• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

7 Tips Parenting Anak yang Bisa diterapkan Orang Tua di Rumah

Mendidik anak bukan hanya tanggung jawab ibu saja, melainkan tanggung jawab bersama antara ibu dan ayah

Khoerotul Awaliah Khoerotul Awaliah
16/04/2024
in Keluarga
0
Parenting anak

Parenting anak

800
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti seminar parenting dengan tema mendidik anak menjadi ahlul Quran. Pemateri dalam seminar tersebut adalah seorang ayah yang memiliki 4 orang anak, di mana tiga diantaranya adalah penghafal Quran. Selain itu, beliau juga menanamkan pendidikan karakter yang baik.

Banyak hal yang aku dapatkan dari cara parenting beliau kepada anaknya. Tentunya yang bisa kita terapkan juga saat mendidik anak-anak kita. Bukan hanya persoalan menghafal Quran saja. Namun, komunikasi beliau dengan istri maupun anak-anaknya juga patut kita acungi jempol.

Komunikasi yang baik dengan keluarga akan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis. Dan keluarga yang harmonis akan mencetak anak-anak dengan karakter yang baik. Serta memberikan kemaslahatan untuk keluarga.

Dari seminar tersebut, aku juga belajar tentang pentingnya peran kedua orang tua dalam mendidik anak. Tidak hanya salah satu saja. Seringkali kita melihat kasus di lapangan yang kebanyakan memperlihatkan hanya ibu yang berperan dalam pengasuhan anak. Ayah hanya bertugas mencari nafkah. Banyak dari masyarakat kita yang masih terpaku pada sistem seperti itu.

Mendidik Anak Tanggung Jawab Bersama

Parenting anak seringkali hanya dibebankan kepada ibu. Ketika anak sakit tak jarang ada yang berkomentar pedas perihal sang ibu yang tidak becus dalam mengurus anak. Misalnya lagi ketika ada anak yang kurang baik akhlaknya, banyak yang menyalahkan cara didik dari ibunya. Padahal, mendidik anak bukan hanya tanggung jawab ibu saja, melainkan tanggung jawab bersama antara ibu dan ayah.

Baca Juga:

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

Oleh karena itu, saat seminar kemarin pemateri menyampaikan bahwa jika kita ingin memiliki anak dengan akhlak yang baik, maka dalam menentukan pilihan pasangan sebelum menikah harus tepat. Kita harus mengetahui lebih dulu bagaimana akhlak dari calon pasangan kita. Bagaimana agama calon pasangan kita, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dengan yang sudah memiliki pasangan? Tenang, tidak ada kata terlambat untuk memulai hal baik. Bagi pasangan yang sudah menikah, bisa memulai dengan memperbaiki dan meluruskan niat dulu hanya karena Allah. Mulailah untuk merancang kembali visi misi untuk hidup ke depan yang lebih baik lagi. Diskusikan dengan pasangan bagaimana arah tujuan hidup untuk masa depan keluarga.

Tips Mendidik Anak dengan baik

Lantas bagaimana cara mendidik anak yang baik agar anak memiliki akhlak yang baik? Ada beberapa hal yang bisa kita terapkan dalam mendidik anak yang aku dapatkan dari seminar parenting beberapa waktu lalu.

Pertama, niat

Pertama kali yang harus kita lakukan adalah meluruskan niat hanya karena Allah. Seperti kita ketahui bersama anak adalah titipan dari Allah. Oleh karena itu, kita harus benar-benar merawat dan mendidik mereka dengan baik juga. Luruskan niat untuk mendidik anak memiliki akhlak yang baik hanya karena Allah.

Kedua, komitmen

Dalam mendidik anak harus ada komitmen antara kedua orang tua. Misalnya ingin mendidik anak agar memiliki akhlak yang baik maka orang tua harus memiliki visi misi yang sama. Tidak boleh goyah. Harus berpegang teguh pada komitmen yang sudah disepakati dari awal.

Karena figur orang tua sangat menentukan karakter anak. Sebisa mungkin jika ada perselisihan antara suami dan istri jangan kita tampilkan di depan anak karena akan terekam oleh mereka.

Ketiga, manajemen waktu

Maksud manajemen waktu di sini yaitu kita membuatkan jadwal khusus kegiatan anak. Misalnya solat, belajar, mengaji, dan bermain. Semua harus kita jadwalkan agar anak belajar hidup dengan disiplin.

Keempat,manajemen keluarga

Sebaiknya suami dan istri saling bekerja sama dalam segala hal terutama dalam mendidik anak. Misalnya ketika salah satu di antara suami atau istri emosi kepada anak maka satu di antaranya tidak boleh ikut emosi juga. Walaupun sebenarnya juga sedang menahan emosi karena anak.

Meskipun anak melakukan kesalahan, harus ada penyejuknya. Tidak boleh kedua orang tuanya ikut terbawa emosi semua. Selain itu, harus ada prinsip bahwa marah atau emosi jangan lebih dari 15 menit. Siapapun yang salah, siapapun yang benar harus saling meminta maaf. Bawakan hadiah yang menjadi kesukaan pasangan. Hal ini juga berlaku untuk kita terapkan kepada anak dan orang tua.

Kelima, manajemen gadget

Di era perkembangan zaman seperti saat ini, teknologi merupakan hal yang sangat penting. Jangan sampai kita ketinggalan teknologi. Tanamkan kepada anak bahwa bermain HP itu boleh. Tapi, ada masanya. Jadikan HP sebagai pendidikan atau edukasi. Anak memegang HP untuk memperoleh informasi. Kita bisa arahkan tontonannya untuk hal yang positif. Orang tua harus punya manajemennya.

Keenam, buat jadwal atau program dan evaluasinya

Setelah manajemen tersebut kita buat, maka selanjutnya kita harus membuat kesepakatan tentang jadwal yang akan anak lakukan setiap harinya. Jadwal ini harus memperoleh persetujuan dari orang tua dan anak. Seletah jadwal atau program berjalan, setiap beberapa waktu perlu ada evaluasi jadwal agar lebih baik lagi.

Ketujuh, memberikan apresiasi/ reward kepada anak

Lingkungan keluarga harus kita kondisikan. Biasakan anak untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Misalnya anak yang sudah membantu orang tua maka akan mendapatkan penghargaan dari orang tua. Reward tidak harus berbentuk barang. bisa melalui pujian atau bisa juga dengan kita mengajak anak untuk jalan-jalan atau hal lainnya. []

 

 

 

 

 

Tags: Hak anakmendidik anakparentingparenting anakpengasuhanTips parenting
Khoerotul Awaliah

Khoerotul Awaliah

Masih belajar

Terkait Posts

Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Mengirim Anak ke Barak Militer

Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

10 Mei 2025
Menjaga Kehamilan

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

8 Mei 2025
Ibu Hamil

Perhatian Islam kepada Ibu Hamil dan Menyusui

2 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version