• Login
  • Register
Sabtu, 3 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Tak Hanya Menghafal, Para Santri Diharapkan bisa Menulis

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
24/04/2019
in Aktual
0
santri diharapkan bisa menulis

santri diharapkan bisa menulis

20
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Cherbon Feminist dan Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Manarul Huda menggelar pelatihan jurnalisme pesantren di Ponpes Manarul Huda, Kampung Sangiang Kulon, Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jumat, 20 April 2019. Santri diharapkan bisa menulis.

Kontributor Mubadalah, Fitri Nur’ajizah berharap para santri tidak hanya menghafal kitab-kitab kuning atau klasik. Namun para santri bisa menuliskan kembali setiap pelajaran dan pengajian yang telah disampaikan oleh ustadz-ustadzahnya.

“Besar harapan saya sebagai alumni Ponpes Manarul Huda, para santri tidak hanya mampu menghafal hadis-hadis, nadzoman atau pun nahwu sharaf, tetapi mampu menuliskan ulang dengan baik,” kata Fitri.

Menurutnya, pengajian di pesantren yang disampaikan lewat ucapan atau omongan itu biasanya cepat lupa, berbeda jika dituliskan. Kalau ditulis, kata dia, sampai kapan pun orang bisa membaca dan mendapatkan pengetahuan lewat tulisan tersebut.

“Kita harus banyak menulis, dalam artian menulis apapun. Misal tulisan refleksi pengajian atau apapun. Maka tulisan itu akan dibaca oleh orang lain, otomatis orang yang membaca tulisan kita akan menjadi pengetahuan baru untuknya,” tuturnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 3 Penyebab Kasus Perkosaan Marak Terjadi di Pesantren
  • Perbedaan Pandangan Ulama Dalam Menyikapi Isu Gender
  • Pandangan Ulama Perempuan Tentang Pernikahan Anak
  • Apresiasi Ulama pada Kepemimpinan Perempuan

Baca Juga:

3 Penyebab Kasus Perkosaan Marak Terjadi di Pesantren

Perbedaan Pandangan Ulama Dalam Menyikapi Isu Gender

Pandangan Ulama Perempuan Tentang Pernikahan Anak

Apresiasi Ulama pada Kepemimpinan Perempuan

Fitri menyampaikan, sebagian santri masih mengalami kesulitan dalam menulis, terutama soal tema apa yang mau diangkat kepada pembaca. Meski demikian, kendala tersebut tidak menyurutkan semangat para santri untuk belajar menulis.

Fitri pun berharap para santri tidak putus semangat dalam menulis. Sebab, dengan menulis seseorang bisa menyampaikan pendapat, perasaan atau pun kejadian yang dialami.

“Ada satu pepatah yang mengatakan kalau kamu bukan anak seorang raja dan bukan anak seorang ulama besar maka jadilah seorang penulis. Jadi menulislah, maka akan membawa keabadian,” tutupnya. (RUL)

Tags: isifjurnalisme pesantrenkitab-kitab klasikmanarul hudamenghafalmenulispara santripesantrensemangatulamaustadzustadzah
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Piagam Surabaya

6 Rekomendasi Piagam Surabaya

6 Mei 2023

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

6 Mei 2023
Kekerasan Perempuan

Komnas Perempuan: di Hari Buruh Perempuan Pekerja Masih Alami Kasus Kekerasan Berbasis Gender

2 Mei 2023
Perempuan Pekerja

Hari Buruh: Pastikan Pelindungan Perempuan Pekerja dari Ancaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 Mei 2023
Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Maria Ulfah Santoso

    Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Childfree sebagai Pilihan Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Suhita, Ratu Majapahit : Sosok di Balik Tegarnya Karakter Alina Suhita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Unearthing Muarajambi Temples: Menyingkap Kemegahan Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Peran Putri Owutango dalam Perkembangan Islam di Gorontalo
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
  • Menilik Relasi Gender dalam Agama Budha
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist