• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Berkah Kelembutannya Pada Perempuan, Membawa Umar Memeluk Islam

Kisah lain tentang sikap kelembutan ‘Umar terhadap perempuan adalah kepada Sayyidah Fatimah az-Zahra yang merupakan putri Rasulullah

Rasyida Rifa'ati Husna Rasyida Rifa'ati Husna
27/04/2024
in Hikmah
0
Umar Memeluk Islam

Umar Memeluk Islam

921
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Umar bin Khattab ialah sahabat Rasulullah yang terkenal dengan perangainya yang keras dan tegas. Bahkan ia begitu disegani dan ditakuti oleh orang-orang disekitarnya. Namun bagaimanapun keras tabiatnya, Umar merupakan pribadi yang lemah lembut terhadap istri dan kaum perempuan. Berkah kelembutannya itu, membawa Umar memeluk Islam.

Ummu ‘Abdullah binti Hantamah mengisahkan bahwa ketika ia bersama sejumlah perempuan muslim Quraisy sedang bersiap untuk berhijrah ke negeri Habasyah, ‘Umar menghampiri dan berdiri di hadapan mereka.

Ummu ‘Abdullah berkata, “Kami pernah mendapatkan perlakuan keras dan kasar dari ‘Umar.

Lalu ‘Umar berkata, ‘Apakah ini persiapan untuk berangkat, wahai Ummu ‘Abdullah?’

Ummu ‘Abdullah menjawab, ‘Ya, demi Allah, kami harus keluar dari negeri ini. Kalian telah menyakiti dan berbuat kasar terhadap kami, hingga Allah memberikan jalan keluar untuk kami.

Baca Juga:

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Umar berkata, ‘Semoga Allah menyertai kalian.’ Aku telah melihat satu kelembutan dari hati ‘Umar yang belum pernah aku lihat sebelumnya.”

Ketika putra Ummu ‘Abdullah, ‘Amir ibn Rabi‘ah, pulang dari suatu keperluan dan diceritakan tentang ‘Umar, dia berkata, “Engkau seolah-olah ingin ‘Umar masuk Islam.”

Aku berkata, “Ya.” Lalu ‘Amir ibn Rabi‘ah berkata, “Dia tidak akan masuk Islam sebelum himar peliharaan ayahnya masuk Islam.”

Maksud perkataan ‘Amir ibn Rabi‘ah hal itu tidak mungkin karena sikap kasarnya ‘Umar terhadap umat Muslim kala itu. Namun, tidak ada yang menduga ternyata di kemudian hari ‘Umar memang memeluk Islam setelah membaca surah Taha yang ia ketahui dari saudara perempuannya yang tengah mempelajari Alquran dalam riwayat cerita yang masyhur.

Kisah Kelembutan Umar

Kisah lain tentang sikap kelembutan ‘Umar terhadap perempuan adalah kepada Sayyidah Fatimah az-Zahra yang merupakan putri Rasulullah. Di mana saat itu mendapat gangguan dari Abu Jahal. Mengingat putri Nabi Muhammad tersebut memiliki wajah yang sangat mirip dengan Nabi saw.

Hal itu sebagaimana perkataan Sayyidah Khadijah bahwa di antara seluruh manusia, paras muka Fatimah-lah yang paling menyerupai cemerlang paras wajah Nabi. Sebenarnya bukan hanya paras, Siti Aisyah pun pernah mengatakan bahwa Siti Fatimah juga seseorang yang paling menyerupai Rasulullah dalam sikapnya, berdiri, dan cara duduknya Nabi saw.

Siti Fatimah yang saat itu berusia lima tahun ketika telah ditinggal ibundanya, tidak jarang menyaksikan ayahnya disakiti orang-orang kafir Quraisy. Ia menangis saat menyaksikan Nabi menghadapi ujian yang berat akibat perilaku orang-orang kafir Quraisy.

Bahkan Sayyidah Fatimah yang berusia kanak-kanak juga pernah menangis ketika mendapat gangguan dari Abu Jahal. Karena kemiripan rupanya dengan Nabi saw, sehingga menimbulkan rasa bencinya terhadap Fatimah.

Melihat hal tersebut, ‘Umar bin Khattab menghibur Siti Fatimah agar tidak menangis lagi. Lalu ia juga mendatangi Abu Jahal dan memarahinya bahwa tidak elok jika melampiaskan kebencian kepada Fatimah yang merupakan putri Nabi sementara musuh sejatinya adalah ayahnya.

Siti Fatimah yang mendapat perlakuan tersebut dari ‘Umar melapor dan bercerita kepada ayahnya. Rasulullah kemudian mendoakan agar ‘Umar ataupun Abu Jahal terbuka hatinya untuk menerima Islam. Tetapi ternyata yang lebih Allah cintai adalah ‘Umar bin Khattab.

Demikianlah kisah kelembutan ‘Umar kepada kaum Perempuan. Di mana dikatakan hal itu menjadi berkah dan mengantarkan Umar bin Khattab kepada cahaya keislaman. Sebab rasa lembut dan sikap pengasihnya kepada perempuan, Allah memberikan rahmatnya untuk ‘Umar menerima kebenaran risalah Islam. Wallahu a’lam. []

Tags: akhlakislamperempuansahabat nabisejarahUmar Bin Khattab
Rasyida Rifa'ati Husna

Rasyida Rifa'ati Husna

Terkait Posts

Membebaskan Manusia

Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah

11 Juli 2025
Berkeluarga

Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Perempuan sebagai Fitnah

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

10 Juli 2025
Istri

Kuasa Suami atas Tubuh Istri

10 Juli 2025
Kesehatan Reproduksi

Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

9 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan
  • Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID