• Login
  • Register
Minggu, 22 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Praktik Poligami adalah Budaya Arab Pra-Islam

Kita tidak mengatakan bahwa praktik ini salah pada konteks sosial mereka. Tetapi kita bisa memastikan bahwa praktik ini terjadi bukan lantaran dianjurkan al-Qur'an

Redaksi Redaksi
24/07/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Praktik Poligami

Praktik Poligami

233
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Khalil ‘Abd al-Karim tentang praktik poligami yang dilakukan masyarakat muslim generasi awal. Maka sebenarnya lebih banyak dipengaruhi budaya Arab pra-Islam.

Praktik mengawini banyak perempuan telah biasa dilakukan masyarakat Arab sebelum Islam. Setelah Islam datang, praktik ini juga masih tetap menjadi sesuatu yang biasa dilakukan, termasuk oleh para sahabat dan tabi’in.

Al-Qur’an hanya memberikan batasan-batasan tertentu. Tetapi pengaruh budaya Arab dalam hal kebiasaan mengawini lebih dari seorang istri cukup kuat mengakar pada kesadaran setiap orang pada saat itu.

Ketika al-Qur’an memberikan batasan empat istri saja dalam suatu kehidupan perkawinan, tidak sedikit dari para sahabat dan tabi’in yang tetap masih berpetualang dengan mengawini lebih dari empat orang perempuan. Tentu, tidak dengan melanggar al-Qur’an, karena melakukannya dengan cara kawin-cerai.

Sehingga yang berada di bawah tangan mereka tetap empat istri. Tidak sedikit juga, yang menambahkan dengan beberapa budak perempuan, selain para istri yang berstatus merdeka.

Baca Juga:

Merariq Kodek: Ketika Pernikahan Anak Jadi Viral dan Dinormalisasi

Menjembatani Agama dan Budaya: Refleksi dari Novel Entrok Karya Oky Madasari

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

Misalnya yang tercatat sebagai istri Umar bin Khattab ra adalah lima orang, ditambah tiga orang budak perempuan.

Yaitu, Zainab binti Mazh’un, Umm Kultsum bint Ali bin Abi Thalib ra, Umm Kultsum bint Jarwal —cerai karena tidak bersedia masuk Islam. Kemudian Jamilah bint Tsabit, Umm Hakim bint al-Harits, ‘Aikah bint Zaid bin ‘Amr bin Nufail. Serta tiga orang budak perempuan yang ketiganya melahirkan anak bagi Umar bin Khattab ra.

Hasan bin Ali bin Abi Thalib, adalah salah seorang yang tercatat melakukan kawin-cerai dengan banyak perempuan. Dalam suatu riwayat, ia melakukan kawincerai itu dengan lebih dari sembilan puluh perempuan.

Sehingga, Imam Ali bin Thalib ra sendiri pernah memberi peringatan kepada masyarakat untuk tidak mengawinkan putri mereka terhadap Hasan yang suka kawin-cerai.

Budaya Masyarakat

Budaya masyarakat pada saat itu, menganggap prestise tersendiri bagi lelaki yang mampu mengawini banyak perempuan, dan juga ketika putri-putri mereka bisa menikah dengan tokoh-tokoh tertentu. Kita tidak mengatakan bahwa praktik ini salah pada konteks sosial mereka. Tetapi kita bisa memastikan bahwa praktik ini terjadi bukan lantaran al-Qur’an anjurkan.

Seperti yang dalam beberapa teks hadits, kisah-kisah poligami beberapa sahabat juga terjadi sebelum al-Qur’an Allah turunkan. Bahkan jauh sebelum masuk Islam, mereka telah melakukan poligami.

Seperti yang dikisahkan tentang Ghilan bin Salamah ats-Isaqafi ra, Wahb al-Asady ra dan Qays bin al-Harits ra, mereka semua masuk Islam dengan membawa lebih dari empat orang istri. Ada yang sepuluh dan ada yang delapan orang. Nabi Saw kemudian memerintahkan mereka untuk menetapkan empat orang istri saja, dan menceraikan yang lain.

“Dari Ibn Umar ra berkata: bahwa Ghilan bin Salamah ats-Tsaqafi masuk Islam dan memiliki sepuluh orang istri pada masa Jahiliyah (sebelum masuk Islam). Bersamanya mereka juga masuk Islam, lalu Nabi menyuruhnya untuk memilih empat orang saja dari mereka”. (HR. at-Turmudzi). []

Tags: arabBudayapoligamiPra IslamPraktik
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Ijtihad Fikih

Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

21 Juni 2025
Relasi Hubungan Seksual

Relasi Hubungan Seksual yang Adil bagi Suami Istri

21 Juni 2025
Timbal Balik

Pentingnya Relasi Timbal Balik dalam Hubungan Intim Suami Istri

21 Juni 2025
Stereotipe Perempuan

Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

20 Juni 2025
Rumah Tangga dengan

Membangun Rumah Tangga dengan Relasi yang Adil dan Setara

20 Juni 2025
Seni Kehidupan

Berumah Tangga adalah Seni Kehidupan

20 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fiqh Al Usrah

    Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Relasi Timbal Balik dalam Hubungan Intim Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kebaikan Yang Justru Membunuh Teman Disabilitas
  • Urgensi Ijtihad Fikih yang Berpihak Kepada Perempuan
  • Bukan Sekadar “Jangan Bermindset Korban Kalau Ingin Sukses”, Ini Realita Sulitnya Jadi Perempuan dengan Banyak Tuntutan
  • Relasi Hubungan Seksual yang Adil bagi Suami Istri
  • Mengapa Cinta Alam Harus Ditanamkan Kepada Anak Sejak Usia Dini?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID