• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

4 Metode Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Metode Communication oriented memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga mereka dapat lebih aktif dan efektif dalam proses pembelajaran.

Masum Alfikri Masum Alfikri
01/06/2024
in Publik
0
Pendidikan

Pendidikan

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pendidikan merupakan hak dasar yang wajib dipenuhi oleh negara. Hal ini sebagaimana mengacu pada Undang-undang (UU) pasal 31 ayat 1 tentang pendidikan yang berbunyi: ”Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.

Bisa kita lihat dalam UU pasal 31 ayat 1 ini bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Namun tidak semua orang bisa mendapatkan metode pendidikan yang tepat, tidak terkecuali untuk anak yang berkebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami hambatan pada beberapa aspek perkembangan, seperti fisik, mental, emosi, dan sosial. Kondisi ini memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Anak berkebutuhan khusus dapat memiliki gangguan tingkah laku seperti gangguan autisme, keterlambatan perkembangan, atau kesulitan belajar, dan memerlukan bantuan dan dukungan ekstra untuk mencapai potensinya.

Oleh karena itu, metode pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus tidak bisa disamakan dengan metode pendidikan untuk anak pada umumnya. Dibutuhkan metode yang kiranya sesuai atau tepat dengan kebutuhan anak yang memiliki berkebutuhan khusus untuk mencapai titik maksimal potensinya.

Baca Juga:

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

4 Metode Pendidikan

Mengutip dari website Jakarta Multicultural School, terdapat empat metode pendidikan yang bisa kita gunakan untuk anak berkebutuhan khusus.

Pertama, metode Communication Oriented. Metode Communication Oriented adalah pendekatan yang berguna untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi mereka.

Dalam metode ini, anak berkebutuhan khusus kita berikan kesempatan untuk berkomunikasi dengan guru dan juga teman-temannya melalui berbagai cara, seperti gambar, simbol, dan kata-kata yang bisa memudahkan anak anak untuk mengingatnya.

Metode Communication oriented memiliki manfaat untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga mereka dapat lebih aktif dan efektif dalam proses pembelajaran.

Kedua, metode Task Analysis. Metode task analysis merupakan suatu metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan berbagai tugas.

Dalam konteks pendidikan anak berkebutuhan khusus, analisis tugas guru berikan dengan cara menguraikan tugas menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana dan dapat mudah anak pahami.

Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu anak berkebutuhan khusus mengembangkan keterampilannya agar lebih efektif dan meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Ketiga, metode Direct instruction. Metode Direct Instrction untuk anak berkebutuhan khusus adalah metode pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anak dengan kebutuhan khusus.

Dalam metode ini, guru berperan sebagai instruktur yang memberikan pengetahuan dengan langkah-langkah yang sistematis dan terstruktur agar mudah anak pahami.

Dalam metode ini juga guru tidak terlalu banyak menjelaskan, tetapi memperagakan langkah demi langkah. Sehingga anak dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang guru berikan.

Metode Prompts

Keempat, metode Prompts. Metode prompts adalah sebuah strategi pendidikan untuk membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus dalam menghasilkan respon yang benar dan tepat.

Dalam metode ini, guru sebagai tenaga pendidik memberikan bantuan berupa informasi tambahan kepada anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut agar mereka dapat memahami dan menjalankan proses dengan lebih baik.

Oleh sebab itu, dengan empat metode tersebut, setidaknya memberikan gambaran bahwa dalam mendidik anak yang berkebutuhan khusus membutuh perhatian yang sangat intens.

Termasuk dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam memilih sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Pilihlah sekolah inklusi berkualitas untuk membantu dan mendukung proses belajar dan perkembangan anak. []

Tags: anakBerkebutuhankhususmetodependidikan
Masum Alfikri

Masum Alfikri

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Nikah Massal

Menimbang Kebijakan Nikah Massal

8 Juli 2025
Intoleransi di Sukabumi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Retret di sukabumi

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

7 Juli 2025
Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Retret di sukabumi

    Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasih Sayang Seorang Ibu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID