• Login
  • Register
Jumat, 3 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Peran Anak Muda dalam Membumikan Narasi Perubahan Iklim

Penting untuk menyadari bahwa bencana perubahan iklim ini adalah masalah sistemik dan tentunya membutuhkan solusi sistemik pula

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
28/12/2022
in Publik
0
Perubahan Iklim

Perubahan Iklim

903
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pertanyaan pembuka dalam tulisan ini yaitu apa dampak perubahan iklim bagi kehidupan dan hak asasi manusia? Perubahan iklim dan ancaman yang muncul tentunya bisa menjadi mimpi buruk bagi dunia. Lagi-lagi sebenarnya penyebab utamanya adalah perilaku kebiasaan dan keputusan hidup manusia.

Perubahan iklim dapat menjadi ancaman serius bagi upaya melindungi HAM serta berpotensi membahayakan banyak aspek kehidupan manusia. Sehingga penting untuk menyadari bahwa bencana perubahan iklim ini adalah masalah sistemik dan tentunya membutuhkan solusi sistemik pula.

Setidaknya terdapat beberapa praktik baik yang sudah dilakukan kabupaten/kota di Indonesia terkait dengan perubahan iklim dan efisiensi energi, yakni dengan menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan, memaksimalkan konsep bangunan yang ramah lingkungan, serta program khusus terkait penanganan iklim yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah, dan masih banyak lagi.

Dalam mewujudkan kota untuk semua, tentunya kita berusaha untuk melibatkan anak muda, termasuk program-program yang berkaitan dengan iklim. Dengan mendorong lingkungan yang lebih lestari, misalnya dengan aktivisme anak muda yang hadir, dengan mendorong untuk bersepeda, berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum dengan mengkampampanyekan praktik baik ini melalui tindakan nyata bagi masyarakat.

Daftar Isi

    • Partisipasi Anak Muda
  • Baca Juga:
  • Pengelolaan dan Pelestarian Air dalam Perspektif Islam
  • Cuaca Ekstrem Pertanda Krisis Iklim Semakin Nyata
  • Belajar Mitigasi Banjir dari Kearifan Lokal Masyarakat Aceh
  • Ensiklik LaudatoSi Katolik dan Prinsip Mubadalah
    • Aktif Membumikan Narasi Perubahan Iklim

Partisipasi Anak Muda

Berpartisipasi yang bermakna dari anak muda, tentunya harus ada ruang yang aman dan nyaman bagi mereka untuk mengekspresikan aspirasi mereka, tanpa ada tekanan dari pihak luar. Berbicara krisis iklim dan pemenuhan hak itu sangatlah berkaitan erat. WHO sendiri menyatakan bahwa 24% dari kematian secara global penyebabnya adalah pencemaran udara dan paparan kimia. Pertumbuhan ekonomi yang baik tidak selalu berdampak baik bagi lingkungan kalau tidak diatur dengan baik.

Baca Juga:

Pengelolaan dan Pelestarian Air dalam Perspektif Islam

Cuaca Ekstrem Pertanda Krisis Iklim Semakin Nyata

Belajar Mitigasi Banjir dari Kearifan Lokal Masyarakat Aceh

Ensiklik LaudatoSi Katolik dan Prinsip Mubadalah

Selama ini, kita selalu mempunyai persepsi bahwa pemenuhan HAM itu menjadi tanggung jawab negara di tingkat nasional. Konsep Kota HAM (Human Rights Cities) menyampaikan bahwa kewajiban memfasilitasi, melindungi, dan melaksanakan HAM itu bukan hanya pemerintah di tingkat nasional, tetapi pemerintah daerah juga. Konsep ini melokalkan HAM dan menawarkan jalan serta memastikan proses bisa berjalan partisipatif, terbuka dan transparan.

Anak muda pelu mendorong adanya regulasi di setiap daerah. Pemerintah daerah perlu kita dorong dan kita tekankan untuk memiliki kewajiban terhadap penanganan dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Ketika berbicara HAM di Indonesia, pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam memfasilitasi pemenuhan HAM.

Aktif Membumikan Narasi Perubahan Iklim

Setidaknya ada dua hal yang dapat kita coba yakni dengan mendorong beberapa daerah sebagai daerah yang berperspektif HAM dan mendorong adanya kelompok kerja (pokja) dan kebijakan sampai ke tingkat teknis, yang mengedepankan kerja sama bersama dengan masyarakat sipil dan seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Anak muda harus aktif membumikan narasi perubahan iklim. Narasi kampanye bisa kita lakukan dengan mengaitkan isu perubahan iklim dengan isu lain yang dampaknya sudah terasa oleh masyarakat. Misalnya mengaitkan krisis iklim dengan dampak kesehatan, ekonomi atau dengan fenomena alam yang sering terjadi belakangan ini.

Media sosial menjadi wadah tepat untuk membumikan dampak krisis iklim. Sebagai negara dengan pengguna media sosial terbesar di dunia, kampanye perubahan iklim seharusnya bisa dengan mudah kita lakukan di Indonesia. Artinya, upaya anak muda dalam melakukan penyebaran informasi melalui media sosial selama ini sangatlah berperan besar. Usaha ini perlu kita dengar dan tentunya harus semua pihak harus mendukung, serta memastikan semua informasi penting dapat tersampaikan dan ditindaklanjuti secara nyata. []

 

Tags: Anak MudahamkebijakanPemerintah DaerahPerubahan Iklim
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Pengelolaan Sampah

Bagaimana Cara Melakukan Pengelolaan Sampah di Pengungsian?

31 Januari 2023
Aborsi Korban Perkosaan

Ulama Bolehkan Aborsi Korban Perkosaan

31 Januari 2023
Pemakaman Muslim Indonesia

5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia dan Kontribusinya dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

30 Januari 2023
Ulama Perempuan

Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama

30 Januari 2023
Tradisi Tedhak Siten

Menggali Makna Tradisi Tedhak Siten, Benarkah Tidak Islami?

29 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist