• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pengabdian Manusia kepada Kemanusiaan

Dalam bahasa para ahli hukum Islam (fuqaha), frase dalam kerangka kepentingan kemanusiaan tersebut dinyatakan sebagai "al-mashalih al-'ammah" (kemaslahatan umum).

Redaksi Redaksi
02/04/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Pengabdian kepada Kemanusiaan

Pengabdian kepada Kemanusiaan

987
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam hadir untuk manusia dalam kerangka kemanusiaan. Pengabdian manusia kepada kemanusiaan pada hakikatnya merupakan puncak pengabdian mereka kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam konsep etika spiritual, pengabdian kepada kemanusiaan tersebut—meminjam terminologi Mulla Sadra (w. 1640 M) dalam “al-Asfar’—dinyatakan sebagai proses perjalanan dari makhluk untuk makhluk bersama Tuhan (as-safar min al-khalq ila al-khalq bi al-haqq).

Hal ini adalah kebijakan Tuhan yang tertinggi (al-Hikmah al-Muta’aliyah). Kemudian, dalam bahasa para ahli hukum Islam (fuqaha), frase dalam kerangka kepentingan kemanusiaan tersebut dinyatakan sebagai “al-mashalih al-‘ammah” (kemaslahatan umum).

‘Izz ad-Din bin Abd as-Salam (w. 660 H/1262 M), sultan para ulama, bermazhab Syafi’i, menegaskan :

“Seluruh tugas yang dibebankan Tuhan kepada manusia adalah bekerja demi kepentingan (kemaslahatan/ kesejahteraan) hamba-hamba-Nya. Dia tidak membutuhkan siapa pun. Ketaatan manusia kepada Tuhan tidaklah membuat-Nya memperoleh manfaat, dan kedurhakaan manusia terhadap-Nya tidaklah merugikan Dia sedikit pun.”

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

Kemudian, Ibnu Atha’illah as-Sakandari (w. 1309 M), seorang sufi master, dalam bukunya yang terkenal al-Hikam al-‘Atha’iyyah, nomor 211, mengatakan hal yang sama:

“Ketaatanmu tak memberi-Nya manfaat apa pun, dan kedurhakaanmu kepada-Nya tak merugikan Dia sama sekali. Tuhan menyuruhmu begini dan melarangmu begitu, hanya untukmu sendiri.”

Hadits Qudsi

Bahkan dua pandangan ulama di atas memeroleh dasar legitimasi dari sebuah hadits qudsi yang sangat terkenal:

“Wahai hamba-hamba-Ku, andaikan semua manusia dan jin, sejak awal sampai hari terakhir, bersatu untuk taat kepada-Ku, kekuasaan-Ku tak akan bertambah sama sekali.”

“Wahai hamba-hamba-Ku, andaikan semua manusia dan jin, sejak awal sampai nanti, semua bersatu menentang-Ku, kekuasaan-Ku tak akan berkurang. Hamba-hamba-Ku, andaikan semua manusia dan jin, sejak awal sampai hari terakhir, bersama-sama meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan setiap permintaanmu.”

“Dan, milik-Ku tak akan berkurang sedikit pun, bagai jarum di masukkan ke air samudera luas. Hamba-hamba-Ku, setiap perbuatanmu Aku catat, dan Aku perhitungkan dengan baik. Semua akan kembali kepadamu. Bila kalian memperoleh keberuntungan, maka bersyukurlah. Sebaliknya, bila kalian memperoleh ketidakberuntungan, maka janganlah menyalahkan orang lain. Sesalilah dirimu sendiri.” (HR. Muslim). []

Tags: kemanusiaanmanusiaPengabdian
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version