Selasa, 2 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Perkawinan Anak

    Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Diperkuat

    Kapolri Mundur

    Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran, GUSDURian Desak Kapolri Mundur

    Kekerasan Seksual Di Pesantren Gusdurian

    GUSDURian Dorong Kemenag dan KPAI Serius Terhadap Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Pesantren

    Indonesia yang

    Jemaah Tadarus Subuh Dorong Perbaikan Substantif Bangsa Indonesia

    Luka Rakyat

    Luka Infrastruktur, Luka Rakyat

    Affan Kurniawan

    Nyai Sinta Istri Gus Dur Bersama 1.500 Gusdurian Doakan Affan Kurniawan, Ojol yang Dilindas Polisi

    Gus Dur yang

    Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan

    Media Alternatif

    Publik Diminta Terus Bersuara sebagai Media Alternatif, Jadi Kekuatan Rakyat Ketika Pemerintah kian Represif

    Keamanan Digital

    TUNAS Learning Space: Asia Centre Tekankan Urgensi Keamanan Digital dalam Penyalahgunaan Data

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Tragedi Ojek Online

    Sudah Ditindas, Masih Dilindas Pula: Tragedi Ojek Online sebagai Cerminan Kegagalan Negara dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

    The Power Of Emak-emak

    The Power of Emak-emak Demokrasi: Hidup Perempuan yang Melawan!

    Demokrasi yang

    Di Tengah Krisis Demokrasi dan Kemarahan Rakyat, Apa yang Harus Kita Lakukan?

    Kisah Getir Ojol

    Kisah Getir Ojol, Affan, dan Kemanusiaan yang Tertinggal

    Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Ketimpangan Gaji Guru

    Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

    Affan Kurniawan

    Hannah Arendt: Antara Affan Kurniawan, Negara, dan Kekerasan

    Anak di Luar Perkawinan

    Benarkah Anak di Luar Perkawinan Berhak Mendapat Nafkah?

    Srikandi Lintas Iman

    Satu Dekade Srikandi Lintas Iman: Peran dan Perjuangan Perempuan Dalam Menjaga Perdamaian

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Teori Peradaban Ibnu Khaldun

    Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

    Pertumbuhan

    Memahami Proses Pertumbuhan Janin dalam Al-Qur’an

    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Perkawinan Anak

    Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Diperkuat

    Kapolri Mundur

    Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran, GUSDURian Desak Kapolri Mundur

    Kekerasan Seksual Di Pesantren Gusdurian

    GUSDURian Dorong Kemenag dan KPAI Serius Terhadap Penanganan Kasus Kekerasan Seksual di Pesantren

    Indonesia yang

    Jemaah Tadarus Subuh Dorong Perbaikan Substantif Bangsa Indonesia

    Luka Rakyat

    Luka Infrastruktur, Luka Rakyat

    Affan Kurniawan

    Nyai Sinta Istri Gus Dur Bersama 1.500 Gusdurian Doakan Affan Kurniawan, Ojol yang Dilindas Polisi

    Gus Dur yang

    Saat Para Pemikir dan Tokoh Agama Bicara Warisan Besar Gus Dur, Membumikan Nilai Kemanusiaan

    Media Alternatif

    Publik Diminta Terus Bersuara sebagai Media Alternatif, Jadi Kekuatan Rakyat Ketika Pemerintah kian Represif

    Keamanan Digital

    TUNAS Learning Space: Asia Centre Tekankan Urgensi Keamanan Digital dalam Penyalahgunaan Data

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Tragedi Ojek Online

    Sudah Ditindas, Masih Dilindas Pula: Tragedi Ojek Online sebagai Cerminan Kegagalan Negara dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

    The Power Of Emak-emak

    The Power of Emak-emak Demokrasi: Hidup Perempuan yang Melawan!

    Demokrasi yang

    Di Tengah Krisis Demokrasi dan Kemarahan Rakyat, Apa yang Harus Kita Lakukan?

    Kisah Getir Ojol

    Kisah Getir Ojol, Affan, dan Kemanusiaan yang Tertinggal

    Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Menghidupkan Kembali Gagasan Piaget dan Vygotsky dalam Pendidikan Inklusi di Indonesia

    Ketimpangan Gaji Guru

    Ketimpangan Gaji Guru dan Tunjangan DPR, Realitas Negara Penguasa

    Affan Kurniawan

    Hannah Arendt: Antara Affan Kurniawan, Negara, dan Kekerasan

    Anak di Luar Perkawinan

    Benarkah Anak di Luar Perkawinan Berhak Mendapat Nafkah?

    Srikandi Lintas Iman

    Satu Dekade Srikandi Lintas Iman: Peran dan Perjuangan Perempuan Dalam Menjaga Perdamaian

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Teori Peradaban Ibnu Khaldun

    Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    Janin dari

    Tahapan Pertumbuhan Janin: Dari Mudghah hingga Khalqan Akhar

    Pertumbuhan

    Memahami Proses Pertumbuhan Janin dalam Al-Qur’an

    Perubahan Ibu hamil

    4 Perubahan Fisik dan Psikis yang Dialami Ibu Hamil

    Maulid Nabi

    Maulid Nabi dan Solidaritas Perempuan Lintas Dimensi

    Kekurangan Gizi

    6 Risiko Kekurangan Gizi Pada Masa Kehamilan

    Gizi bayi

    Ketika Kekurangan Gizi pada Ibu Hamil dapat Mengancam Kehidupan Ibu dan Bayi

    gizi

    Empat Sehat Lima Sempurna: Kunci Asupan Gizi Ibu Hamil

    Gizi

    Menjaga Kesehatan Ibu dan Janin melalui Asupan Gizi yang Tepat

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Refleksi Akhir Tahun: Perempuan dalam Bayang-bayang Kemandirian

Ketika kita melangkah ke tahun baru, sebenarnya kita tidak perlu terburu-buru mengejar perubahan yang dipaksakan oleh masyarakat atau zaman.

Muhammad Nasruddin Muhammad Nasruddin
31 Desember 2024
in Personal, Rekomendasi
0
Refleksi Akhir Tahun

Refleksi Akhir Tahun

588
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Akhir tahun sering kali menjadi waktu yang penuh dengan evaluasi dan refleksi. Memang refleksi akhir tahun menjadi momentum yang tepat untuk sejenak mengambil jeda. Bertanya pada diri sendiri tentang sejauh mana dan setangguh apa kaki ini masih sanggup melangkah.

Soal resolusi sebelumnya, apakah kita sudah menuntaskannya, atau ia tak ubahnya sederet wacana yang menempel di dinding kamar? Tentang mimpi, apakah kita masih menjaga konsistensi untuk menggapainya? atau, jangan-jangan sudah redup tertiup angin belantara.

Sekilas memang seperti rutinitas semu. Begitu menggebu. Namun ujung-ujung seperti debu yang tersapu waktu. Lagi-lagi ini bukan soal aku, kamu atau siapa saja. Beberapa hal memang tidak bisa berjalan sesuai rencana. Perlu improvisasi menyesuaikan situasi dan kondisi. Meskipun begitu, ada hal yang pasti. Atas segala keputusan yang telah diambil, tentu konsekuensi selalu menyertai. Benar atau salah, tak perlu menyesali. 

Pun setiap peran pasti menuai tantangan, tak peduli laki-laki atau perempuan. Hanya saja saya mengira bahwa peran perempuan sedikit banyak tentu lebih sulit. Meskipun, Prilly Latuconsina beberapa waktu kemarin telah mengatakan bahwa jumlah independent woman lebih banyak daripada pria mapan.

Sebuah pernyataan yang cukup berhasil menuai hujatan. Saya tidak akan membahas ini lebih jauh. Memang independent woman atau kemandirian perempuan ini menjadi salah satu tujuan dari program pemberdayaan. Tapi untuk saling melengkapi, bukan berkompetisi.

Kemandirian Perempuan

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak perempuan yang menjadi contoh bahwa mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri, kuat, dan penuh capaian. Kemandirian ini bukan hanya soal memiliki pekerjaan yang baik atau penghasilan yang mapan, tetapi juga soal kebebasan untuk memilih tanpa merasa terkekang oleh apapun.

Namun, kemandirian perempuan juga harus dilihat dalam konteks yang lebih luas—bukan hanya sekedar pencapaian materi atau karier. Kemandirian sejati adalah kebebasan untuk menjadi diri sendiri, membuat keputusan yang sesuai dengan hati nurani.

Meski hal tersebut terkadang melawan norma atau ekspektasi sosial. Misalnya seperti seorang perempuan yang memilih untuk tidak menikah. Atau perempuan yang fokus pada karier tanpa harus terbebani oleh anggapan bahwa ia tidak menjadi “perempuan seutuhnya” jika tanpa keluarga.

Kemandirian ini mengajarkan tentang seberapa bebas perempuan dalam memilih dan menentukan arah hidup. Tanpa harus merasa bersalah atau disalahkan oleh orang lain. Setiap perempuan memiliki hak untuk menentukan kapan ia menikah, menjadi ibu, atau bahkan melajang. Tiada keputusan tanpa alasan. Semua tentu sudah berjalan sesuai dengan prinsip dan nilai yang perempuan yakini. 

Menghindari Fenomena Mom Guilt

Sayangnya, banyak perempuan yang terjebak dalam mom guilt—rasa bersalah yang muncul ketika mereka merasa tidak cukup baik ketika menjalani suatu peran, baik sebagai ibu atau istri, atau ketika terlalu fokus pada karier dan diri sendiri. Fenomena ini meskipun tampak sederhana, bisa sangat memengaruhi mental dan emosional perempuan. 

Mengapa demikian? Karena perempuan sering kali merasa bahwa mereka harus sempurna dalam segala hal—sebagai ibu yang penuh kasih, sebagai pasangan yang mendukung, dan sebagai individu yang terus berkembang. Padahal, kenyataannya, kita semua manusia dengan keterbatasan.

