Mubadalah.id – Anggota Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, Nyai Usfiyatul Marfu’ah mengatakan laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin.
Dalam persoalan pemimpin, Nyai Usfiyatul menyampaikan mengenai tafsir surat an-Nisa ayat 34.
Dari ayat tersebut, menurut Nyai Usfiyatul, al-Qur’an menggunakan kata bima fadhalallahu awliya u mim ba’ bukan bima fadhallahu alahinna, juga bukan bitafdilihinna.
“Artinya bima fadhalallahu awliya, adalah kalau sebagian laki-laki yang memiliki kelebihan atau keunggulan dibandingkan dengan perempuan hanya sebagian saja, ba’duhum awliya ‘i mim ba’ bukan semuanya,” kata Nyai Usfiyatul, dalam video yang diunggah Facebook Mubadalah.id.
“Artinya kita bisa melihat kalau begitu perempuan juga sama, sebagian perempuan memiliki kelebihan dibandingkan sebagian laki-laki lainnya,” tambahnya.
Selain itu, Nyai Usfiyatul menyampaikan , dari kata qawwamuna ini memberikan arti, apabila seorang menjadi pemimpin, maka, wabima anfaku min amwalihim, ukurannya seseorang itu bisa memberikan nafkah dari hartanya.
“Laki-laki ataupun perempuan sudah banyak memiliki harta, perempuan memiliki harta, laki-laki memiliki harta juga ada. Jadi kalau begitu, kepemimpinan itu ya tidak semestinya hanya dibebankan kepada laki-laki saja kalau memang yang memiliki harta dan yang bisa menafkahi itu tidak hanya laki-laki,” tegasnya.
“Ayat ini bisa memperkuat posisi antara laki-laki dan perempuan di dalam posisi yang sama dan setara, di antara keduanya bisa memiliki kelebihan satu dengan yang lain. bukan hanya dimiliki laki-laki saja, ataupun dimiliki perempuan saja,” tutupnya. (Rul)