• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tafsir Fatima Mernissi tentang Hadits Anjing, Keledai, dan Perempuan Batalkan Shalat

Pandangan itu sangat kontradiktif dengan kesucian kiblat dan hakikat perempuan. Bahkan juga menyamakan perempuan dengan anjing dan keledai yang merusak hubungan seseorang dengan Ilahi

Redaksi Redaksi
06/11/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
fatima mernissi

fatima mernissi

480
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pandangan Fatima Mernissi tentang hadits anjing, keledai dan perempuan yang dapat membatalkan shalat.

Menurut Fatima Mernissi, hadits tersebut merada pada kitab shahih Bukhari Vol. I, hal. 99.

Hadits tersebut, kata Fatima merupakan potongan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah sebagai bantahan dari hadits di atas. Secara lengkap hadits tersebut yang artinya :

“Telah menceritakan kepada kami Amru bin Hafs berkata: telah menceritakan kepada kami bapak saya berkata: telah menceritakan kepada kami al-A’mas berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Aswad dari Aisyah, telah berkata al-A’mas dan telah menceritakan kepadaku Muslim dari Masruq dari Aisyah.

Diceritakan dengannya bahwa sesuatu yang membatalkan shalat adalah anjing, keledai dan perempuan.

Baca Juga:

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

Maka Aisyah berkata, apakah kamu menyamakan kami dengan keledai dan anjing, demi Allah. Aku telah melihat Rasulullah shalat, sementara aku berbaring di ranjang di depannya di antara Nabi dengan kiblat.

Lalu muncullah keinginanku (hajat), maka saya tidak usah duduk sebab dapat menyakiti Nabi SAW. Kemudian maka saya keluar dari sisi kedua kakinya.” (H.R. Bukhari)

Menurut Fatima Mernissi, Abu Hurairah adalah satu-satunya yang meriwayatkan hadits di atas.

Pada pembahasan hadits ini Fatima Mernissi lebih menekankan pada pengertian kiblat, menurutnya kiblat adalah suatu arah yang menuju ke arah ka’bah, tempat suci yang diambil alih oleh Islam pada tahun 8 H (630 M). Sebelumnya sebagai pusat pemujaan berhala oleh orang-orang kafir Quraisy.

Kiblat di sini memberikan sasaran spiritual maupun sasaran pragmatis (disiplin), yang dapat menghubungkan seseorang kepada pencipta semesta alam.

Ka’bah sebagai arah kiblat tidak selalu menjadi arah kiblat umat Islam, karena selama 16 bulan di Madinah, Rasulullah bersama umatnya melakukan shalat dengan kiblat ke arah Yerussalem. Walaupun kemudian kembali ke arah Ka’bah.

Perubahan Arah Kiblat

Apa gerangan dibalik perubahan arah kiblat itu?. Menurut Fatima Mernissi, ternyata ada kecemerlangan Islam berupa ekspresi nasionalisme Arab yang kuat.

Nabi memilih Yerussalem ketika beliau hijrah dari Mekkah ke Madinah, untuk menghindari pertentangan dengan mereka (Kristen-Yahudi) di Madinah, yang mengkultuskan Yerussalem sebagai kiblat suci.

Dengan demikian, mereka berharap dapat menerima kedatangan Rasulullah beserta kaum muslimin. Meskipun demikian Rasulullah tetap berdo’a kepada Allah agar kiblatnya kembali ke Ka’bah, tempat suci dan kiblat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Berdasarkan hal tersebut, pandangan itu sangat kontradiktif dengan kesucian kiblat dan hakikat perempuan. Bahkan juga menyamakan perempuan dengan anjing dan keledai yang merusak hubungan seseorang dengan Ilahi.*

*Sumber : tulisan karya Anisatun Muthi’ah dalam buku Menelusuri Pemikiran Tokoh-tokoh Islam.

Tags: AnjingBatalkanFATIMA MERNISSIHaditsKeledaiperempuanshalat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID