• Login
  • Register
Sabtu, 24 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

6 Dampak Kesehatan Mental bagi Anak Korban Bullying

Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD)

Ita Toiatul Fatoni Ita Toiatul Fatoni
09/03/2024
in Publik
0
bullying

bullying

660
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Perundungan (bullying) yang terjadi akhir-akhir ini telah menjadi masalah sosial yang meresahkan masyarakat, terutama di kalangan anak-anak, remaja, dan tentu saja para orang tua.

Misalnya saja, melansir dari wabsite sindonews.com, beberapa hari lalu beredar sebuah video bullying yang menimpa seorang anak di bawah umur di kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dalam video pendek berdurasi sekitar dua menit lebih, terlihat dua anak yang masih di bawah umur dianiaya secara kejam oleh teman-temannya.

Diketahui korban merupakan seorang gadis cilik berinisial SU (15) dan Ir (17) warga Tanjung Uma, Kota Batam.

Bahkan dalam video tersebut memperlihatkan adegan kejam para pelaku saat menendang dan memukul kedua korban yang masih di bawah umur. Padahal kedua korban merupakan teman para pelaku. Tidak hanya itu, para pelaku juga melakukan perundungan terhadap korban.

Melihat kasus kekerasan perundungan  di atas, menurut saya hal tersebut adalah bagian kecil dari beberapa kasus lainnya yang kerap terjadi di Indonesia. Saya merasa sangat sedih dan duka mendalam, karena lingkungan kita belum bisa menjadi ruang aman bagi anak.

Baca Juga:

Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

Peran Penting Ayah di Masa Ibu Menyusui

Tonic Immobility: Ketika Korban Kekerasan Seksual Dihakimi Karena Tidak Melawan

Angka Kekerasan Meningkat

Sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab kenapa data kekerasan terhadap anak terus meningkat.

Melansir dari kpai.go.id, bahwa pada bulan Januari hingga April 2023 terdapat 58 anak yang menjadi korban kekerasan. Pelakunya beragam, baik orang dewasa maupun anak.

Selain itu, data SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) mencatat 1.665 kasus kekerasan fisik/psikis anak di 2022, bentuk kekerasan terhadap anak yang dilaporkan juga sangat beragam yakni bullying atau perundungan yang merupakan kekerasan verbal, pemukulan, penganiayaan, pengeroyokan, serta kekerasan seksual.

Terkait apa yang telah disampaikan oleh KPAI ini menjadi hal yang harus menjadi perhatian kita bersama bahwa kasus ini tidak boleh kita anggap sepele. Karena pelaku dari  perundangan itu beragam, baik orang dewasa maupun anak dan bullying ini  bisa terjadi pada siapa saja bahkan pada orang terdekat. Jadi belum ada ruang aman bagi para anak-anak. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memiliki pengetahuan akan bahaya dan dampak dari bullying.

Dampak Kesehatan Korban Bullying

Melansir dari ntbprov.go.id terdapat enam dampak bullying yang perlu diwaspadai karena bisa mempengaruhi kesehatan mental korban maupun pelaku. Berikut enam dampak kesehatan mental.

Pertama, memicu masalah mental. Dampak bullying bagi korban yang paling sering terjadi adalah memicu masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas, depresi, hingga post-traumatic stress disorder (PTSD). Pengaruh bullying terhadap kesehatan mental ini biasanya dialami oleh korban dalam jangka waktu panjang.

Kedua, gangguan tidur. Insomnia juga menjadi salah satu dampak bullying bagi korban yang tak boleh diremehkan. Pasalnya, korban bullying sering kali mengalami stres berkepanjangan yang bisa menyebabkan hyperarousal, yaitu kondisi ketika tubuh menjadi sangat waspada sehingga mengganggu keseimbangan siklus tidur dan terjaga.

Ketiga, penurunan prestasi. Anak yang mengalami bullying biasanya akan kesulitan untuk memusatkan fokus dan konsentrasinya saat sedang belajar. Korban bullying juga kerap merasa enggan untuk pergi ke sekolah karena ingin menghindari tindakan penindasan yang ia alami. Bila kita biarkan terus-menerus, kondisi tersebut bisa berdampak pada penurunan prestasi akademik anak.

Keempat, trust issue. Trust issue merupakan kondisi ketika seseorang sulit mempercayai orang-orang yang ada di sekitarnya. Kondisi ini rentan korban bullying alami, karena mereka khawatir akan mendapatkan perlakuan buruk kembali. Bahkan menaruh kepercayaan terhadap orang lain.

Bahkan, bila tidak segera kita atasi, korban bullying yang mengalami trust issue cenderung akan menutup hidupnya dan enggan bersosialisasi dengan orang lain.

Balas Dendam

Kelima, memiliki pikiran untuk balas dendam. Dampak bullying terhadap psikologi korban berikutnya adalah memiliki pikiran untuk balas dendam. Hal ini perlu kita waspadai karena bisa menyebabkan seseorang melakukan tindakan kekerasan pada orang lain untuk melimpahkan kekesalannya.

Keenam, memicu masalah kesehatan. Selain psikis, tindakan bullying bisa memengaruhi kondisi tubuh terutama bagi korban yang mendapatkan kekerasan secara fisik, seperti luka dan memar.

Maka dengan demikian, kita tidak boleh membiarkan kasus ini semakin meluas. Maka ada beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam mengatasi dapat bullying pada anak di antaranya:

Pertama, memberikan dukungan penuh pada anak. Kedua, mengajarkan anak agar mampu membela hidupnya sendiri

Ketiga, mendengarkan anak bercerita mengenai perasaannya. Keempat, mengajak anak untuk konseling dengan psikolog dan lain sebagainya.

Untuk itu mari kita sama-sama mengawasi dan mencegah bullying untuk menciptakan ruang aman bagi anak. []

Tags: anakbullyingdampakKesehatan Mentalkorban
Ita Toiatul Fatoni

Ita Toiatul Fatoni

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version