• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

5 Cara Mengajarkan Pendidikan Seksual pada Anak Usia Dini sesuai Hadis Nabi

Pendidikan seksual ini harus kita sampaikan kepada anak sedini mungkin untuk mencegah perilaku beresiko pada anak

Khoerotul Awaliah Khoerotul Awaliah
01/03/2024
in Keluarga
0
Pendidikan Seksual

Pendidikan Seksual

882
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Melihat banyaknya fenomena kekerasan seksual pada anak belakangan ini, membuatku merasa miris. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memberikan pendidikan seksual kepada anak sejak dini. Hal tersebut bertujuan agar anak memperoleh informasi yang tepat mengenai seks. Tidak dari sumber-sumber yang kurang bertanggung jawab.

Pendidikan seksual yaitu pengetahuan yang perlu kita berikan kepada anak sejak dini mengenai fungsi organ tubuh yang berkaitan dengan seksual. Selain itu, pendidikan seksual juga mengarahkan supaya menggunakan fungsi seksual tersebut dengan benar. Pendidikan seksual ini harus kita sampaikan kepada anak sedini mungkin untuk mencegah perilaku beresiko pada anak.

Kapan Mulai Mengajarkan Anak tentang Seks?

Lantas, kapan sebaiknya kita mulai mengajarkan anak mengenai seks? Mengutip dari laman ala dokter.com, sebaiknya pendidikan seksual pada anak kita mulai sedini mungkin. Kita bisa mengajarkan anak tentang seks sejak mereka berusia 3 atau 4 tahun. Dalam usia ini, anak mulai mengenal tubuhnya sendiri. Mereka akan sadar tentang perbedaan dirinya sendiri dengan temannya.

Misalnya anak mulai menyadari bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Di saat-saat inilah kesempatan bagi orang tua untuk memberikan edukasi dan pengetahuan dasar mengenai seksualitas. Orang tua bisa memberikan pendidikan seksual ini secara bertahap kepada anak.

Penerapan pendidikan seksual kepada anak-anak yang harus kita lakukan dari awal adalah mengenalkan anggota tubuh mereka. Memberi tahu anak mengenai batasan aurat laki-laki dan perempuan. Mengenalkan identitas gender, yakni perbedaan laki-laki dan perempuan. Serta mengajarkan anak bagaimana cara menjaga dirinya.

Dalam memberikan pendidikan seksual kepada anak ini kita perlu menyampaikannya dengan hati-hati. Misalnya menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia mereka. Tidak terlalu vulgar. Oleh karena itu, membutuhkan cara yang tepat untuk menyampaikan pendidikan seksual kepada anak. Agar mereka bisa memahami dan tidak salah persepsi.

Baca Juga:

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa

Membedah Hakikat Berkeluarga Ala Kyai Mahsun

Pendidikan Seksual Anak Sesuai Hadis Nabi

Maka dari itu, pendidikan seksual yang kita berikan kepada anak ini harus sesuai dengan usianya. Mengutip dari jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang ditulis Nurhasanah Bakhtiar dan Nurhayati. Bahwa pendidikan seksual yang tepat untuk anak usia 3-6 tahun yang sesuai dengan hadis Nabi di antaranya sebagai berikut.

Pertama, memperkenalkan batas aurat kepada anak sejak dini

Rasulullah Saw bersabda:

Laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain dan perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain. dan laki-laki tidak boleh tidur bersama laki-laki lain dalam satu selimut dan perempuan tidak boleh tidur dengan perempuan lain dalam satu selimut. (H.R Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Turmudzi)

Sebaiknya orang tua sudah memperkenalkan anggota tubuh mereka serta batasan aurat laki-laki dan perempuan. Anak harus kita biasakan untuk menutup auratnya dan merasa malu jika memperlihatkannya. Selain itu, kita juga harus mengajarkan anak-anak mengenai batasan ketika bergaul dengan lawan jenis.

Kedua, memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan perempuan.

Dalam hadis Nabi, ada perintah yang mengharuskan untuk memisahkan tempat tidur anak laki-laki dan tempat tidur anak perempuan. Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan salat pada umur tujuh tahun dan pukullah mereka ketika umur 10 tahun bila meninggalkan shalat dan pisahkanlah tempat tidur mereka. (H.R Abu Dawud).

Saat anak mengalami masa pubertas, mereka akan mengalami perubahan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Pada masa ini anak-anak perlu pengetahuan tentang pengendalian. Salah satu caranya adalah dengan memisahkan tempat tidur tersebut.

Ketiga, tanamkan fitrah jenis kelamin yakni maskulinitas pada anak laki-laki dan feminitas pada anak perempuan

Dari Ibnu Abbas, dari Rasulullah Saw:

Sesungguhnya beliau melaknat wanita yang menyerupai laki-laki dan melaknat laki-laki yang menyerupai wanita. (H.R Bukhari, Abu Dawud).

Di dalam hadis tersebut, telah jelas menerangkan bahwa tampilan laki-laki tidak boleh menyerupai perempuan begitu juga sebaliknya. Orang tua bersalah jika mendandani anak perempuan dengan gaya anak laki-laki atau anak laki-laki dengan gaya perempuan. Sejak kecil sebaiknya anak kita biasakan dengan perilaku dan gaya pakaian yang sesuai dengan jenis kelaminnya.

Keempat, mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan alat kelamin

Dari Qatadah r.a beliau berkata: Rasulullah Saw bersabda:

Apabila salah seorang di antara kalian buang air kecil, maka janganlah dia menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya. Dan apabila dia pergi untuk buang air besar, maka janganlah ia beristinja dengan tangan kanannya, dan kalau minum maka janganlah minum dengan satu kali nafas. (Muttafaq Alaih).

Hadis tersebut mengajarkan kita tentang sopan santun ketika berhajat dan saat minum. Sebagai orang tua, kita hendaknya memberikan pemahaman kepada anak tentang bagaimana cara buang air yang benar dalam Islam. Karena masih banyak kita jumpai anak laki-laki yang buang air kecil sambil berdiri.

Kelima, mengajarkan budaya malu kepada anak

Sejak kecil, kita harus membiasakan anak memiliki budaya malu jika melakukan perbuatan dosa dan maksiat. Misalnya, malu ketika memakai pakaian yang tidak menutup aurat di depan orang lain. Mungkin setelah mandi, biasanya ada anak yang tidak memakai pakaian ketika keluar kamar mandi. Sebaiknya kita ajarkan budaya malu sejak kecil. Sebagaimana hadis Nabi Malu itu sebagian dari iman. (H.R Bukhori). []

 

 

 

 

Tags: Hak anakparentingPendidikan Seksualtips pendidikan seksual
Khoerotul Awaliah

Khoerotul Awaliah

Masih belajar

Terkait Posts

Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan
  • Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID