• Login
  • Register
Sabtu, 12 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Selama Puasa, Jangan Lupa Gigi dan Mulut Kita Juga Harus Terjaga

Bau mulut orang yang berpuasa sebenarnya hal yang normal selama kebersihan dan kesehatan gigi mulut dalam kondisi yang baik

Belva Rosidea Belva Rosidea
30/03/2024
in Personal
0
Gigi dan Mulut

Gigi dan Mulut

748
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Puasa erat kaitannya dengan berbagai masalah yang berkaitan dengan gigi dan mulut. Pertanyaan-pertanyaan seputar perawatan gigi dan mulut serta hukumnya atas batal atau tidaknya puasa seseorang selalu hangat kita bicarakan tiap Ramadan tiba.

Seperti yang kita tahu bahwa ketika berpuasa, maka seseorang akan rentan mengalami bau mulut. Hal tersebut sebenarnya normal semua orang alami. Namun menjadi masalah ketika bau mulut tersebut terasa berlebihan sebab adanya gigi yang berlubang atau penyakit mulut lainnya.

Faktanya, masih banyak masyarakat yang kemudian masih ragu untuk berobat ke dokter gigi ketika berpuasa.  Lalu, apakah memang boleh perawatan ke dokter gigi ketika sedang berpuasa?

Puasa dalam Bahasa Arab kita sebut juga shaum atau shiam. Artinya menahan diri dari melakukan sesuatu. Sedangkan puasa menurut syariat islam adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal  yang membatalkan puasa dari terbit fajar (subuh) hingga terbenamnya matahari (maghrib) dengan niat karena Allah disertai dengan syarat-syaratnya.

Adanya hal-hal yang dapat membatalkan puasa inilah yang menyebabkan banyak orang mengalami keraguan untuk melakukan perawatan gigi dan mulut mereka selama berpuasa. Bau mulut ketika berpuasa misalnya, dapat kita minimalisir dengan tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik dan benar.

Baca Juga:

Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

Hal-hal yang Tak Kita Hargai, Sampai Hidup Mengajarkan dengan Cara yang Menyakitkan

Menyikat gigi tetap harus kita lakukan selama berpuasa, untuk menghindari keraguan akan batal atau tidaknya, maka kita dapat melakukan sikat gigi 2 kali sehari. Yakni sehabis sahur dan sesudah berbuka puasa atau sebelum tidur. Berkumur secukupnya ketika berwudhu juga dapat mengurangi bau mulut yang ada.

Menyoal Bau Mulut Orang yang Berpuasa

Bau mulut orang yang berpuasa sebenarnya hal yang normal selama kebersihan dan kesehatan gigi mulut dalam kondisi yang baik. Bau mulut ketika berpuasa terjadi karena produksi air liur berkurang selama berpuasa akibat menurunya intensitas aktivitas mengunyah.

Air liur sendiri berperan sebagai self cleansing atau pembersih alami dalam rongga mulut yang dapat terangsang dengan aktivitas mengunyah. Bau mulut menjadi tidak wajar ketika ada gigi yang berlubang. Akibatnya sisa makanan sulit kita bersihkan hanya dengan menyikat gigi. Sehingga sisa makanan akan terjebak dalam lubang tersebut dan membusuk di dalam lubang atau di sela-sela gigi. Kondisi seperti itulah yang dapat mengakibatkan timbulnya bau mulut berlebihan ketika berpuasa.

Mengacu pada Fatwa MUI Nomor 250/E/MUI-KB/V/2018 tentang Tindakan Kedokteran Gigi. Dalam fatwa ini dijelaskan mengenai beberapa tindakan dalam kedokteran gigi, seperti pencabutan gigi, pembersihan karang gigi, penambalan gigi, dan tindakan lainnya saat puasa tidak membatalkan puasa selama kita lakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan.

Cabut Gigi

Dalam tindakan cabut gigi misalnya, banyak yang masih ragu melakukannya selama bulan puasa. Karena dalam proses pencabutan gigi memerlukan suntik anestesi yang kita khawatirkan dapat membatalkan puasa. Melalui fatwa MUI tersebut menjelaskan bahwa pencabutan gigi ini tidak membatalkan puasa. Selain itu, pemberian anestesi, baik disuntik, disemprot, maupun dioles tidak dapat membatalkan puasa.

Ada dua jenis suntikan dalam dunia kedokteran yakni suntikan obat dan suntikan nutrisi atau glukosa atau infus. Suntikan glukosa/nutrisi/ infus dapat membatalkan puasa karena dengan suntikan tersebut seseorang seolah mendapat makanan dari suntikan yang diberikan. Berbeda dengan suntikan obat yang tidak seperti makanan sehingga tidak membatalkan puasa, misalnya suntik anestesi.

Meski demikian, dalam tindakan cabut gigi ini tetap ada potensi seseorang untuk terpaksa membatalkan puasanya karena harus mengkonsumsi obat anti nyeri atau analgesik pasca pencabutan. Pencabutan gigi berpotensi menimbulkan nyeri setelah tindakan karena efek anestesi pada hanya berlangsung 1,5-2 jam sejak disuntikkan dan rangsangan sakit pasca pencabutan sedikit demi sedikit akan terasa saat efek anestesi sudah hilang.

Dalam kondisi sakit yang tidak tertahankan akibat efek anestesi yang sudah hilang, tentu meminum obat anti nyeri menjadi solusi, namun jelas akan membatalkan puasa.

Scalling dan penambalan gigi

Scalling atau tindakan pembersihan karang gigi dan tindakan penambalan gigi tidak membatalkan puasa selama kita lakukan dengan benar dan hati—hati. Dalam proses scalling akan ada semprotan air dan penggunaan pasta profilaksis. Demikian pula dalam tindakan penambalan gigi tentu akan ada bahan tambal yang dimasukkan ke dalam rongga mulut.

Tindakan tersebut tidak membatalkan puasa selama tidak ada air maupun bahan yang tertelan. Sehingga dokter gigi harus berhati-hati dalam melakukan prosesnya atau dapat menggunakan isolasi yang baik dan memungkinkan, misalnya menggunakan rubber dam.

Gigi dan mulut yang sehat akan membuat ibadah puasa berjalan lebih baik dan maksimal. Tentunya ibadah puasa akan terganggu ketika ada gigi yang sakit atau karang gigi yang menumpuk. Di mana kondisi ini dapat menyebabkan bau mulut berlebihan. Jadi, mari jaga kesehatan gigi dan mulut selama berpuasa dengan sikat gigi minimal 2 kali sehari, dan tidak lagi takut untuk pergi ke dokter gigi. []

Tags: Gigi dan MulutIbadah Puasakesehatanpuasaramadan
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Harapan Orang Tua

Kegagalan dalam Perspektif Islam: Antara Harapan Orang Tua dan Takdir Allah

12 Juli 2025
Berhaji

Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

11 Juli 2025
Ikrar KUPI

Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

11 Juli 2025
Life After Graduated

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

10 Juli 2025
Pelecehan Seksual

Stop Menormalisasi Pelecehan Seksual: Terkenal Bukan Berarti Milik Semua Orang

9 Juli 2025
Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Negara Inklusi

    Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam dan Persoalan Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan adalah Manusia yang Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Praktik Kesalingan sebagai Jalan Tengah: Menemukan Harmoni dalam Rumah Tangga
  • Pentingnya Menempatkan Ayat Kesetaraan sebagai Prinsip Utama
  • Perempuan dan Pembangunan; Keadilan yang Terlupakan
  • Perbedaan Biologis Tak Boleh Jadi Dalih Mendiskriminasi Hak Perempuan
  • Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID