• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Perempuan Guru Para Sufi

Pemikiran sufi Imam Hasan al-Bashri ternyata diperoleh antara lain dari seorang guru perempuan: Mu'adzah binti Abdullah al-Adawiyah

Redaksi Redaksi
17/02/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sufi

Sufi

447
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Basrah, salah satu kota terkenal di Baghdad, Irak, merupakan pusat aktivitas peradaban Islam abad pertengahan. Di sini, lahir tokoh-tokoh besar Islam, antara lain Imam Hasan al-Bashri. Ia dikenal sebagai guru Washil bin Atha’, pendiri sekte Islam rasionalis, Mu’tazilah. Ia juga seorang guru para sufi besar.

Pemikiran sufi Imam Hasan al-Bashri ternyata diperoleh antara lain dari seorang guru perempuan: Mu’adzah binti Abdullah al-Adawiyah. (Baca juga: Malahayati Sang Singa Betina Dari Tanah Rencong: Laksamana Perempuan Pertama di Dunia)

Mu’adzah terkenal sebagai perempuan yang rajin beribadah. Seluruh waktunya ia habiskan untuk beribadah kepada Allah. Pikirannya terpenuhi dengan “ketakutan” akan kematian yang datang tanpa memberitahukan waktunya.

Ibnu al-Jauzi bercerita, “Jika siang tiba, ia (Mu’adzah) bergumam, Ini hariku telah datang saat aku mungkin akan mati. Maka, ia pun tidak tidur sampai sore.” (Baca juga: Seberapa Efektif Psikologi Islam Pada Gen-Z yang Mengidap Penyakit Mental?)

Dan jika malam tiba, ia bergumam “ini malamku telah tiba, saat aku mungkin akan mati. Maka, ia juga tidak tidur sampai pagi. Ia sengaja mengenakan pakaian tipis pada musim dingin agar kedinginan, dan dengan begitu, tidak bisa tidur.”

Baca Juga:

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Katanya, “Aku heran mengapa orang suka tidur, padahal ia tahu betapa ia pasti akan tidur panjang di ruang tanah yang amat gelap.” (Baca juga: Salam dari Asad bagi Non Muslim dan Interupsi untuk KH. Afifuddin). []

Tags: guruPara Sufiperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
relasi laki-laki dan perempuan yang

Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

8 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

8 Juli 2025
IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID