiga novel ini berbicara mengenai sebuah takdir yang prosesnya tanpa diduga-duga. Sosok Farah dalam novel tersebut menggambarkan bagaimana menghadapi takdir-takdir dengan kekuatan hatinya. Farah menjadikan dirinya sebagai perempuan tanpa stigma dengan berbagai keteguhan hati dan kekuatan yang dia miliki. Farah dapat melewati hari demi hari yang cukup sulit dengan tawakal dan ikhtiar.

Ketekunannya dalam mencintai ilmu dan belajar sangat elok, didukung dengan rasa ingin tahunya tentang sesuatu. Farah juga memberi suratan kepada kita jika takdir adalah hal yang terbaik meskipun disertakan dengan proses-proses yang tidak mudah.

Tidak hanya Farah, Syauqi dan Nabil-pun menyuratkan kepada kita tentang keteguhan hati, tentang persahabatan yang harus dijaga, tentang kebahagiaan yang harus dikumandangkan, dan ilmu yang terus diraih dengan perjuangan. Kisah cinta Syauqi dan Nabil berakhir pada takdir Tuhan yang membawa Farah kepada Nabil, perempuan yang dicintainya sejak Sekolah Menengah Pertama, dan meninggalkan Syauqi sebagaimana kekasih Farah semasa Madrasah Aliyah.

Keteguhan dan kebesaran hati Nabil untuk Farah sangat besar yang membawanya pada akhir yang membahagiakan. Pada akhirnya, ikhtiar memperjuangkan kehidupan harus selalu dilakukan dalam setiap keinginan atau problematika yang terjadi dalam hidup sehari-hari. []

Tags: CintaNovel Cinta Dalam Mimpiperkawinan anak
Iqromah Zm

Iqromah Zm

Mahasiswi STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, aktif di LPM Aksara

Terkait Posts

Herland

Herland: Membayangkan Dunia Tanpa Laki-laki

16 Mei 2025
Neng Dara Affiah

Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

10 Mei 2025
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati

Falsafah Hidup Penyandang Disabilitas dalam “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

25 April 2025
Buku Sarinah

Perempuan dan Akar Peradaban; Membaca Ulang Hari Kartini Melalui Buku Sarinah

23 April 2025
Toleransi

Toleransi: Menyelami Relasi Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagaman

23 Maret 2025
Buku Syiar Ramadan Menebar Cinta untuk Indonesia

Kemenag RI Resmi Terbitkan Buku Syiar Ramadan, Menebar Cinta untuk Indonesia

20 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version