• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Perempuan dan Korupsi

Zahra Amin Zahra Amin
11/12/2017
in Aktual
0
Perempuan dan Korupsi

Perempuan dan Korupsi

9
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada 9 Desember kemarin diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Internasional. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merayakannya secara khusus pada Senin, 11 Desember 2017 di Jakarta. Acara ini akan dihadiri Presiden Jokowi serta sejumlah tokoh nasional lainnya, dan sekaligus launching program e-LHKPN sebagai langkah strategis untuk mempermudah pelaporan harta kekayaan para pejabat negara. Dan upaya untuk menerapkan transparansi terhadap penggunaan anggaran negara.

Selain upaya-upaya tersebut di atas KPK juga menggandeng perempuan sebagai partner pencegahan perilaku koruptif masayarakat sejak 22 April 2014. Yang dikenal dengan agen SPAK (Saya Perempuan Anti Korupsi). Kebijakan itu didasarkan atas survei KPK pada 2012-2013 di Kota Solo dan Jogjakarta. Hasil survei menyajikan fakta bahwa ternyata hanya 4 % orangtua yang mengajarkan kejujuran pada anak-anaknya. Bukan dalam arti harus bicara jujur, tetapi bagaimana mempraktekkan nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

Survei yang telah dilakukan KPK memberikan jawaban bahwa perempuan atau ibu masih dianggap figur sentral dalam memberikan pendidikan moral pada anak dan keluarga. Hasil inilah yang kemudian menjadi landasan kuat untuk melahirkan gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi, sebagai individu yang profesional didukung dengan karakter perempuan yang ikhlas mengandung, melahirkan, mengembangkan, memelihara, dan berbagi.

Yang lebih spesifik dari karakter perempuan adalah kebutuhan untuk berkumpul yang besar. Membuat perempuan menciptakan kesempatan sosialisasi yang lebih banyak dalam masyarakat kita. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan sosial seperti Posyandu, arisan, majelis taklim, pengajian, PKK dan lain-lain. Fakta social-psikologis inilah yang dipercaya dan menjadi dasar mengapa melibatkan perempuan menjadi salah satu peluang strategis dengan kemungkinan keberhasilan yang tinggi.

Pada kesempatan nanti, perempuan akan lebih banyak berperan dan berbicara 9 nilai-nilai kebaikan, yakni: kejujuran, keadilan, kerjasama, kemandirian, kedisiplinan, bertanggungjawab, kegigihan, keberanian, dan kepedulian.

Baca Juga:

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

Mengapa perempuan harus banyak berperan? Karena perempuan dengan segala kelembutan memiliki kekuatan dan cara yang khas untuk melawan, melindungi keluarga dan lingkungan orang-orang yang dicintainya dari hal-hal buruk yang mengancam kehidupan.

Banyak hal yang bisa dilakukan perempuan sebagai agen SPAK. Pertama, mengajarkan anak untuk tidak menyontek. Karena menyontek itu menipu diri sendiri, mengambil keuntungan dari teman yang sudah belajar dengan sungguh-sungguh. Kedua, tidak menyerobot antrian sebab itu mengambil hak orang lain yang telah datang lebih dulu. Ketiga, berhenti memberikan upah jasa pada petugas yang mengurus KTP. Karena itu sudah bagian dari tugas dan tanggungjawabnya serta menjadi pekerjaannya. Sebab tanpa kita sadari membuat petugas itu mendahulukan kita yang bisa membayar dan mengesampingkan mereka yang tidak bisa membayar.

Keempat, berhenti memberikan hadiah pada guru misalnya saat kenaikan kelas atau ulang tahun guru. Karena tanpa kita sadari hadiah itu menjebak guru pada munculnya dorongan untuk memberikan hadiah dan menjadi bertindak kurang adil terhadap mereka yang tidak memberi hadiah.

Peran perempuan dalam upaya pencegahan korupsi ini, juga sebagai reaksi terhadap media yang kerap bertindak tidak adil terhadap perempuan ketika dalam posisi sebagai pelaku korupsi. Lebih mengarah pada persoalan gender, karena dia perempuan maka dianggap pantas melakukan korupsi yang dikaitkan dengan gaya hidup atau sifat hedonisme perempuan.

Selain itu jika pelaku tindak pidana korupsi lelaki maka akan dikaitkan juga dengan para perempuan yang ada disekitarnya. Istri dan anak perempuan dianggap sebagai penyebab perilaku koruptif tersebut. Tidak melihat bahwa korupsi tidak mengenal gender. Dia bisa menjerat siapa saja yang serakah dan hanya mementingkan diri sendiri.

Dalam perspektif resiprokal atau kesalingan, laki-laki dan perempuan wajib bekerjasama untuk mencegah kemungkaran dan melakukan kebaikan. Posisinya setara, tidak ada yang lebih baik, dan pantas atau tidak pantas. Jika melakukan kesalahan akan menerima hukuman dan sanksi sosial yang sama dari masyarakat.

Pun sebaliknya apabila berbuat kebaikan bagi banyak orang, maka berhak mendapatkan apresiasi dan penghargaan yang sama, baik dari pemerintah maupun masyarakat. Sehingga dengan prinsip kesalingan seperti ini tidak akan ada yang merasa dirugikan atau diuntungkan secara sepihak. Baik lelaki maupun perempuan punya peran sekaligus beban yang sama dalam menanggung tugas dan tanggung jawab sebagai manusia di muka bumi ini.[]

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID