• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Ponpes Kebon Jambu Merdeka Sampah Plastik di Hari Kemerdekaan Indonesia

"Kegiatan merdeka sampah plastik ini telah diikuti 2.000 santri baik putra maupun putri. Kegiatan ini dilakukan untuk menuju pesantren zero waste (bebas sampah)," kata Nyai Awanillah.

dul dul
17/08/2023
in Aktual
0
Ponpes Kebon Jambu

Ponpes Kebon Jambu

1.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ribuan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Kebon Jambu Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon melakukan gerakan merdeka sampah plastik di peringatan HUT RI ke-78, Kamis, 17 Agustus 2023.

Kegiatan yang dilakukan di lingkungan Ponpes setempat ini, menurut Pengasuh Ponpes Kebon Jambu, Nyai Hj Awanillah Amva, untuk mengajarkan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Khususnya lingkungan di ponpes yang ia asuh.

“Kegiatan merdeka sampah plastik ini telah diikuti 2.000 santri baik putra maupun putri. Kegiatan ini dilakukan untuk menuju pesantren zero waste (bebas sampah),” kata Nyai Awanillah.

Sebab, lanjut Nyai Awanillah, pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan serta miniatur masyarakat kecil yang kegiatannya mereka lakukan setiap hari. Dan secara otomatis, pesantren juga menjadi salah satu sumber produsen sampah.

“Saat ini Indonesia menjadi produsen sampah plastik terbesar, setiap hari 64 juta ton sampah ada di Indonesia. Pesantren salah satu penyumbangnya,” ungkap Nyai Awanillah.

Dari besarnya sampah yang Indonesia hasilkan ini, menjadi berpengaruh terhadap perubahan iklim. Untuk itu, lanjut dia, pesantren berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik. Dan penting untuk mulai mendidik kesadaran dan meminimalisir penggunaan plastik di masyarakat, juga lingkungan pesantren.

Baca Juga:

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

“Di momen hari bersejarah kemerdekaan yang ke 78 tahun ini. Kita Pondok Pesantren Kebon Jambu memulai merdeka dari sampah plastik,” ujarnya.

Kegiatan merdeka sampah plastik ini, katanya, berlangsung sejak pagi hari dan mereka lanjutkan dengan upacara pengibaran bendera merah putih, di halaman pesantren setempat.

Gerakan merdeka sampah plastik ini juga, menurutnya, bagian dari aplikasi hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, ‘annadzofatu minal iman’ atau kebersihan sebagian dari iman, di lingkungan pesantren.

“Bahwa iman bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhannya saja, tetapi juga hubungan manusia dalam menjaga lingkungannya,” kata Nyai Awanillah.

Harapan besar gerakan merdeka sampah plastik di hari kemerdekaan RI ini, kata Nyai Awanillah, mampu menumbuhkan rasa peduli kepada para santrinya. Serta mereka turut bertanggung jawab atas lingkungan dan sampah. []

Tags: hariIndonesiaKebon JambukemerdekaanMerdekaPlastikPonpesSampah
dul

dul

Orang biasa

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID