• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Suami Berdandan, Kenapa Tidak?

Siti Zuchrufa Siti Zuchrufa
06/02/2020
in Keluarga
0
Suami Berdandan, Kenapa Tidak?
148
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Suami berdandan, kenapa tidak? Islam adalah agama yang cinta kebersihan dan kecantikan. Islam peduli pada kesucian, mulai dari kebersihan baju, badan bahkan hal-hal kecil lain. Ada beberapa hal yang dianjurkan untuk dikerjakan karena menunjang kesempurnaan dalam kebersihan dan kesucian.

Mendengar kata “Dandan” orang-orang akan berpikir tentang seorang perempuan yang menggunakan make up untuk memperindah diri. Berdandan itu hanya perempuan. Namun apakah yang harus memperindah diri itu hanya perempuan? Bagaimana dengan laki-laki apakah dia tidak harus memperindah diri? Apakah ia harus tampil apa adanya? Tentu tidak.

Pada perempuan, berdandan untuk menyenangkan suami itu adalah keharusan dan istri akan mendapatkan pahala. Namun suami pun harus kembali menyenangkan hati istrinya dengan berdandan seperti bergaul sopan pada istri, berpenampilan menarik, memakai wewangian, merapikan kumis agar wajah terlihat bersih dan menyenangkan, juga berpakaian rapi.

Tentang suami yang berdandan, menarik sekali jika kita membaca cerita dari Kabupaten Poso. Ada sebuah keluarga, di mana suami bekerja sebagai tukang panjat kelapa. Istrinya di rumah menunggu dan sudah berdandan cantik. Kemudian suaminya pulang dalam keadaan kotor. Tiba-tiba dia mengajak istrinya untuk berhubungan suami istri.

Terang saja si istri akan merasa risih dan tidak nyaman. Tetapi perempuan itu tidak bisa menolak karena sudah kewajibannya melayani suami. Akan tetapi hal ini  bertentangan dengan konsep mubaadalah  karena salah satu pihak merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman.

Baca Juga:

Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata

Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam

Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung

Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam

Seharusnya si suami tadi membersihkan diri terlebih dahulu agar ketika mereka melakukan hubungan suami istri tidak ada ketimpangan tadi. Akibatnya si istri menggugat cerai suaminya karena ia tidak merasakan kenyamanan.

Ada sebuah riwayat mengatakan “Basuh dan cucilah pakaian kalian, rapikan rambut kalian, bersiwaklah, bersoleklah, dan bersihkan diri kalian. Sesungguhnya kebanyakan Bani Israil tidak melakukan hal hal seperti itu, sehingga membuat para wanita (istri) mereka berbuat zina.”

Nah, dari riwayat tadi sangat jelas bahwa jika suami enggan berdandan maka bisa saja para istri akan meninggalkan mereka. Di dalam kehidupan, istri didoktrin agar berdandan secantik mungkin agar suami tidak mencari selingkuhan, namun jangan salah istri juga bisa meninggalkan suami jika si suami ini enggan berdandan sehingga mengakibatkan si istri tidak tertarik lagi pada suaminya.

Suami yang enggan berdandan di anggap kurang romantis, karena dia tidak pernah memikirkan perasaan istrinya, karena istri pasti ingin melihat pasangannya bisa menyejukkan matanya bukan menjadi penghalang pemandangannya begitupun sebaliknya. Jadi jika suami istri menginginkan pasangan yang menarik dan menyejukkan mata maka kembali pada kesadaran diri masing-masing.

Fitrah manusia adalah cinta kepada sesuatu yang indah. Perempuan  suka kepada laki-laki yang tampan, bersih lagi harum. Begitupun sebaliknya, seorang laki laki akan suka dengan perempuan yang cantik, harum dan bersih. Menganggap sepele berdandan bisa menimbulkan dampak yang kurang baik. Suami atau istri akan mudah tidak berselera dengan pasangan yang cenderung lusuh dan berbau tidak sedap.[]

Siti Zuchrufa

Siti Zuchrufa

Terkait Posts

Relasi Imam-Makmum

Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

9 Juli 2025
Jiwa Inklusif

Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak

8 Juli 2025
Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berhaji

    Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Negara Inklusi Bukan Cuma Wacana: Kementerian Agama Buktikan Lewat Tindakan Nyata
  • Tauhid: Kunci Membongkar Ketimpangan Gender dalam Islam
  • Peran Perempuan dan Perjuangannya dalam Film Sultan Agung
  • Tauhid: Fondasi Pembebasan dan Keadilan dalam Islam
  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID