• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Pentingnya Laki-Laki dan Perempuan Memiliki Pengetahuan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR)

Laki-laki dan perempuan yang memiliki pengetahuan yang sama tentang HKSR dapat lebih baik berkomunikasi tentang kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka terkait kehidupan seksual mereka.

Mahmudah Mahmudah
04/09/2023
in Personal
0
HKSR

HKSR

822
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Penting bagi laki-laki dan perempuan memiliki pengetahuan yang komprehensif mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Meskipun seringkali perhatian terfokus pada perempuan. Dalam konteks ini, laki-laki juga memiliki peran penting dalam mendukung dan mempromosikan pengetahuan kesehatan seksual dan reproduksi yang baik.

Pengetahuan yang tepat dan pemahaman yang baik akan memberikan dampak positif bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Di tengah era informasi digital, akses terhadap pengetahuan tentang HKSR semakin mudah. Namun, masih banyak laki-laki dan perempuan yang kurang memiliki pengetahuan tentang hak-hak ini atau bahkan menerima informasi yang salah.

Oleh karena itu, pendidikan dan kampanye penyuluhan perlu terus dilakukan, baik di lembaga pendidikan formal dan non-formal, komunitas, organisasi maupun tempat kerja.

Penting juga bagi perempuan dan laki-laki untuk memahami hak-hak dasar terkait kesehatan seksual dan reproduksi. Hak untuk memutuskan kapan dan dengan siapa akan menikah, hak untuk memutuskan apakah dan kapan akan memiliki anak, serta hak untuk mendapatkan informasi dan akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi adalah hak-hak yang mendasar.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Pemahaman ini akan memberi kekuatan pada individu untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan nilai yang mereka miliki.

Pengetahuan Kesehatan Seksual dan Reproduksi

Selanjutnya, pengetahuan tentang kesehatan seksual dan reproduksi juga akan membantu mencegah penyebaran penyakit menular seksual (PMS) dan menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan. Laki-laki dan perempuan perlu memahami pentingnya menggunakan alat kontrasepsi dengan benar dan teratur untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Dengan pengetahuan ini, mereka dapat menjaga kesehatan reproduksi mereka dan juga mencegah risiko penularan penyakit yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan.

Selain itu, pengetahuan tentang HKSR akan membantu memerangi stigmatisasi dan diskriminasi terhadap isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi. Terlalu sering, masyarakat masih memandang isu ini sebagai tabu, sehingga sulit bagi individu untuk mencari informasi atau mencari bantuan ketika mereka membutuhkannya.

Setidaknya dengan pendidikan yang lebih baik dan pengetahuan yang lebih luas dapat mengurangi stigma negatif dan masyarakat dapat lebih terbuka dalam membicarakan isu-isu penting ini.

Kesehatan seksual yang baik juga berdampak pada kualitas hubungan antara pasangan. Laki-laki dan perempuan yang memiliki pengetahuan yang sama tentang HKSR dapat lebih baik berkomunikasi tentang kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka terkait kehidupan seksual mereka.

Hal ini akan menghasilkan hubungan yang lebih sehat dan lebih kuat, serta mengurangi konflik dan kesalahpahaman.

12 Hak Reproduksi

Hal di atas selaras dengan hak-hak reproduksi yang dirumuskan oleh International Planned Parenthood Federation (IPPF) tahun 1996, yakni sebagai berikut:

Pertama, hak untuk hidup. Setiap perempuan mempunyai hak untuk bebas dari risiko kematian karena kehamilan.

Kedua, hak atas kemerdekaan dan keamanan. Setiap individu berhak untuk menikmati dan mengatur kehidupan seksual dan reproduksinya dan tak seorangpun dapat dipaksa untuk hamil, menjalani sterilisasi dan aborsi.

Ketiga, hak atas kesetaraan dan bebas dari segala bentuk diskriminasi, termasuk kehidupan keluarga dan reproduksinya. Setiap individu mempunyai hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi termasukkehidupan seksual dan reproduksinya.

Keempat, hak atas kerahasiaan pribadi. Setiap individu mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dengan menghormati kerahasiaan pribadi. Setiap perempuan mempunyai hak untuk menentukansendiri pilihan reproduksinya.

Kelima, hak untuk kebebasan berpikir. Setiap individu bebas dari penafsiran ajaran agama yang sempit, kepercayaan, loso dan tradisi yang membatasi kemerdekaan berpikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual.

Keenam, hak untuk mendapatkan informasi dan pendidikan. Setiap individu mempunyai hak atas informasi dan pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi dan seksual termasuk jaminan kesehatan dan kesejahteraan perorangan maupun keluarga.

Ketujuh, hak untuk menikah dan tidak menikah serta membentuk dan merencanakan keluarga.

Kedelapan, hak untuk memutuskan mempunyai anak atau tidak dan kapan mempunyai anak.

Hak Pelayanan dan Perlindungan Kesehatan

Kesembilan, hak mendapatkan pelayanan dan perlindungan kesehatan. Setiap individu mempunyai hak atas informasi, keterjangkauan, pilihan, keamanan, kerahasiaan, kepercayaan, harga diri, kenyamanan, dan kesinambungan pelayananan

Kesepuluh, hak untuk mendapatkan manfaat dari hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan reproduksi dengan teknologi mutakhir yang aman dan dapat diterima.

Kesebelas, hak kebebasan berkumpul dan berpartisipasi dalam hal berpolitik. Setiap individu mempunyai hak untuk mendesak pemerintah agar memprioritaskan kebijakan yang berkaitan dengan hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi.

Keduabelas, hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan buruk, termasuk hak-hak perlindungan anak dari eksploitasi dan penganiayaan seksual. Setiap individu mempunyai hak untuk dilindungi dari perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual.

Jika diambil benang merahnya, dengan mendapatkan bekal pengetahuan dan memahami hak kesehatan seksual dan reproduksi kita, maka kita bisa melindungi, memperjuangkan dan membela hak seksual dan reproduksi kita dan orang lain dari berbagai tindak kekerasan dan serangan terhadap hak seksual dan reproduksi kita.

Tags: hakHKSRkesehatanlaki-lakimemilikipengetahuanpentingperempuanreproduksi
Mahmudah

Mahmudah

Mahmudah adalah Alumni Pondok Pesantren Buntet, Cirebon.

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version