• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Tak Hanya Menghafal, Para Santri Diharapkan bisa Menulis

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
24/04/2019
in Aktual
0
santri diharapkan bisa menulis

santri diharapkan bisa menulis

41
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Cherbon Feminist dan Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Manarul Huda menggelar pelatihan jurnalisme pesantren di Ponpes Manarul Huda, Kampung Sangiang Kulon, Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut, Jumat, 20 April 2019. Santri diharapkan bisa menulis.

Kontributor Mubadalah, Fitri Nur’ajizah berharap para santri tidak hanya menghafal kitab-kitab kuning atau klasik. Namun para santri bisa menuliskan kembali setiap pelajaran dan pengajian yang telah disampaikan oleh ustadz-ustadzahnya.

“Besar harapan saya sebagai alumni Ponpes Manarul Huda, para santri tidak hanya mampu menghafal hadis-hadis, nadzoman atau pun nahwu sharaf, tetapi mampu menuliskan ulang dengan baik,” kata Fitri.

Menurutnya, pengajian di pesantren yang disampaikan lewat ucapan atau omongan itu biasanya cepat lupa, berbeda jika dituliskan. Kalau ditulis, kata dia, sampai kapan pun orang bisa membaca dan mendapatkan pengetahuan lewat tulisan tersebut.

“Kita harus banyak menulis, dalam artian menulis apapun. Misal tulisan refleksi pengajian atau apapun. Maka tulisan itu akan dibaca oleh orang lain, otomatis orang yang membaca tulisan kita akan menjadi pengetahuan baru untuknya,” tuturnya.

Baca Juga:

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Fitri menyampaikan, sebagian santri masih mengalami kesulitan dalam menulis, terutama soal tema apa yang mau diangkat kepada pembaca. Meski demikian, kendala tersebut tidak menyurutkan semangat para santri untuk belajar menulis.

Fitri pun berharap para santri tidak putus semangat dalam menulis. Sebab, dengan menulis seseorang bisa menyampaikan pendapat, perasaan atau pun kejadian yang dialami.

“Ada satu pepatah yang mengatakan kalau kamu bukan anak seorang raja dan bukan anak seorang ulama besar maka jadilah seorang penulis. Jadi menulislah, maka akan membawa keabadian,” tutupnya. (RUL)

Tags: isifjurnalisme pesantrenkitab-kitab klasikmanarul hudamenghafalmenulispara santripesantrensemangatulamaustadzustadzah
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID