• Login
  • Register
Selasa, 3 Oktober 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sa’i: Simbol Perjuangan untuk Meraih Kehidupan

Tetapi tidak bagi Tuhan. Ia justru menghargainya. Melalui Siti Hajar, Tuhan sedang menunjukkan bahwa manusia adalah sama di hadapan-Nya

Redaksi Redaksi
06/06/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sa'i

Sa'i

889
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengertian Sa’i secara literal adalah berusaha dan bekerja keras. Dalam ibadah haji, Sa’i berarti prosesi berjalan kaki, diselingi berlari kecil, dari bukit Shafa ke bukit Marwah.

Prosesi ini merupakan simbol yang menggambarkan r perjuangan manusia untuk survive, mempertahankan eksistensi (hidup) yang tak pernah berhenti. Tujuh se| ringkali adalah angka kiasan untuk arti banyak dan tak , terbatas.

Simbol Sa’i pada mulanya ditampilkan dalam kisah seorang perempuan bernama Siti Hajar. Ia berjalan dan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwa, mencari air di lembah yang tandus itu untuk anaknya, Ismail, yang baru saja dilahirkannya. Bayi ini anak hasil perkawinannya dengan Nabi Ibrahim.

Kelahirannya sudah lama ayahnya idamkan. Sayang, begitu lahir, atas perintah Allah, Ibrahim harus meninggalkan sang anak dan ibunya. Ibrahim kembali ke Palestina.

Di tanah, lembah yang tandus, kering kerontang, tanpa tumbuhan itu (wadin ghairi zar’in), di dekat Bait Allah, kedua anak manusia, ibu dan anaknya yang lemah itu harus berjuang untuk hidup.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Selalu Ada Alasan untuk Bertahan Hidup
  • Menghadapi Quarter Life Crisis, Apakah Tanda Kurang Iman?
  • Bagaimana Sikap Orang Tua Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual?
  • Kisah Kehidupan Rumah Tangga Nabi Muhammad Saw
    • Kisah Siti Hajar

Baca Juga:

Selalu Ada Alasan untuk Bertahan Hidup

Menghadapi Quarter Life Crisis, Apakah Tanda Kurang Iman?

Bagaimana Sikap Orang Tua Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual?

Kisah Kehidupan Rumah Tangga Nabi Muhammad Saw

Sesuatu yang sang ibu cari adalah air. Air adalah sumber utama kehidupan, sekaligus kesuburan bagi manusia dan alam. Allah mengatakan:

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

“Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu. Apakah mereka tidak juga beriman?.” (QS. al-Anbiya ayat 30). Tuhan lalu menganugerahinya air Zam-zam. Ada bilang “Tham-Tham” (Thaam-makanan).

Kisah Siti Hajar

Menarik sekali untuk diperhatikan di dalam ibadah ini, mengapa Tuhan memilih seorang perempuan, bernama Siti Hajar sebagai simbol. Siti Hajar masuk kepada sejumlah identitas sosio-kultural-politik.

Siti Hajar adalah perempuan, berkulit hitam, seorang budak belian dan berkasta (kelas) rendah. Seluruh identitasnya adalah rendah dalam pandangan masyarakatnya ketika itu.

Cara pandang yang membedakan status manusia seperti ini adalah hal yang tidak masalah dari aspek kemanusiaan pada saat itu di banyak kebudayaan dunia.

Siti Hajar adalah seorang perempuan yang amat sabar, tabah, bertanggung jawab dan mencintai atas kehidupan orang lain. Ali Syari’ati mengatakan:

“Tak seorang ibu yang mencinta, sendirian, mengelana, mencari dan menanggungkan penderitaan dan kekhawatiran. Tanpa pembela dan tempat berteduh, terlunta-lunta, terasing dari masyarakatnya, tidak mempunyai kelas, tidak mempunyai ras dan tidak berdaya. Ia seorang yang kesepian, seorang korban seorang asing yang terbuang dan banyak orang yang membencinya.”

Melalui Siti Hajar itu, Tuhan tengah memperlihatkan perhatian dan pembelaan kepadanya justru manakala masyarakat manusia mencampakkannya dan mendiskriminasi ia hanya karena status sosial dan warna kulitnya yang dipandang rendah, kelas dua, tak berharga, oleh masyarakatnya.

Lebih dari itu Tuhan juga membelanya karena perempuan bernama Hajar tersebut memiliki jenis kelamin perempuan yang hanya manusia yakini sebagai makhluk kelas dua, di bawah laki-laki.

Tetapi tidak bagi Tuhan. Ia justru menghargainya. Melalui Siti Hajar, Tuhan sedang menunjukkan bahwa manusia adalah sama di hadapan-Nya.

Siapa pun manusia itu, apa pun jenis kelamin dan identitas sosialnya, sepanjang tidak melakukan kejahatan atau melanggar nilai-nilai kemanusiaan, tetap haruslah kita hormati. []

Tags: kehidupanMeraihperjuanganSa'iSimbol
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Hiasan

Suami dan Istri adalah Sama-sama Hiasan Dunia

3 Oktober 2023
buk buk neng

Mengenal Mojokerto Melalui Buk Buk Neng

3 Oktober 2023
Relasi Laki-laki

Relasi Mubadalah Pastikan Laki-laki Menjadi Saleh dan Perempuan Jadi Shalihah

3 Oktober 2023
Istri Hiasan

Benarkah Istri adalah Hiasan Dunia?

3 Oktober 2023
Menolak Perjodohan

Perempuan Berhak Menolak Perjodohan

2 Oktober 2023
menolak jodoh

Benarkah Perempuan Tidak Boleh Menolak Perjodohan?

2 Oktober 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menolak Perjodohan

    Perempuan Berhak Menolak Perjodohan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Fun Fact tentang Sayyidah Aisyah, Sosok Perempuan Inspiratif dalam Panggung Sejarah Kenabian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Gambar Perempuan Membatik masih Mewarnai Pamflet Hari Batik Nasional?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Istri adalah Hiasan Dunia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Insecurity Laki-laki dan Strategi Ketahanan Mental Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Suami dan Istri adalah Sama-sama Hiasan Dunia
  • Mengenal Mojokerto Melalui Buk Buk Neng
  • Relasi Mubadalah Pastikan Laki-laki Menjadi Saleh dan Perempuan Jadi Shalihah
  • Merayakan Hari Kesaktian Pancasila dengan Refleksi Ulang Implementasi Sila Kedua: Merawat Alam dan Lingkungan
  • Beragam Mitos Stereotip Negatif kepada Pendaki Perempuan

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist