• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Tips Istithaah Selama Menunaikan Ibadah Haji

Ini adalah ulasan lima tips istitha’ah selama menunaikan ibadah haji. Semoga bermanfaat dan diamalkan para jama'ah haji ketika berada di Tanah Suci

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
09/06/2022
in Hikmah
0
Istithaah Selama Menunaikan Ibadah Haji

Istithaah Selama Menunaikan Ibadah Haji

284
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Melalui tulisan ini, saya ingin mengulas tentang lima tips istithaah selama menunaikan ibadah haji. Sebagaimana yang umat Islam ketahui bahwasannya haji merupakan rukun Islam yang kelima. Meski menjadi rukun Islam, untuk menunaikan ibadah haji, dijelaskan dalam al-Qur’an Surah Ali Imran ayat 97 yang artinya: “… Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana….”

Kesanggupan dalam berhaji tidak hanya dipertimbangkan dari sisi finansial, psikis, dan fisik, melainkan salah satunya adalah kesanggupan dari sisi kesehatan. Oleh sebab itu, setiap jama’ah haji yang telah memiliki porsi haji dan dipastikan berangkat haji pada waktu yang telah ditentukan biasanya diwajibkan untuk memiliki surat isthita’ah.

Dalam Permenkers No. 15 tahun 2016, Kementerian kesehatan menerapkan standar kesanggupan untuk berhaji dari sisi kesehatan berdasarkan pemeriksaan medis yang terukur dan terstandarisasi.

Beberapa pemeriksaan yang umum dilakukan untuk mendapatkan surat isthita’ah adalah pemeriksaan urin, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan jantung, pemeriksaan kebugaran tubuh, rontgen paru, dan juga telah melakukan vaksin meningitis, serta pemeriksaan kesehatan lainnya yang dibutuhkan. Adapun di saat pandemi, calon jama’ah haji wajib telah melakukan minimal dua kali vaksin Covid-19.

Meski telah mendapatkan surat isthita’ah, perlu digaris bawahi oleh setiap jama’ah haji perlu menjaga kesehatan tubuhnya agar senantiasa isthitaah baik sebelum berangkat haji, saat menunaikan ibadah haji, hingga setelah kembali dari Tanah Suci ke Indonesia.

5 tips istithaah selama menunaikan ibadah haji

Makan Teratur

Baca Juga:

Beda Qiyas dari Metode Mubadalah: Menjembatani Nalar Hukum dan Kesalingan Kemanusiaan

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Nikmatnya Umrah saat Ramadan Layaknya Haji Bersama Rasulullah

Tradisi Ramadan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Tips istithaah selama menunaikan ibadah haji yang pertama adalah makan teratur. Meski tujuan utama ketika berada di Tanah Suci adalah menunaikan rukun Islam yang kelima, namun jangan lupakan fitrah sebagai manusia untuk tetap makan teratur dan mengonsumsi makanan-makanan yang sehat dan bergizi yang telah disiapkan oleh pemerintah Indonesia.

Mengonsumsi Air Mineral atau Air Zam-Zam

Calon jama’ah haji dianjurkan untuk selalu mengonsumsi air mineral dan membawa botol minum berisi air mineral atau air zam-zam di dalam tas agar tidak dehidrasi ketika melakukan ibadah haji. Bahkan ketika selesai Thawaf biasanya sebelum melakukan Sa’i, para jama’ah haji dianjurkan untuk mengonsumsi air zam-zam.

Membawa Obat-Obatan Pribadi dan Vitamin

Seperti yang kita ketahui, tentu surat isthitaah pun dikeluarkan dengan beberapa kategori. Untuk jama’ah haji yang memiliki riwayat penyakit, bisanya tenaga medis mengeluarkan surat isthita’ah dengan catatan khusus.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi jama’ah haji yang memiliki riwayat penyakit, untuk senantiasa membawa obat-obatan pribadi yang telah diberikan oleh dokter dengan jumlah yang diperkirakan cukup untuk dikonsumsi selama ibadah haji berlangsung.

Tidak hanya untuk jama’ah haji yang memiliki riwayat penyakit tertentu, untuk jama’ah haji pada umumnya pun jika memiliki obat-obatan khusus yang dikonsumsi sewaktu sakit, sebaiknya menyiapkan dan membawa obat tersebut untuk tindakan pencegahan meskipun tentu dari pemerintah pun telah menyediakan obat-obatan untuk gejala umum yang dapat diakses melalui tenaga kesehatan yang sedang bertugas menjadi petugas kesehatan haji.

Selain obat-obatan, membawa vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh juga sangat dianjurkan mengingat ibadah haji sangat membutuhkan banyak aktivitas fisik.

Tidak Memaksakan Diri

Berikutnya tips isthitaah selama menunaikan ibadah haji adalah cepat tanggap dalam merespon sinyal yang diberikan oleh tubuh. Kita tentu mengetahui apakah tubuh kita sedang sakit atau tidak.

Oleh sebab itu, jika sedang merasa tidak enak badan, akan lebih baik jika jama’ah haji merespon sinyal tubuh sesuai dengan kondisinya. Jika merasa kelelahan dan perlu beristirahat, maka beristirahatlah. Akan tetapi jika merasa masih kuat melakukan ibadah, maka lakukan ibadah karena Allah SWT dan senantiasa tetap terhidrasi.

Mencatat Nomor Petugas Kesehatan Haji

Jika sewaktu-waktu ada jama’ah haji atau diri kita yang mengalami kondisi darurat ketika melakukan ibadah haji, sangat penting untuk menyimpan nomor petugas kesehatan haji atau mengetahui titik-titik tempat petugas kesehatan haji berkumpul agar segera mendapatkan pertolongan medis secepatnya sehingga dapat meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

Nah, itu dia ulasan tentang lima tips istithaah selama menunaikan ibadah haji. Semoga dapat bermanfaat dan diamalkan oleh para jama’ah haji ketika berada di Tanah Suci, dan menjadi wasilah untuk menjadi Haji Mabrur. Wallahu a’lam. []

Tags: Haji 2022Ibadah HajiJama'ah Haji IndonesiaRukun IslamSyariat Islam
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version