• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Pengelolaan Sampah adalah Upaya Nyata Selamatkan Alam

Ketika mereka melakukan pengolahan sampah dengan baik, ini artinya mereka sudah mampu bersikap ramah terhadap lingkungan dan sudah melakukan penyelamatan alam. Di sinilah kita bisa mengamalkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin

Zaenab Mahmudah Zaenab Mahmudah
26/08/2022
in Publik
0
mengelola sampah

mengelola sampah

194
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang total sampah nasional, maka pada tahun 2021, total sampah nasional Indonesia mencapai 68,5 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 persen atau sekitar 11,6 juta ton adalah sampah plastik. Kondisi ini sangat memprihatinkan dan penting untuk melakukan pengelolaan sampah mengingat Indonesia adalah negara yang mayoritas Islam.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin tentu tidak hanya memperhatikan rahmat untuk manusia saja, tapi untuk seluruh alam. Artinya rahmat itu untuk seluruh makhluk yang diciptakan Allah di muka bumi ini termasuk lingkungan alam sekitar. Dalam kondisi yang memprihatinkan ini, maka sangat perlu kita melakukan penyelamatan lingkungan.

Penyelamatan lingkungan tidak bisa dilakukan oleh satu dua orang tapi perlu adanya kerjasama antar sesama manusia tanpa melihat satu jenis kelamin tapi perlu keterlibatan kedua jenis kelamin, baik itu laki-laki ataupun perempuan.

Ayat Al-Qur’an Tentang Larangan Pengerusakan Alam

Ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang pentingnya penyelamatan alam dan larangan melakukan pengerusakan di muka bumi ini terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf (7): 56-58 yang berbunyi:

وَلاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْدَ إِصْلاَحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفاً وَطَمَعاً إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِين. وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَاباً ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُون. وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِي خَبُثَ لاَ يَخْرُجُ إِلاَّ نَكِداً كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُون

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah anat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Baca Juga:

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan).

Hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus.

Lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan.

Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf 56-58)

Ayat di atas sangat tegas menyebutkan larangan manusia untuk merusak alam. Kerusakan alam yang manusia lakukan pada masa sekarang ini salah satunya adalah ketika manusia membuang sampah sembarangan, menggunakan potensi alam secara berlebihan seperti menggunakan air, listrik dan bahan bakar.

Sampah Organik dan Anorganik

Persoalan sampah tidak sedikit. Sampah sendiri terbagi menjadi dua yaitu sampah organik dan anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai oleh tanah yang memiliki kandungan air cukup tinggi, biasanya sampah ini berasal dari sisa makhluk hidup baik hewan, manusia atau pun tumbuh-tumbuhan.

Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa terurai di dalam tanah, jika pun terurai akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Secara bentuknya sampah anorganik ini ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Sampah anorganik padat adalah sampah yang dapat terlihat dan bentuknya tetap, seperti alumunium, besi, kaleng, plastik kemasan dan sebagainya.

Sedangkan sampah anorganik cair adalah sampah yang berbentuk cairan, secara fisik sampah ini tidak menimbulkan tumpukan sampah seperti sampah anorganik padat, namun bisa mencemarkan lingkungan seperti air dan tanah. Contoh sampah anorganik cair ini adalah limbah pabrik, sabun atau detergen dari kegiatan rumah tangga.

Sedangkan sampah anorganik gas adalah sampah yang paling sulit mengetahui keberadaanya di bandingkan kedua jenis sampah lainnya.

Jenis ini akan mencemarinya dengan berwarna dan berbau karena berasal dari sisa pembakaran mesin kendaraan bermotor dan kegiatan industri.

Sampah yang berpotensi merusak lingkungan masih bisa mengatsinya dengan cara yang tepat. Sampah organik misalnya jika bisa mengelola sampah dengan tepat maka akan bisa menjadi kompos, di mana kompos ini akan membantu menyuburkan tanah untuk tanaman.

Reduce, Reuse dan Recycle

Sedangkan mengelola sampah anorganik bisa melakukannya dengan tiga acara yaitu reduce, reuse dan recycle.

Reduce adalah cara mengurangi sampah anorganik dengan mengurangi penggunaan alat makan sekali pakai, menggunakan tempat makan sendiri jika membeli makan di luar dan mengganti sabun dengan bahan alami.

Reuse adalah memakai kembali sampah anorganik yang masih berfungsi. Seperti tas kresek bungkus belanjaan, masih bisa berguna lagi untuk membuang sampah atau untuk lainnya.

Dan cara yang ketiga adalah dengan recycle yaitu memanfaatkan Kembali barang yang sudah berguna untuk dijadikan benda lain yang bermanfaat dan memiliki nilai baru. Seperti botol-botol bekas bisa di daur ulang menjadi kerajian atau untuk media tanam.

Oleh karena itu, hal ini, bagi semua orang baik laki-laki ataupun perempuan bisa melakukannya. Ketika mereka melakukan pengolahan sampah dengan baik, ini artinya mereka sudah mampu bersikap ramah terhadap lingkungan dan sudah melakukan penyelamatan alam. Di sinilah kita bisa mengamalkan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin.

Tags: alamislamkelolaLingkunganMengelola Sampahsampah organikSelamatkanUpaya
Zaenab Mahmudah

Zaenab Mahmudah

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pemukulan

    Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version