Mubadalah.id – Salah satu ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI), Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA mejelaskan bahwa pasangan suami istri adalah pakaian untuk saling menjaga kesehatan.
Kesehatan pasangan suami istri, kata Nyai Badriyah, sangat terkait dengan pakaiannya.
Di musim dingin, pasangan akan sakit jika memakai pakaian yang tipis. Sebaliknya di musim panas manusia akan berkeringat berlebihan dan tidak nyaman jika mengenakan pakaian tebal berlapis.
Pakaian yang tepat, menurut Nyai Badriyah, akan membuat kesehatan manusia terjaga.
Dalam pernikahan juga demikian, suami dan istri yang paham dan pengertian akan tahu bagaimana bersikap agar pasangannya sehat lahir dan batin dan sehat sosial. Bugar, bahagia, dan bisa bersosialisasi dengan baik.
Nyai Badriyah mengungkapkan, kesadaran bahwa kesehatan lahir, batin dan sosial pasangan sangat dipengaruhi oleh pasangannya akan menuntun setiap pasangan untuk bertutur kata, bersikap dan berpola hidup yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan seperti halnya pakaian yang dipakai sesuai dengan musimnya.
Tatkala istri sedang lelah, misalnya, suami yang sadar sebagai penjaga kesehatan istri tak akan memaksa untuk dilayani, karena ia tahu hal itu akan membuat isterinya tidak nyaman dan menganggu kesehatannya.
Begitu juga istri yang menjaga kesehatan suaminya tak akan memaksa suami bekerja di luar batas kemampuan karena itu akan membuatnya tersiksa lahir batin.
Suami yang paham akan kesehatan sosial isterinya tahu bahwa sebagai manusia, istrinya juga mahluk sosial yang perlu belajar, bergaul, bekerja, dan beramal ma’ruf nahi mungkar sesuai kapasitasnya.
Maka, suami yang demikian tidak akan bersikap posesif dan mengungkung isterinya sehingga membuatnya seperti katak dalam termpurung.
Nyai Badriyah mengingatkan, kesadaran bahwa suami istri adalah pakaian yang harus bisa menjaga kesehatan pasangannya secara lahir, batin, dan sosial sangatlah penting.
Sebab, dengan kesadaran itu empati akan tumbuh dan kebahagiaan bisa terwujud. (Rul)