• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Walimah itu Syukuran Bukan Pameran

Mubadalah Mubadalah
12/07/2017
in Kolom
0
68
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sebagaimana yang tertera dalam buku Fondasi Keluarga Sakinah (2017) yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, bahwasanya walimah merupakan perayaan dan ungkapan rasa syukur setelah akad pernikahan sebagai bentuk publikasi adanya keluarga baru dan di saat yang sama bisa menjadi ajang dukungan dari suatu komunitas terhadap kedua mempelai. Meskipun walimah ini tidak ditentukan besar kecilnya, akan jauh lebih baik jika walimah itu tidak memberatkan dan meninggalkan suatu hutang.

https://mubaadalahnews.com/2016/12/perkawinan-sebagai-janji-kokoh/

Kebanyakan dari walimah mencirikan adat istiadat masing-masing, yang pelaksanaannya membutuhkan biaya yang tak sedikit. Dan pada hakikatnya suatu tradisi memang perlu dilestarikan, namun yang jadi pertanyaan, bolehkah tradisi walimah dengan adat-istiadat itu sedikit didobrak atau disederhanakan pelaksanaannya? Sebagai contoh, banyak orang-orang yang ingin menikah tetapi ia bingung soal biaya pernikahannya, padahal yang terpenting dalam suatu pernikahan itu bukan seberapa mewahnya walimah, tapi seberapa Sakinnah Mawaddah Warrahmah-nya suatu keluarga. Karena kemewahan suatu walimah tak menjamin keutuhan sebuah rumah tangga. Banyak sekali orang yang malah menjadikan walimah sebagai ambisinya utuk menampilkan sesuatu yang ‘wah’ yang padahal itu akan membuat mereka menjadi memaksakan hal yang memberatkan mereka sendiri. Seringkali orang-orang dibuat lupa akan kepentingan keutuhan rumah tangganya, soal nafkahnya dan hal-hal lain yang memang harus dijalani dalam suatu rumah tangga.

https://mubaadalahnews.com/2016/09/janji-kokoh-untuk-hidup-dalam-cinta/
https://mubaadalahnews.com/2016/12/tips-cerdas-menggelar-walimatul-ursy-resepsi-pernikahan/

Baru-baru ini banyak sekali undangan yang tersebar, tak hanya itu, sosial media pun selalu meng-update berita tentang mewahnya suatu walimah yang membuat anak-anak muda menjadi merasa iri dan minder. Nikah muda itu baik, tapi segera menikah pun bukan jalan pintas terbaik. Banyak yang terburu-buru menikah dan memewahkan walimah tapi berujung kepada perceraian, karena seringkali perkembangan mental dan kedewasaan itulah yang dilupakan. Dalam pernikahan bukan soal seberapa banyak harta yang ia dapati, tapi seberapa mampu ia menyeimbangkan antara materi juga kebahagiaan keluarganya. Bukankah harta itu bisa dicari tapi kasih sayang tak dapat dibeli?

Baca Juga:

Esensi dari walimah itu sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa atas separuh agama yang ia dapati. Islam sendiri tidak memerintahkan agar walimah itu mewah, karena walimah bukanlah ajang perlombaan. Adat sendiri bisa diperbaiki jika kita menghilangkan gengsi. Adapun hukum mengadakan walimah itu sendiri memang wajib sebagaimana perintah Nabi SAW kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf dalam hadits yang telah disebutkan sebelumnya juga hadits yang telah diriwayatkan oleh Buraidah bin al-Hashib, ia berkata:

لَمَّا خَطَبَ عَلِيٌّ فَاطِمَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّهُ لاَبُدَّ لِلْعَرْسِ مِنْ وَلِيْمَةٍ.

Tatkala ‘Ali meminang Fatimah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya merupakan keharusan bagi pengantin untuk menyelenggarakan walimah”. Shahih: [Shahiih al-Jaamiishh Shaghiir (no. 2419)], Ahmad (XVI/205, no. 175).

Juga sebagaimana sabda Nabi Saw. kepada ‘Abdurrahman bin ‘Auf ra.:

أَوْلِمْ وَلَوْبِشَاةٍ.

“Adakanlah walimah walaupun hanya dengan seekor kambing.” HR. Al-Bukhari (no. 5167)

kitab an-Nikaah, Muslim (no. 1427) kitab an-Nikaah, at-Tirmidzi (no. 1094) kitab an-Nikaah, an-Nasa-i (no. 3351) kitab an-Nikaah, Abu Dawud (no. 2109) kitab an-Nikaah, Ibnu Majah (no. 1907) kitab an-Nikah, Ahmad (no. 12274), Malik (no. 1157) kitab an-Nikaah, ad-Darimi (no. 2204), kitab an-Nikaah.

Jika dilihat dari pernyataan tersebut, maka tak ada satu pun landasan yang menyatakan bahwa walimah itu harus bermewah-mewahan. Adapun jika kita mengkaji dari segi pengertian bahwa kata walimah diambil dari kata walm yang artinya berkumpul, karena adanya pernikahan juga dapat berarti makanan atau hidangan yang disajikan untuk para tamu undangan. Islam memaknai dengan begitu sederhana tanpa harus memberatkan pihak-pihak yang bersangkutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adakanlah walimah itu semampunya tanpa ada unsur riya’, niatkanlah walimah sebagai bentuk syukur kepada Allah atas penyatuan dua keluarga, karena hikmah diadakannya walimah adalah semakin banyak orang yang akan mendoakan akan kekokohan rumah tangganya. Wallahu’alam.

Tags: Walimah bukan sekedar pestawalimah itu syukuran bukan pesta
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Stigma Negatif Janda

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

27 Juni 2022
Darurat Sampah

Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

26 Juni 2022
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

26 Juni 2022
Pendidikan Islam

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Budaya Patriarki

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Sampah

    Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist