• Login
  • Register
Jumat, 22 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

4 Hal yang Harus Diajarkan tentang Pengetahuan Seks Usia Anak

Stakeholder yang ada di lingkungan sekolah seharusnya bisa mentransformasikan pengetahuan tentang pendidikan seks dengan cara yang lebih ramah anak

Roihatul Jannah Roihatul Jannah
03/09/2023
in Keluarga, Rekomendasi
0
Pengetahuan Seks

Pengetahuan Seks

757
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari yang lalu, teman saya yang berprofesi sebagai guru SD bercerita tentang murid laki-lakinya yang berusia sepuluh tahun. Ia melontarkaan candaan yang berbau seks tanpa ia sadari. Kira-kira begini candaannya “Ibu, kalau Ibu bisa desah enggak sih?”

Cerita tersebut memperlihatkan bahwa betapa anak-anak zaman sekarang bisa dengan mudah mendapatkan berbagai akses pengetahuan, dan informasi melalui media sosial, termasuk pengetahuan seks. Namun jika tanpa pengawasan dampak lain justru malah membuat anak keliru tentang apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan kepada diri sendiri maupun orang lain.

Anak-anak Sekolah Dasar (SD) mungkin belum begitu paham bahwa candaan tentang “desahan” di atas tadi mengarah pada seksisme. Itulah sebabnya mengapa pendidikan seks usia anak seharusnya lebih masif kita sampaikan, dan kita ajarkan. Terutama kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar agar mereka mencapai kesadaran penuh dan lebih sensitif tentang hal tersebut.

Oleh karena itu, melalui stakeholder yang ada di sekolah seharusnya mereka bisa mentransformasikan pengetahuan tentang pendidikan seks. Yakni dengan cara yang lebih ramah anak. Misalnya guru menyisipkan hal terkait pendidikan seks pada pembelajarannya melalui permainan menggunakan flashcard bergambar bagian tubuh laki-laki dan perempuan.

Jikapun pihak sekolah belum memiliki sumber pengetahuan yang strategis dan efektif, maka sekolah bisa mengadakan kegiatan dengan mengundang komunitas atau narasumber yang ahli dalam bidang tersebut, untuk berbagi pengetahuan tentang pendidikan seks kepada para siswa.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Ethical Implications: Relasi Guru dan Murid dalam Membangun Kesalingan
  • Kate Victoria Lim: Gadis Remaja yang Berjuang Menuntut Keadilan
  • Bagaimana Sikap Orang Tua Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual?
  • Kekerasan Ospek : Ketimpangan Relasi dalam Dunia Pendidikan
    • Urgensi Pendidikan Seks Usia Anak
      • Pertama, ajarkan tentang menghargai lawan jenis
      • Kedua, ajarkan tentang masa pubertas
      • Ketiga, ajarkan tentang resiko berhubungan seksual
      • Keempat, ajarkan anak tentang alat kontrasepsi

Baca Juga:

Ethical Implications: Relasi Guru dan Murid dalam Membangun Kesalingan

Kate Victoria Lim: Gadis Remaja yang Berjuang Menuntut Keadilan

Bagaimana Sikap Orang Tua Ketika Anak Mengalami Kekerasan Seksual?

Kekerasan Ospek : Ketimpangan Relasi dalam Dunia Pendidikan

Mengapa sekolah penting kita libatkan? Karena lingkungan sekolah dipercaya orang tua siswa sebagai tempat yang tepat untuk belajar. Bukan hanya terkait peningkatan akademik, namun juga mampu merubah perilaku anak ke arah yang lebih baik.

Urgensi Pendidikan Seks Usia Anak

Meskipun kenyataanya pendidikan seks belum bisa kita adopsi menjadi kurikulum, namun sekolah bisa mensiasatinya dengan menyisipkan materi tersebut pada saat kegiatan seperti berkemah, field trip atau bahkan pada saat pembelajaran di kelas berlangsung.

Tujuan pengajaran pendidikan seks sejak anak tidak lain adalah agar anak-anak tidak terkejut ketika mereka memasuki masa pubertas. Selain itu, pendidikan seks tersebut juga berguna untuk mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang beresiko, dan menjadi bekal mereka agar tidak menjadi pelaku maupun korban pelecehan seksual di masa depan.

Memang tidak semua pengetahuan tentang seks harus anak-anak dapatkan. Namun seperti apa yang Clara Kriswanto jelaskan bahwa paling tidak ada empat pengetahuan tentang pendidikan seks yang harus kita ajarkan kepada anak dengan rentang usia 6-12 tahun.

Pertama, ajarkan tentang menghargai lawan jenis

Pada rentang usia 6-9 tahun, anak perlu mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan seksual. Sehingga penting bagi kita untuk membantu anak untuk memahami bagaimana caranya untuk menjaga diri sendiri , juga orang lain sekaligus cara untuk menghargainya.

Kedua, ajarkan tentang masa pubertas

Berikan informasi kepada mereka bahwa nantinya mereka akan menginjak masa pubertas. Hal itu kita sampaikan agar anak tidak terbata-bata ketika mereka mengalaminya.

Setelah mereka kita beri pengertian tentang masa pubertas, pada rentang usia 10-12 tahun, bantu anak untuk memahami apa sebenarnya masa pubertas. Apa yang akan terjadi pada laki-laki maupun perempuan pada masa pubertas, dan perubahan apa yang akan mereka alami.

Ketiga, ajarkan tentang resiko berhubungan seksual

Ajak anak untuk diskusi terbuka tentang apapun termasuk mendsikusikan apa itu hubungan seksual dan apa saja resikonya. Sehingga penting bagi anak yang berusia 10-12 tahun kita berikan pemahaman bahwa proses kematangan seksual setiap individu itu berbeda-beda.

Hubungan seksual beresiko akan menimbulkan dampak negatif seperti penyakit menular, kehamilan tak direncanakan, dan resiko lainnya. Sehingga, berikan pemahaman kepada mereka bahwa mengungkapkan atau mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang kepada orang lain itu bisa kita lakukan tanpa perlu melakukan hubungan seksual.

Keempat, ajarkan anak tentang alat kontrasepsi

Bantu anak untuk memahami berbagai macam alat kontrasepsi, kegunaan, dan manfaatnya. Jelaskan juga pentingnya alat kontrasepsi untuk laki-laki dan perempuan.

Oleh karena itu penting sekali empat pengetahuan tersebut didapatkan oleh anak dengan rentang usia 6-12 tahun. Tujuannya agar mereka tumbuh menjadi anak yang sensitif dan sadar tentang pentingnya mengenal tubuhnya sendiri. Selain itu, mengenal tubuh orang lain sehingga ia akan menjaga dan menghargai diri sendiri, juga keberadaan orang lain. []

 

 

 

Tags: hak kesehatan seksual dan reproduksiparentingpendidikanPendidikan SeksPengetahuan Seksseksualitas
Roihatul Jannah

Roihatul Jannah

Roihatul Jannah. Si Sagittarius women yang sedang berusaha menyeimbangkan logika nulis dan ngonten.

Terkait Posts

Kesejahteraan Ibu dan Anak

Membaca Arah RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Part I

22 September 2023
Pernikahan yang Maslahat

Pernikahan yang Maslahat dan Keberlanjutan Lingkungan

20 September 2023
Kasus Pembunuhan Istri

Akhiri Ideologi Kejantanan agar Kasus Pembunuhan Istri oleh Suami Tak Muncul Lagi

18 September 2023
Ekologi dalam Puisi Rumi

Ekologi dalam Puisi Rumi

17 September 2023
Etika sufi Ibn Arabi

Etika Sufi Ibn Arabi (1) Mengenal Lebih Dekat

16 September 2023
Fenomena Fatherless Country

Fenomena Fatherless Country dalam Kacamata Islam

15 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bidadari Surga

    Perempuan Bukan Bidadari Surga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Lagu Satu-Satu: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri
  • Membaca Arah RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Part I
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist