• Login
  • Register
Jumat, 22 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Relasi Orang Tua dan Anak Dalam Pandangan Kiai Faqih

Orang tua dan anak sama-sama punya kewajiban dan hak. Dengan begitu, orang tua dan anak harus sama-sama untuk saling menghormati, saling menyayangi, saling membantu, dan saling menguatkan

Muhibbatul Hasanah Muhibbatul Hasanah
29/05/2023
in Keluarga
0
Relasi Orang Tua

Relasi Orang Tua

735
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ketika membaca buku “Perempuan (bukan) Makhluk Domestik” karya Kiai Faqihuddin Abdul Kodir, saya langsung tertarik dengan pembahasan tentang relasi orang tua dengan anak dalam perspektif Islam.

Dalam buku tersebut diiuraikan bahwa orang tua dan anak sama-sama punya kewajiban dan juga hak. Anak wajib menghormati orang tua, begitupun orang tua wajib memberikan kasih sayang pada anaknya. Dengan begitu, dalam perspektif mubadalah relasi orang tua anak itu bersifat timbal balik atau resiprokal.

Melihat gagasan Kiai Faqihuddin tersebut, saya langsung ingat pada nasihat yang seringkali saya terima waktu kecil. Dulu orang tua seringkali menyampaikan bahwa setiap anak wajib untuk menghormati dan mentaati perintah orang tua.

Namun, saya tidak pernah mendengar sekalipun tentang nasihat atau anjuran bagi orang tua untuk memberikan kasih sayang dan perhatian pada anaknya.

Sehingga tidak sedikit anak yang dituntut untuk melakukan kebaikan pada orang tuanya dalam keadaan apapun, sedangkan haknya untuk diberi kasih sayang diabaikan oleh ayah dan ibunya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Tradisi Ngurisang dalam Perayaan Maulid Nabi
  • Ibu Madrasah Pertama Anak-anaknya, Benarkah Islam Berkata Demikian?
  • Stop Silent Treatment! Mari Bangun Pertemanan yang Lebih Baik
  • UU TPKS Menjadi Payung Hukum Bagi Perempuan Korban Pemaksaan Perkawinan
    • Teladan Nabi Saw

Baca Juga:

Tradisi Ngurisang dalam Perayaan Maulid Nabi

Ibu Madrasah Pertama Anak-anaknya, Benarkah Islam Berkata Demikian?

Stop Silent Treatment! Mari Bangun Pertemanan yang Lebih Baik

UU TPKS Menjadi Payung Hukum Bagi Perempuan Korban Pemaksaan Perkawinan

Hal ini lah yang saya alami. Sejak kecil saya seringkali diabaikan dan tidak diberi kasih sayang oleh orang tua saya. Sampai saat ini saya lebih senang tinggal dengan nenek saya dari pihak ibu. Pasalnya setelah bercerai, mereka sama sekali tidak ingat dengan nasib saya sebagai seorang anak.

Teladan Nabi Saw

Padahal Nabi Muhammad Saw dalam kehidupan sehari-harinya telah meneladankan tentang pentingnya berbuat baik pada anak. Hal ini tergambar jelas dalam sebuah hadis Nabi Saw yang berbunyi:

عن نربي قال سمعت أنس بن مالك يقول جاء شيخ يريد النبي صلى الله عليه وسلم فأبطأ القوم عنه أن يوسعوا له فقال النبي صلى الله عليه وسلم ليس منا من لم يرحم صغيرنا ويوقر كبيرنا

Dari abu zarbi berkata, ”Aku mendengar Anas bin Malik menuturkan orang tua yang hendak menemui Rasulullah Saw. Lalu ketika itu sekelompok orang tidak segera memberi kesempatan membuka jalan baginya (untuk menghadap Rasulullah Saw). Lalu Rasulullah pun bersabda,” tidak termasuk golongan umatku, mereka yang (tua) tidak menyayangi yang muda, dan mereka yang (muda) tidak menghormati yang tua.” (Sunan al-Tirmizi no. 2043).

Teks hadis ini menegaskan bahwa orang yang muda harus menghormati orang tua. Begitupun sebaliknya yang tua mesti menyayangi orang yang usianya lebih muda. Atau dalam pembahasan ini adalah anak.

Di sisi lain, Kiai Faqih juga menyampaikan bahwa teks hadis di atas adalah penegasan Nabi Saw bahwa orang tua dan anak sama-sama punya kewajiban dan hak. Dengan begitu, orang tua dan anak harus sama-sama untuk saling menghormati, saling menyayangi, saling membantu, dan saling menguatkan. []

Tags: anakKiai Faqihuddin Abdul Kodirorang tuapandanganRelasi
Muhibbatul Hasanah

Muhibbatul Hasanah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Fenomena Fatherless Country

Fenomena Fatherless Country dalam Kacamata Islam

15 September 2023
Ibu Rumah Tangga

Mengembalikan Posisi Ibu Rumah Tangga yang Termarjinalkan

12 September 2023
Ibu Madrasah Pertama

Ibu Madrasah Pertama Anak-anaknya, Benarkah Islam Berkata Demikian?

8 September 2023
Kesalehan Suami Istri

Narasi Kesalehan Suami Istri dalam Al-Qur’an

7 September 2023
Anak Mengalami Kekerasan Seksual

Bagaimana Sikap Orang Tua Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual?

4 September 2023
Pengetahuan Seks

4 Hal yang Harus Diajarkan tentang Pengetahuan Seks Usia Anak

3 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bidadari Surga

    Perempuan Bukan Bidadari Surga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membaca Arah RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Part I
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist