• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Para Kiai Kumpul Virtual Membahas Makna Jihad yang Sesungguhnya

Kumpul kiai bersama para ulama dan ustadz ternama tanah air membahas kasus penyerangan berencana di Mabes Polri beberapa waktu lalu

Redaksi Redaksi
10/04/2021
in Aktual
0
Kiai

Kiai

108
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jakarta, 9 April 2021 – Kumpul kiai bersama para ulama dan ustadz ternama tanah air membahas kasus penyerangan berencana di Mabes Polri beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh seorang wanita berjilbab. Wanita tersebut juga menulis surat wasiat yang menyebutkan bahwa aksi tersebut merupakan Jihad yang dianggap sebagai amalan tertinggi dalam islam.

Hal tersebut menimbulkan banyak kontradiktif di masyarakat terutama umat muslim. Tindakan yang dilakukan oknum tersebut dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, dalam acara Kumpul Kiai Penyejuk Hati, terdapat pembahasan menarik dari sisi para ulama, kiai dan ustadz.

Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. M. Quraish Shihab, K.H. Ahmad Bahaunuddin Nursalim (Gus Baha) , Prof. Dr. K. H. Nasaruddin Umar, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Dr. Ali Nurdin, Dr. H. Das’ad Latief, dan Alhabib Jindan. Terdapat juga beberapa tamu istimewa yang ikut meriahkan acara ini diantaranya K.H. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Tuan Guru Bajang Dr. Zainul Majdi, dan Ustadzah Amani Lubis.

Prof. Dr. M. Quraish Shihab menyatakan banyak kesalapahaman dalam mengemas kata Jihad “banyak kesalahpahaman tentang jihad, jihad bukan hanya dalam bentuk perang, mereka yang melakukan bom bunuh diri untuk mematikan orang lain salah langkah dan bertentangan dengan ajaran agama.”

Tanggapan lain juga datang dari Prof. Dr. K. H. Nasaruddin Umar yang menyatakan “Jihad bukan untuk mematikan orang tetapi sebaliknya untuk menghidupkan orang. Jihad untuk menghidupkan semangat yang lemah, jihad untuk menghidupkan perekonomian yang lesu sekarang ini, jadi bagaimana menghidupkan itu adalah jihad.”

Baca Juga:

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

Dokumen Abu Dhabi: Warisan Mulia Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Tayyeb Bagi Dunia

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Selengkapnya dari pembahasan menarik tentang Kumpul Kiai Penyejuk Hati yang berkolaborasi dengan cariustadz.id dapat di akses di Youtube channel Najwa Shihab di http://http://https://www.youtube.com/c/NajwaShihab/videos.

Tags: Catatan Mata NajwadakwahKiai Penyejuk HatiNarasi TVPerdamaiantoleransi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID