• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Sejumlah Penghargaan yang Diperoleh Aisyah binti Asy-Syathi’

Ia juga mendapatkan penghargaan sastra dari pemerintah Kuwait pada 1988. Bahkan ia juga memperoleh Nobel Sastra dari Raja Faishal, Saudi Arabia, pada tahun 1994.

Redaksi Redaksi
16/12/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
asy-Syathi'

asy-Syathi'

768
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berkat prestasinya di dunia akademis sebagai pemikir Islam terkemuka, penulis produktif, dan berbagai aktivitas sosial serta budaya, Aisyah binti asy-Syathi’ memperoleh sejumlah anugerah penghargaan dari berbagai pihak.

Adapun penghargaan yang Aisyah binti asy-Syathi’ raih antara lain, dari pemerintah Mesir dalam studi sosial, dan penghargaan dari pemerintah Maroko sebagai pemikir.

Kemudian, ia juga mendapatkan penghargaan sastra dari pemerintah Kuwait pada 1988. Bahkan ia juga memperoleh Nobel Sastra dari Raja Faishal, Saudi Arabia, pada tahun 1994.

Perempuan ulama ini menghembuskan napas terakhirnya pada Desember 1998. Tulisan terakhir yang sempat diterbitkan oleh koran Ahram berjudul “Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah”, tanggal 26 Februari 1998.

Seluruh karyanya menjadi saksi akan kehebatannya. Metode tafsir yang ia kembangkan dalam bukunya At-Tafsir al-Bayani lil Qur’an al-Karim banyak menjadi rujukan metode penafsiran kontemporer.

Baca Juga:

Islam Memberikan Penghargaan Terhadap Kerja-kerja Kemanusiaan

KUPI Raih Penghargaan dari Komnas Perempuan sebagai Pelopor Membangun Ruang Aman dari Kekerasan  

Sejumlah Perempuan Ulama yang Memiliki Ratusan Murid Laki-laki dan Perempuan

Doktrin Kerahmatan Universal Meniscayakan Sikap Penghargaan Terhadap Keragaman

Karya-karya

Adapun, karya-karya yang pernah Aisyah binti asy-Syathi’ tulis di antaranya ialah Al-Hayah al-Insaniyyah ‘inda Abi al-A’la (tesis untuk mendapat gelar master di Universitas Fuad I, Kairo, pada 1941). Al-Gufran li Abu al-A’la al-Maari (disertasi untuk mendapat gelar doktor di Universitas Fuad I, Kairo, pada 1950).

Kemudian, Ard al-Mu’jizat: Rihlah li Jazirah al-‘Arab (1956): Umm an-Nabiy (1961): Sukainah bint al-Husain (1965): Batalat al-Karbala’ (1965), dan Maa al-Musthafa (1969).

Lalu, At-Tafsir al-Bayani lil Qur’an al-Karim Jilid I (1962), Manhaj at-Tafasir al-Bayani (1963): Banat an-Nabiy (1963), Musykilatu at-Taradufu al-Lughawi (1964), Kitab al-‘Arabiyah al-Akbar (1965).

Selain itu, ia juga menulis, Tafsir Surah al-‘Ashr (1965): Al-Qur’an wa Hurriya al-Iradah (1965). Kitabuna al-Akbar (1967), dan Al-Mafhum al-Islamiy li Tahrir al-Mar’ah (1967).

Kemudian, ia juga menulis Qadhiyah al-I’jaz (1968), Turasuna Baina Madin wa Hadirin (1968). Jadid min ad-Dirasah al-Qur’aniyah (1968): Ada’ al-Basyar (1968): Al-Ab’ad at-Tarikhiyyah wa al-Fikriyyah li Ma’rakatina (1968), dan Ijaz al-Bayani al-Qur’an. [] 

Tags: Aisyah binti asy-Syathi'penghargaanSejumlah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara
  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID