• Login
  • Register
Senin, 5 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Ini Dia Persiapan yang Harus Dilakukan untuk Menjadi Haji Mabrur

Untuk menjadi haji mabrur, diperlukan pengetahuan agama yang spesifik terkait tata cara ibadah haji baik secara umum maupun secara khusus agar selama menunaikan ibadah haji fokus beribadah sesuai ajaran Islam

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
02/06/2022
in Featured, Hikmah
0
Menjadi Haji Mabrur

Menjadi Haji Mabrur

406
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setelah dua tahun pandemi, alhamdulillah tahun 2022 ini, sebanyak 92.835 jama’ah haji dari Indonesia diperkenankan untuk menunaikan rukun islam yang kelima yaitu ibadah haji. Tentu setiap jama’ah yang telah mendapatkan panggilan ini ingin menjadi haji mabrur karena hal tersebut pun ada haditsnya sebagaimana Rasulullah bersabda, “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” (HR An-Nasa’i).

Perihal menjadi haji mabrur sendiri, perlu dipelajari tanda-tandanya. Berdasarkan ulasan di NU Online, menurut kitab Syarhus Suyuthi li Sunan an-Nasa’i, ciri-ciri seseorang yang diterima hajinya adalah menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya dan berusaha untuk tidak mengulangi kemaksiatan setelah menunaikan ibadah haji.

Oleh sebab itu, berikut adalah beberapa persiapan yang perlu dilakukan untuk menjadi haji mabrur, mulai dari sebelum berangkat ke Tanah Suci hingga kembali ke negara asal:

Daftar Isi

    • Meluruskan Niat untuk Beribadah Menjadi Haji Mabrur
  • Baca Juga:
  • Taushiyah Mengantar Jamaah Haji
  • Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita
  • Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila
  • Hari Lahir Pancasila, dan Sekian Tantangan yang Kita Hadapi
    • Memperbanyak Informasi dan Pengetahuan Spiritual Menjadi Haji Mabrur
    • Membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat
    • Meminta Maaf dan Memohon Doa Restu
    • Senantiasa Husnudzan dan Menjaga Akhlak

Meluruskan Niat untuk Beribadah Menjadi Haji Mabrur

Hal yang wajib dipersiapkan pertama kali untuk menjadi haji mabrur adalah meluruskan niat bahwasannya seseorang melakukan haji bukan karena untuk mendapatkan gelar Pak Haji atau Ibu Haji melainkan karena untuk menunaikan rukun islam yang kelima dan mengharap ridho Allah SWT semata.

Perihal asal-usul gelar haji di Indonesia sendiri sebetulnya memiliki sejarah sosial politik dimana pemberian gelar H atau Hj. di depan nama ini dimulai pada tahun 1916 yang mana kala itu Islam merupakan salah satu anti-kolonialisme di masa penjajahan Belanda.

Baca Juga:

Taushiyah Mengantar Jamaah Haji

Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita

Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

Hari Lahir Pancasila, dan Sekian Tantangan yang Kita Hadapi

Tidak sedikit tokoh yang setelah berpulang menunaikan ibadah haji kemudian menyalurkan semangat kemerdekaan dengan mendirikan beragam organisasi seperti KH. Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah dan KH. Hasyim Asy’ari yang mendirikan Nahdlatul Ulama.

Belanda yang saat itu masih menjajah tentu khawatir hingga akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk memberikan pemberian gelar haji yang sebetulnya diperuntukkan untuk melakukan pengawasan haji bagi jama’ah haji yang dianggap melawan pemerintah kolonial.

Namun seiring berjalannya waktu, pemberian gelar ini yang dulunya memiliki sejarah sosial politik lambat laun justru memiliki sejarah sosial ekonomi mengingat.

Memperbanyak Informasi dan Pengetahuan Spiritual Menjadi Haji Mabrur

Kedua, untuk menjadi haji mabrur, diperlukan pengetahuan agama yang spesifik terkait tata cara ibadah haji baik secara umum maupun secara khusus agar selama menunaikan ibadah haji fokus beribadah sesuai ajaran Islam.

