• Login
  • Register
Jumat, 9 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Yu Mas: Mubadalah Adalah Metode Kesalingan Untuk Laki-laki dan Perempuan

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
20/05/2019
in Aktual
0
metode kesalingan untuk laki-laki dan perempuan

metode kesalingan untuk laki-laki dan perempuan

9
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubaadalah.id – Ulama perempuan Cirebon, Ny. Hj. Masriyah Amva menyatakan, mubadalah adalah metode kesalingan untuk laki-laki dan perempuan agar memiliki kesalingan. Baik saling menyayangi, saling menghormati, saling menjunjung, saling menghargai dan saling membahagiakan.

“Saya berharap mubadalah ini ilmu yang abadi dan bermanfaat bagi dunia Islam, khusunya bagi perempuan. Dengan mubadalah ini semoga kita mengerti untuk semakin beriman kepada Allah, semakin mencintai Rasulullah dengan segala keindahan yang di bawanya,” kata Yu Mas panggilan akrabnya, belum lama ini.

Oleh sebab itu, Yu Mas mengingatkan, jika sampai saat ini masih ada yang mempunyai pandangan bahwa dalam Islam, bahwa perempuan tidak boleh sekolah tinggi-tinggi, perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, perempuan sebagai makhuk nomer dua, perempuan selalu di salahkan,dan selalu di jadikan manusia yang dirugikan. Maka orang tersebut belum mengerti hakikat tentang ajaran Islam.

“Saya kira itu pandangan dari tradisi sebuah negara yang belum atau kurang menghargai perempuan sebagai manusia yang utuh. Kemudian tradisi itu dibawa kepada negara kita dan tentu ini tidak nyambung karena namanya Islam adalah agama yang indah dan agama yang akan membawa manusia menuju kebahagiaan dan membahagiakan seluruh orang,” jelasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy Cirebon itu mengatakan, mubadalah sudah bisa diterima di masyakat Indonesia yang menetap di Belanda, Jerman bahkan di negara-negara lainnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Inara Rusli Melepas Cadar demi Pekerjaan Part II
  • Al-Qur’an Turun untuk Mengkritik Praktik Poligami
  • Perempuan yang tak Ingin Menyerah pada Takdir
  • Poligami Tidak Semata Tradisi Islam

Baca Juga:

Inara Rusli Melepas Cadar demi Pekerjaan Part II

Al-Qur’an Turun untuk Mengkritik Praktik Poligami

Perempuan yang tak Ingin Menyerah pada Takdir

Poligami Tidak Semata Tradisi Islam

“Tempo hari saya datang ke Belanda dan di sana salah satu penyelenggaranya bercerita kepada saya. Bagaimana di sana mubadalah telah membuat semua orang menjadi bahagia. Bahkan teman saya menyampaikan bahwa materi tentang mubadalah disampaikan sampai dua kali,” ungkapnya.

Ketika di Belanda, di Jerman dan negara lain, lanjut kata dia, minta Kiai Faqih tidak boleh pulang ke Indonesia karena Kiai Faqih bisa membuat semua orang bahagia dengan bermubadalah.

“Teman-teman yang ada di Jerman dan negera lainya melihat teman-teman di Belanda ini bahagia dan memabahagiakan. Akhirnya ikut juga pengen dihadiri oleh yang memberi keberkahan di alam dan di dunia ini oleh Kiai Faqih,” tutupnya. (RUL)

Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Pendampingan Pengelolaan Sampah

Fahmina Berikan Pendampingan Pengelolaan Sampah di 4 Pesantren

6 Juni 2023
Piagam Surabaya

6 Rekomendasi Piagam Surabaya

6 Mei 2023

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

6 Mei 2023
Kekerasan Perempuan

Komnas Perempuan: di Hari Buruh Perempuan Pekerja Masih Alami Kasus Kekerasan Berbasis Gender

2 Mei 2023
Perempuan Pekerja

Hari Buruh: Pastikan Pelindungan Perempuan Pekerja dari Ancaman Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2 Mei 2023
Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Makna Bismillah

    Membaca Makna Bismillah Ala Pesantren

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Poligami Tidak Semata Tradisi Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban: Simbol Perjuangan Manusia Mewujudkan Solidaritas Sosial-Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesantren Menjadi Sumber Pembelajaran Pluralisme dan Multikulturalisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berwawasan Luas adalah Ciri Wanita Berkelas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Inara Rusli Melepas Cadar demi Pekerjaan Part II
  • Al-Qur’an Turun untuk Mengkritik Praktik Poligami
  • Perempuan yang tak Ingin Menyerah pada Takdir
  • Poligami Tidak Semata Tradisi Islam
  • Perempuan Agen Perdamaian Antar Umat Beragama

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist