• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ketika Allah Membuka jalan: Muslimah pun Mampu Mencium Hajar Aswad

Sebuah pengalaman spiritual yang tak terlupakan di tengah kerumunan jamaah di Baitullah.

Rifa Anis Fauziah Rifa Anis Fauziah
12/04/2025
in Hikmah
0
Hajar Aswad

Hajar Aswad

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mencium hajar aswad ialah momen yang sangat didambakan bagi setiap jamaah haji atau umrah. Namun, kesempatan ini tidak mudah untuk diraih. Bagaimana tidak, banyak sekali jamaah yang setiap detiknya berkeliaran di sekitar ka’bah dan memiliki keinginan yang sama untuk mencium hajar aswad. Di sisi lain tenaga yang terbatas, bahkan faktor kondisi fisik sering kali terhalang, terutama bagi muslimah. 

Ketika kami melaksanakan umrah, seorang muthawif selalu mengatakan bahwa perempuan sangat sulit mendapat kesempatan untuk mencium hajar aswad. Namun, Allah Maha Pemberi Kemudahan. Inilah kisah perjalanan spiritual saya, seorang muslimah dengan izin Allah, diberikan kesempatan. 

Persiapan Menuju Tanah Suci

Sejak awal orang tua menghadiahkan saya umrah, saya selalu berdoa agar Allah memberikan pengalaman spiritual yang mengesankan. Saya  selalu mencari informasi bagaimana agar bisa mencium hajar aswad, namun selalu saja ada kata yang mengatakan hal ini amat tidak mudah bagi seorang perempuan. Namun, saya tidak pernah menutup kemungkinan bahwa Allah selalu membuka jalan bagi setiap hambanya yang berkeinginan baik. 

Sebelum mendekati hari H keberangkatan, saya mulai mempersiapkan fisik dan mental. Berolahraga guna meningkatkan stamina, mempelajari tata cara ibadah dengan seksama, dan hal yang paling terpenting menerima semua takdir yang Allah beri selama perjalanan, semua Qadarullah. 

Tantangan di Masjidil Haram

Hari pertama saya menginjakan kaki di Masjidil Haram ialah tengah malam, saya menyaksikan sendiri betapa padatnya jamaah yang berdesakan sekitar Hajar Aswad. Jamaah dengan postur tubuh yang kuat dan tinggi tampak mendominasi area tersebut. Selang beberapa waktu saya mendekat, selalu saja terhalang oleh kerumunan. 

Baca Juga:

Bekerja itu Ibadah

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

Merawat Semangat Haji Sepanjang Hayat: Transformasi Spiritual yang Berkelanjutan

Esensi Ibadah Haji: Transformasi Diri Menjadi Pribadi yang Lebih Baik

Para mutawif yang mendampingi rombongan kami mengatakan “Ibu-Ibu sebaiknya cukup melakukan isyarat dari kejauhan saja. Sangat sulit bagi perempuan untuk mencapai hajar aswad, apalagi menciumnya.”

Ucapan tersebut tidak mematahkan semangat saya. Saya berhunudzan mungkin mutawif mengatakan seperti itu karena matyorutas jamaah yang ada dalam rombongan sudah berumur, ditakutkan justru membahayakan dirinya sendiri. Dengan usia yang masih muda dan penuh tenaga ini saya yakin dan berdoa “Ya Allah jika Engkau berkehendak, mudahkanlah jalanku untuk mencium Hajar Aswad-Mu, hamba sangat ingin ya Allah.” 

Momen Tak Terduga

Pada dua hari terakhir di Makkah, saya terus browsing di Internet mencari bagaimana cara agar bisa mencium Hajar Aswad, sampai pada malam itu saya tertidur. Dalam tidur, saya bermimpi saya bisa mencium Hajar Aswad. Pukul 08.00-11.00 ialah waktu yang senggang, dan saya memberanikan diri untuk melaksanakan tawaf sunnah dengan sendiri. 

Dengan bismillah saya melaksanakan thawaf sunnah sampai 3 kali putaran, dan saya mulai mendekat dari Multazam dan entah mengapa badan ini terasa terus ada yang menggeser sampai saya bisa berada di depan Hajar Aswad. Beberapa jemaah laki-laki yang menyadari kehadiran saya bahkan memberikan ruang. Salah seorang petugas di sekitar Hajar Aswad menangkap pandangan saya dan dengan isyarat tangan, mempersilakan saya mendekat. 

Jantung saya berdegup kencang. Apakah ini saatnya Allah mengabulkan doa saya? Dengan langkah mantap namun tetap menjaga adab, saya mendekat ke Hajar Aswad. Dan pada detik itu, bibir saya menyentuhnya. Air mata mengalir deras.

Subhanallah! Allah telah memberikan kesempatan yang menurut banyak orang hampir mustahil bagi seorang muslimah. Saat saya ingin keluar dari kerumunan, saya tidak bisa keluar. Seolah-olah diberi isyarat untuk menciumnya dengan waktu yang lama. Sampai pada akhirnya saya bisa keluar dari kerumunan seperti mudah, saya terbawa oleh seorang jemaah laki-laki yang berbadan besar. 

Hikmah di Balik Pengalaman

Pengalaman mencium Hajar Aswad adalah momen spiritual yang sangat pribadi dan mendalam. Namun, hikmah terbesar yang saya dapatkan bukanlah sekadar keberhasilan fisik mencapai Hajar Aswad, melainkan pelajaran tentang tawakal dan keyakinan bahwa Allah mampu memudahkan segala hal yang tampak sulit di mata manusia.

Hikmah yang saya petik yakni Jangan membatasi diri dengan persepsi orang lain. Ketika banyak orang yang mengatakan mustahil, ingatlah bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. 

Pengalaman ini sebagai seorang muslimah adalah anugerah yang tak ternilai. Ini mengingatkan saya bahwa dalam beribadah, kita dianjurkan untuk berusaha sebaik mungkin, namun pada akhirnya Allah-lah yang menentukan hasilnya.

Bagi para muslimah yang bermimpi mencium Hajar Aswad, jangan pernah merasa tidak mungkin. Bersiaplah sebaik mungkin, berdoalah dengan khusyuk, dan percayalah bahwa jika Allah berkehendak, Dia akan membuka jalannya. Semoga pengalaman ini menjadi inspirasi bahwa dalam beribadah, bukan pencapaian fisik yang utama, melainkan keikhlasan dan ketawakalan kepada Allah. []

Tags: BaitullahHajar AswadibadahMakkahRukun IslamUmrah
Rifa Anis Fauziah

Rifa Anis Fauziah

Mahasiswi ilmu al Qur'an dan Tafsir UIN Walisongo Semarang

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID