• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pandangan Mubadalah tentang Sexual Consent dan Safe Behavior

dalam QS. al-Baqarah (2): 187, hubungan seksual antara suami istri ibarat sebagai pakaian, yang saling menutupi, melengkapi, dan menghangatkan.

Redaksi Redaksi
07/08/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
sexual consent

sexual consent

973
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam Islam, sexual consent dan safe behavior hukumnya adalah haram. Keharaman ini berlaku bagi semua jenis hubungan seksual di luar pernikahan.

Tidak ada secuil pun celah pendapat ulama yang berbeda, kecuali melalui perbudakan yang sekarang juga sudah dihapuskan. Jadi, apa pun jalan yang membuka ke arah hubungan seksual tanpa pernikahan adalah haram.

Konsep sexual consent atau kerelaan hubungan seksual diarahkan pada konteks relasi pasangan Suami istri. Setidaknya ada tiga alasan mengapa sexual consent penting diajarkan:

Pertama, konsep sexual consent sesuai dengan ajaran Islam sebagai dasar bagi kesehatan relasi suami istri.

Dalam al-Qur’an, pernikahan adalah media untuk menjalin cinta kasih yang saling membahagiakan antara suami dan istri (QS. al-Rum (30): 21).

Baca Juga:

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

KB dalam Pandangan Islam

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Jalinan ini hanya mungkin jika semua fase relasi pasangan suami istri basisnya kerelaan bersama, kesalingan, dan kebahagiaan keduanya.

Kedua, dalam kaidah hukum Islam, semua relasi antara dua pihak basisnya adalah kerelaan berdua (al-ashl fi al-mubadalah mabniyy ‘ala al-taradhi).

Segala tindakan pemaksaan yang mencederai karakteristik dasar dari relasi yang baik dan sehat. Hubungan seksual antara suami dan istri hanya mungkin bisa ia pahami sebagai hubungan, jika keduanya rela, setuju, dan saling menikmati satu sama lain.

Artinya, keduanya adalah subjek. Namun, jika salah satunya menjadi objek, maka yang demikian ini bukanlah hubungan yang sejati dan melanggar kaidah tersebut.

Ketiga, dalam QS. al-Baqarah (2): 187, hubungan seksual antara suami istri ibarat sebagai pakaian, yang saling menutupi, melengkapi, dan menghangatkan.

Suami adalah pakaian bagi istri, begitu pun istri adalah pakaian bagi suami (hunn libas lakum wa antum libis lahunn).

Artinya, kenikmatan seksual adalah hak suami istri, sehingga yang satu tidak boleh memaksa yang lain. Hubungan seksual harus mereka lakukan bersama dengan penuh kenyamanan untuk kebahagiaan keduanya. Hal ini hanya mungkin melalui persetujuan dan kerelaan. []

Tags: Mubadalahpandangansafe behaviorSexual Consent
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version