Fenomena mom guilt sering kali muncul karena adanya tekanan sosial untuk menjadi perempuan yang serba bisa. Perempuan yang tidak hanya bisa mengurus rumah tangga dengan sempurna, tetapi juga berkarier, menjaga penampilan, dan tetap menjadi ibu yang ideal.

Dalam banyak kasus, perempuan merasa bersalah ketika mereka tidak bisa memenuhi semua ekspektasi tersebut. Bahkan ketika mengambil keputusan untuk memilih fokus pada diri sendiri atau karier adalah hal yang sangat wajar sebenarnya.

Namun, yang perlu diingat adalah bahwa perempuan tidak perlu merasa terjebak dalam standar-standar sosial, apalagi media sosial. Tidak ada yang salah dengan memilih jalannya sendiri. Apakah itu memutuskan untuk menunda menikah, atau memilih untuk berkarier tanpa merasa perlu mengorbankan kebahagiaan pribadi. Setiap perempuan berhak untuk merasa bebas dari beban rasa bersalah yang tidak perlu.

Refleksi Akhir Tahun: Waktu Untuk Berdamai Dengan Diri Sendiri

Akhir tahun ini, mari luangkan waktu untuk berhenti sejenak dan merenung. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa memberi ruang bagi diri sendiri untuk berdamai dengan setiap keputusan yang telah diambil. Setiap perempuan memiliki perjalanan hidup yang unik. Bukan hanya soal pencapaian materi atau status sosial, tetapi juga tentang bagaimana kita menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Kita tidak perlu terus-menerus merasa terbebani dengan harapan dan tekanan dari luar. Biarkan diri kita tumbuh dengan ritme yang kita tentukan sendiri. Jangan biarkan rasa bersalah menghalangi langkah kita untuk meraih kebahagiaan dan kedamaian batin. Menghargai diri sendiri, menerima pilihan-pilihan yang telah diambil, dan tidak membandingkan diri dengan orang lain adalah langkah penting menuju kedamaian hati.

Ketika kita melangkah ke tahun baru, sebenarnya kita tidak perlu terburu-buru mengejar perubahan yang dipaksakan oleh masyarakat atau zaman. Kemandirian bukan tentang menguasai segala hal. Kemandirian adalah tentang memilih dan menjalani hidup dengan kebebasan, dengan keleluasaan tanpa tekanan ataupun omongan. Jangan terjebak dalam perasaan bersalah — karena setiap perempuan akan menjadi istimewa hanya dengan menjadi dirinya sendiri.

Tahun baru bukanlah momen untuk mengubah segala hal. Tahun baru dengan semangat baru menjadi momentum untuk untuk lebih menerima dan menghargai setiap langkah yang telah kita ambil. Kita tidak perlu menjadi orang lain atau mengikuti ekspektasi yang tidak sesuai dengan hati kita. Mari berdamai dengan diri sendiri, menyusun resolusi, dan merangkai ulang mimpi dalam refleksi akhir tahun ini. []

Tags: KemandirianperempuanRefleksi Akhir TahunResolusi Tahun BaruTahun Baru 2025
Muhammad Nasruddin

Muhammad Nasruddin

Alumni Akademi Mubadalah Muda '23. Dapat disapa melalui akun Instagram @muhnasruddin_

Terkait Posts

The Power Of Emak-emak
Publik

The Power of Emak-emak Demokrasi: Hidup Perempuan yang Melawan!

1 September 2025
Menjadi Perempuan Adalah Cobaan
Personal

“Menjadi Perempuan Adalah Cobaan” Ini Jelas Sesat Logika!

28 Agustus 2025
Film The Substance
Film

Film The Substance: Saat Tubuh Perempuan Bukan Lagi Komoditas Visual

27 Agustus 2025
Uang Panai
Publik

Uang Panai: Stigma Perempuan Bugis, dan Solusi Mubadalah

21 Agustus 2025
Arti Kemerdekaan
Personal

Arti Kemerdekaan bagi Perempuan

20 Agustus 2025
Reproduksi
Hikmah

Pentingnya Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Laki-Laki dan Perempuan

18 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • The Power Of Emak-emak

    The Power of Emak-emak Demokrasi: Hidup Perempuan yang Melawan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Diperkuat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran, GUSDURian Desak Kapolri Mundur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudah Ditindas, Masih Dilindas Pula: Tragedi Ojek Online sebagai Cerminan Kegagalan Negara dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membaca Indonesia melalui Lensa al-‘Umrān: Teori Peradaban Ibnu Khaldun dan Relevansinya Hari Ini
  • Ribuan Perkawinan Anak Masih Terjadi, KUPI Dorong Regulasi dan Peran Ulama Perempuan Diperkuat
  • Buku Lebih Putih Dariku, Potret Perjuangan Tanpa Ujung
  • Gagal Bertanggung Jawab atas Kekerasan Aparat Terhadap Demonstran, GUSDURian Desak Kapolri Mundur
  • Sudah Ditindas, Masih Dilindas Pula: Tragedi Ojek Online sebagai Cerminan Kegagalan Negara dalam Mewujudkan Keadilan Sosial

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID