• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Seni Kaligrafi; Jalan Sunyi Dakwah Islam Damai

Fatikha Yuliana Fatikha Yuliana
16/10/2019
in Pernak-pernik
0
seni kaligrafi

Ilustrasi: pixabay[dot]com

864
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Beberapa waktu lalu dalam pemberitaan media daring, banyak pendakwah yang ‘hobi’ mengkafirkan orang lain. Tidak saja mereka yang berbeda keyakinan, penggemar Drama Korea pun mulai diusik dengan label kafir oleh sang pendakwah.

Namun lain ketika melihat postingan media sosial milik ulama kharismatik KH. Ahmad Mustofa Bisri yang kerap dipanggil Gus Mus. Gus Mus dalam media sosial miliknya seringkali memposting karya kaligrafinya yang indah disertai takarir dengan nasihat dan kalimat-kalimat bijaksana dan menyejukkan. Pesan-pesan keagamaan menyatu dalam keindahan karya seni tanpa harus menyakiti hati yang lian.

Seni adalah semua hal yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan dapat memengaruhi perasaan orang lain. Di mana ekspresi perasaan manusia yang menghasilkan produk aktivitas yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk mencapai nilai-nilai estetika.

Seni juga berfungsi untuk menerjemahkan simbol-simbol. Simbol-simbol itu sendiri, dalam proses kelahirannya dipengaruhi oleh ritme, kontras, harmoni, frekuensi, dan intensitas. Itu kenapa seni berkonotasi keindahan atau estetika.

Kaligrafi Islam merupakan seni menulis indah dalam huruf Arab yang disebut Khat. Seni Kaligrafi bisa dibilang yang paling masyhur di antara seni Islam yang lain, sekaligus ekspresi spirit Islam yang sangat khas.

Baca Juga:

Bekerja itu Ibadah

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Jangan Malu Bekerja

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Seyyed Hossein Nasr dalam Spiritualitas dan Seni Islam mengatakan, kaligrafi Islam adalah pengejawantahan visual dari kristalisasi realitas-realitas spiritual (al-haqa’iq) yang terkandung di dalam wahyu Islam. Kaligrafi datang untuk menduduki posisi khusus yang sangat istimewa dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam tradisional dan memiliki jejak yang sangat istimewa dalam peradaban Islam.

Seperti yang dikatakan Ismail al-Faruqi, Islam memandang keindahan sebagai nilai tempat bergantungnya seluruh validitas Islam yang terpancar melalui nilai-nilai keindahan absolut al-Qur’an. Menurutnya, estetika dalam Islam adalah sublimasi bukti keilahian, yaitu i’jaz (kualitas) al-Qur’an tidak dapat ditiru atau ditandingi, baik dalam hal sastra, komposisi, keindahan, irama, bahasa, gaya, serta kekuatan dalam menampilkan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam konsep Islam, Allah SWT adalah pusat dari nilai-nilai keindahan.

Pada perjalanannya, seni kaligrafi berkembang pesat dan menyebar luas di dunia Islam termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, seni kaligrafi mendapat perhatian khusus dari para peminatnya. Banyak kaligrafer Indonesia yang menghasilkan karya hingga menjuarai lomba Internasional. Selain Gus Mus ada beberapa tokoh maestro kaligrafi Indonesia seperti KH. M. Faiz Abdurrazak, Dr. Didin Sirajuddin AR, KH. Moh Asmu’i Akhyar, H. Noor Aufa Shiddik, H. Muhammad Assiry, Hj. Ernawati, dan H. Nur Kholis.

Melihat sejarah Rasulullah dalam strategi berdakwah menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi, yaitu dengan metode hikmah dan mauidzotul hasanah serta hikmah dan uswah hasanah. Metode yang dilakukan oleh Rasulullah ini menjadi strategi yang sangat efektif dan mudah diterima dalam melancarkan dakwah beliau. Karena dengan metode ini banyak para sahabat yang masuk Islam dan ikut menyebarkan ajaran Islam.

Seni kaligrafi juga bisa dikatakan sebagai jalan sunyi dalam menyebarkan syiar Islam secara damai. Sebab seni kaligrafi sangat memungkinkan untuk menjadi media dalam menyebarkan Islam yang lebih indah tanpa marah-marah.[]

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana, terlahir di Indramayu. Alumni Ponpes Putri Al-Istiqomah Buntet Pesantren Cirebon. Berkuliah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Jatuh cinta pada kopi dan pantai.

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Kholidin

Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

5 Juli 2025
Sekolah Tumbuh

Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

4 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID