• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Perempuan Bersuara Melalui Seni dan Budaya

Fatikha Yuliana Fatikha Yuliana
02/04/2019
in Kolom
0
seni dan budaya

seni dan budaya

17
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mengapa lokakarya, pameran, atau kongres seni dan budaya lebih banyak diisi laki-laki? Apakah tidak ada pekerja perempuan dalam dunia seni?

Teman saya pernah menanyakan demikian ketika kami mengunjungi pameran seni di salah satu kota di Jawa Barat.

Saya sering mengunjungi pameran atau lokakarya seni budaya yang hanya berisi laki-laki. Entah karena kita alpa untuk melibatkan perempuan ataukah laki-laki yang memang ingin mendominasi keterlibatan mereka dalam dunia seni budaya?

Dalam banyak aspek kehidupan, dominasi laki-laki memang kerap kental kita lihat dan rasakan. Perempuan jarang sekali diberikan akses untuk mendapat ruang dalam masyarakat kita. Tak terkecuali dalam seni serta budaya.

Perempuan pekerja seni budaya di Indonesia tidak sedikit dan sangat beragam. Namun karya dan kerja-kerja mereka masih kurang diakui, diapresiasi, dan bahkan tak jarang dihilangkan.

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

Sedikitnya ruang yang diperoleh perempuan dalam dunia seni dan budaya membuat perempuan memerlukan ruang kolektif dan kolaboratif untuk mewadahi kerja-kerja mereka.

Selama satu pekan saya menjadi salah satu bagian dalam acara perkumpulan perempuan pekerja seni dan budaya yang diselenggarakan oleh Perempuan Lintas Batas (Peretas) yang bertempat di Institut Mosintuwu, Poso, Sulawesi Tengah.

Peretas Berkumpul 01: Pakaroso! dihadiri 50 perempuan pekerja seni budaya dari berbagai daerah di Indonesia dengan beragam gagasan, ekspresi dan pilihan medium karya seni berkumpul membicarakan dan mendiskusikan kegelisahan terkait isu-isu perempuan yang selama ini kerap berkembang di masyarakat.

Para perempuan tersebut merupakan pelaku seni mulai dari penulis, perupa, pendongeng, aktor, penari, pesuara, pemusik, penenun, sutradara, arsitek, kurator, peneliti, guru kesenian, dosen, aktivis, antropolog dan sosiolog.

Tidak saja membicarakan kegelisahan perempuan, namun semua peserta berbagi pengetahuan satu sama lain. Kegiatan ini menggunakan metode conference unconference di mana semua peserta terlibat dalam sumber pengetahuan.

Kami diajak menentukan bersama tema, topik, dan isu yang akan dibicarakan. Kami memberi dan diberi ruang aman dan nyaman untuk saling berbagi. Saling memoderasi dan memfasilitasi ruang diskusi. Menciptakan cinta dan menyatukan energi untuk saling menguatkan kerja-kerja perempuan dalam kesenian serta kebudayaan.

Yang menarik di antara peserta lainnya, ada dua balita yang mengikuti ibunya menghadiri pertemuan ini. Artinya, perempuan tidak sekadar reproduktif saja tetapi perempuan juga memiliki kemampuan dalam kerja-kerja produktif.

Seni menjadi ruang alternatif dan strategis bagi perempuan dalam bersuara dan berkarya. Ruang-ruang kolektif dan kolaboratif semacam ini perlu lebih banyak lagi diadakan agar keberadaan, karya dan kerja-kerja perempuan dapat dihargai, diakui, diapresiasi, dan suara perempuan tak pernah mati.[]

Tags: BudayaGenderkaryaperempuanPeretasseni
Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana, terlahir di Indramayu. Alumni Ponpes Putri Al-Istiqomah Buntet Pesantren Cirebon. Berkuliah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Jatuh cinta pada kopi dan pantai.

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version