Oleh sebab itu, sangat penting bagi calon jama’ah haji untuk senantiasa mengikuti kelas manasik haji, mencari tahu segala informasi terbaru seputar haji pada tahun keberangkatan yang telah ditentukan, dan memperbanyak mengulang-ulang amalan-amalan yang harus dibaca ketika melakukan ibadah haji seperti membaca talbiyah, istighfar, sholawat, dan sejenisnya.

Membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat

Mengingat ibadah haji merupakan ibadah yang juga membutuhkan kesiapan fisik, oleh sebab itu, sangat penting bagi calon jama’ah haji untuk mempersiapkan kesehatan dan membiasakan pola hidup sehat dengan rutin mengonsumsi air putih, jalan pagi, berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, tidak merokok, serta istirahat yang cukup.

Di samping itu, calon jama’ah haji juga tetap perlu mewaspadai adanya mutasi virus meskipun telah melakukan vaksin Covid sebanyak 2 kali mengingat saat ini masih masa pandemi. Bahkan untuk menjaga kesehatan dan keamanan pun pemerintah memberikan batasan usia untuk calon jama’ah haji yang berangkat di tahun 2022.

Oleh sebab itu, pola hidup sehat di era new normal pun tetap harus dilaksanakan oleh calon jama’ah haji seperti menjaga jarak, menggunakan masker ketika flu atau di ruangan indoor, membawa hand sanitizer dan sejenisnya.

Meminta Maaf dan Memohon Doa Restu

Bagi calon jama’ah haji yang telah mendapatkan porsi keberangkatan haji, sangat dianjurkan untuk meminta maaf, memohon doa dan restu kepada orang-orang di sekitarnya agar doa dan restu tersebut menjadi salah satu wasilah dilancarkan segala urusan beribadahnya selama menunaikan rukun islam yang kelima.

Senantiasa Husnudzan dan Menjaga Akhlak

Ketika berhaji, tidak sedikit orang yang telah berhaji menganjurkan untuk senantiasa husnudzan dan menjaga adab serta akhlak selama menunaikan ibadah haji.

Mengingat di Tanah Suci ada banyak tempat yang ketika kita berdoa di sana akan lebih mudah diijabah oleh Allah, oleh sebab itu sangat penting bagi calon jama’ah haji untuk terbiasa mencoba husnudzan dan menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari agar ketika berkunjung ke Baitullah telah terbiasa melakukan hal tersebut dan menjadikan hajinya diterima oleh Allah SWT.

Akhir kata, selamat jalan kepada seluruh calon jama’ah haji Indonesia tahun keberangkatan 1443H/2022 M. Semoga dimudahkan segala urusan dalam menjalani ibadah di Tanah Suci mulai dari persiapan hingga kembali ke kampung halaman. Senantiasa sehat wal ‘afiat serta menjadi haji mabrur. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin. []

 

 

 

 

 

 

Tags: Calon Jama'ah HajihajiHaji MabrurHikmahIndonesiaRukun Islam
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan yang kini beraktivitas sebagai Fulltime Mommy and Freelance CDMs. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SGPP Indonesia, Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected]

Terkait Posts

Bekerja

Allah Swt Memerintahkan Kepada Laki-laki dan Perempuan untuk Bekerja

4 Juni 2023
Agama Kemanusiaan

Islam Adalah Agama Kemanusiaan

4 Juni 2023
Keadilan Gender

Keadilan Gender Dalam Kacamata Hukum

3 Juni 2023
Laki-laki Unggul

Benarkah Laki-laki Lebih Unggul dari Perempuan?

3 Juni 2023
Kitab Al Busyro

Membaca Muqaddimah Kitab Al Busyro; Sayyidah Khadijah adalah Teladan Perempuan Kita

3 Juni 2023
Setara

Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

3 Juni 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Haji

    Taushiyah Mengantar Jamaah Haji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Pasangan Hidup Pergi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Gender untuk Dekonstruksi Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inara Rusli Lepas Cadar demi Pekerjaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sikap Negara dan Media dalam Memotret Politisi Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Relasi Agama dan Negara Dalam Pandangan Buya Husein
  • Belajar Welas Asih Lewat Buku Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah
  • 4 Kebolehan Childfree Dalam Pandangan Maqashid Syariah
  • Sikap Negara dan Media dalam Memotret Politisi Perempuan
  • Analisis Gender untuk Dekonstruksi Disabilitas

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist