• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

4 Hal yang Harus Diajarkan tentang Pengetahuan Seks Usia Anak

Stakeholder yang ada di lingkungan sekolah seharusnya bisa mentransformasikan pengetahuan tentang pendidikan seks dengan cara yang lebih ramah anak

Roihatul Jannah Roihatul Jannah
03/09/2023
in Keluarga, Rekomendasi
0
Pengetahuan Seks

Pengetahuan Seks

780
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari yang lalu, teman saya yang berprofesi sebagai guru SD bercerita tentang murid laki-lakinya yang berusia sepuluh tahun. Ia melontarkaan candaan yang berbau seks tanpa ia sadari. Kira-kira begini candaannya “Ibu, kalau Ibu bisa desah enggak sih?”

Cerita tersebut memperlihatkan bahwa betapa anak-anak zaman sekarang bisa dengan mudah mendapatkan berbagai akses pengetahuan, dan informasi melalui media sosial, termasuk pengetahuan seks. Namun jika tanpa pengawasan dampak lain justru malah membuat anak keliru tentang apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan kepada diri sendiri maupun orang lain.

Anak-anak Sekolah Dasar (SD) mungkin belum begitu paham bahwa candaan tentang “desahan” di atas tadi mengarah pada seksisme. Itulah sebabnya mengapa pendidikan seks usia anak seharusnya lebih masif kita sampaikan, dan kita ajarkan. Terutama kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar agar mereka mencapai kesadaran penuh dan lebih sensitif tentang hal tersebut.

Oleh karena itu, melalui stakeholder yang ada di sekolah seharusnya mereka bisa mentransformasikan pengetahuan tentang pendidikan seks. Yakni dengan cara yang lebih ramah anak. Misalnya guru menyisipkan hal terkait pendidikan seks pada pembelajarannya melalui permainan menggunakan flashcard bergambar bagian tubuh laki-laki dan perempuan.

Jikapun pihak sekolah belum memiliki sumber pengetahuan yang strategis dan efektif, maka sekolah bisa mengadakan kegiatan dengan mengundang komunitas atau narasumber yang ahli dalam bidang tersebut, untuk berbagi pengetahuan tentang pendidikan seks kepada para siswa.

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Novel Cantik itu Luka; Luka yang Diwariskan dan Doa yang Tak Sempat Dibisikkan

Mengapa sekolah penting kita libatkan? Karena lingkungan sekolah dipercaya orang tua siswa sebagai tempat yang tepat untuk belajar. Bukan hanya terkait peningkatan akademik, namun juga mampu merubah perilaku anak ke arah yang lebih baik.

Urgensi Pendidikan Seks Usia Anak

Meskipun kenyataanya pendidikan seks belum bisa kita adopsi menjadi kurikulum, namun sekolah bisa mensiasatinya dengan menyisipkan materi tersebut pada saat kegiatan seperti berkemah, field trip atau bahkan pada saat pembelajaran di kelas berlangsung.

Tujuan pengajaran pendidikan seks sejak anak tidak lain adalah agar anak-anak tidak terkejut ketika mereka memasuki masa pubertas. Selain itu, pendidikan seks tersebut juga berguna untuk mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang beresiko, dan menjadi bekal mereka agar tidak menjadi pelaku maupun korban pelecehan seksual di masa depan.

Memang tidak semua pengetahuan tentang seks harus anak-anak dapatkan. Namun seperti apa yang Clara Kriswanto jelaskan bahwa paling tidak ada empat pengetahuan tentang pendidikan seks yang harus kita ajarkan kepada anak dengan rentang usia 6-12 tahun.

Pertama, ajarkan tentang menghargai lawan jenis

Pada rentang usia 6-9 tahun, anak perlu mendapatkan informasi mendasar tentang permasalahan seksual. Sehingga penting bagi kita untuk membantu anak untuk memahami bagaimana caranya untuk menjaga diri sendiri , juga orang lain sekaligus cara untuk menghargainya.

Kedua, ajarkan tentang masa pubertas

Berikan informasi kepada mereka bahwa nantinya mereka akan menginjak masa pubertas. Hal itu kita sampaikan agar anak tidak terbata-bata ketika mereka mengalaminya.

Setelah mereka kita beri pengertian tentang masa pubertas, pada rentang usia 10-12 tahun, bantu anak untuk memahami apa sebenarnya masa pubertas. Apa yang akan terjadi pada laki-laki maupun perempuan pada masa pubertas, dan perubahan apa yang akan mereka alami.

Ketiga, ajarkan tentang resiko berhubungan seksual

Ajak anak untuk diskusi terbuka tentang apapun termasuk mendsikusikan apa itu hubungan seksual dan apa saja resikonya. Sehingga penting bagi anak yang berusia 10-12 tahun kita berikan pemahaman bahwa proses kematangan seksual setiap individu itu berbeda-beda.

Hubungan seksual beresiko akan menimbulkan dampak negatif seperti penyakit menular, kehamilan tak direncanakan, dan resiko lainnya. Sehingga, berikan pemahaman kepada mereka bahwa mengungkapkan atau mengekspresikan rasa cinta dan kasih sayang kepada orang lain itu bisa kita lakukan tanpa perlu melakukan hubungan seksual.

Keempat, ajarkan anak tentang alat kontrasepsi

Bantu anak untuk memahami berbagai macam alat kontrasepsi, kegunaan, dan manfaatnya. Jelaskan juga pentingnya alat kontrasepsi untuk laki-laki dan perempuan.

Oleh karena itu penting sekali empat pengetahuan tersebut didapatkan oleh anak dengan rentang usia 6-12 tahun. Tujuannya agar mereka tumbuh menjadi anak yang sensitif dan sadar tentang pentingnya mengenal tubuhnya sendiri. Selain itu, mengenal tubuh orang lain sehingga ia akan menjaga dan menghargai diri sendiri, juga keberadaan orang lain. []

 

 

 

Tags: hak kesehatan seksual dan reproduksiparentingpendidikanPendidikan SeksPengetahuan Seksseksualitas
Roihatul Jannah

Roihatul Jannah

Roihatul Jannah. Si Sagittarius women yang sedang berusaha menyeimbangkan logika nulis dan ngonten.

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Marital Rape

    Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital
  • Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID