Beberapa waktu lalu, iklan Shopee di televisi yang dibintangi oleh Blackpink diboikot oleh sekelompok masyarakat. Bahkan, sat ini Komisi Penyiaran Indonesi (KPI) telah menegur 11 stasiun televisi yang menayangkan iklan tersebut. Bagi saya ini sangat menarik sekali. Sebab, iklan tersebut sudah lama tayang di Indonesia, lalu kenapa baru melakukan boikot kali ini?
Paska pemboikotan, netizen pun mengeluarkan sebuah meme yang mana para member Blank Pink menggunakan hijab dan berpakaian syar’i. Adanya meme tersebut antara sindiran dan hal yang tidak mungkin. Sindirannya, apakah iklan televisi harus berpakaian syari’i untuk tidak boikot. Sesuatu hal yang tidak mungkin, para bintang iklan asal Korea tersebut tidak mungkin berpakaian syar’i.
Satu pertanyaan saya di awal ini, kenapa iklan tersebut diboikot harus kita pecahkan bersama. Jika alasannya terlalu seksi dan berimbas kepada anak-anak, bagi saya pribadi ini adalah klasik bagi setiap pemboikotan iklan. Kita perlu mengupas satu persatu dari berbagai sisi.
Sebenarnya pakaian para member Blank Pink tidak cukup seksi jika dibandingkan dengan iklan video klip lagu-lagu Korea Selatan sejak tahun 2000. Saya sendiri sebenarnya bukan fans fanatic dari K-Pop, namun saya cukup memperhatikan perkembangan drama dan lagu Korea. Saya sendiri mengenal SNSD dan Super Junior sejak tahun 2010. Kemudian bermunculan boyband dan girlband yang saya sendiri tidak hafal benar namanya.
Akan tetapi ada hal yang perlu digarisbawahi, sejak saat itu terdapat peralihan pakaian para member girlband dan boyband dalam videoklip. Semula pakaiannya biasa saja, tahun semakin bertambah videoklip lagu-lagu korea semakin seksi dan sensual.
Misalkan, ada dalam lagu duet antara SNSD dan 2PM yang berjudul ‘Caribbean Bay’ yang tayang pada 2014 para member SNSD hanya menggunakan celana pendek dan tank top yang memamerkan perut yang rata dan paha mulus. Bahkan, pada saat itu ada banyak videoklip lagu korea yang terlampau seksi.
Video klip tersebut memang tidak ditayangkan di televisi. Tapi, ditayangkan di internet. Di mana anak-anak penggemar K-Pop mengunduh lagu tersebut. Jika iklan Black Pink tentang Shopee bahayanya adalah anak-anak, sebenarnya ada bahaya yang lebih hebat lagi. Serangan video yang terdapat di Youtube.
Lebih jauh, lagu dari Black Pink yang ditayangkan di televisi sudah terlebih dahulu trending di Youtube. Bahkan, lagu ‘Dududu’ menjadi trending nomor 1 di tangga lagu yang ada di Youtube. Apa yang ditulis ini bisa dicek oleh para pembaca semua. Dan kenyataan ini memudahkan para pengguna Youtube untuk bisa mengaksesnya, termasuk juga anak-anak. Apa yang member Blackpink gunakan, sama halnya dengan yang ada di videoklip.
Atas alasan tersebut, maka sangat diperlukan bagi para orangtua untuk mendampingi anak-anak ketika menonton televisi dan memegang gadget. Para orangtua perlu mengawasi apa yang ditonton. Lalu, kita juga perlu membandingkan iklan kopi di televisi. Di mana dalam tayangan tersebut selalu diperankan oleh perempuan.
Dalam satu adegan, kamera hanya melakukan shoot di bagian sekitar dada perempuan. Bagi saya hal ini sama berbahayanya, di mana ada eksploitasi tubuh perempuan oleh industri media. Para aktivis perempuan sudah banyak membahas hal ini, bahkan seringkali melakukan protes jika ditemui tayangan yang sama.
Namun, kenapa masyarakat tidak melakukan boikot terhadap iklan tersebut? Karena dampaknya juga sama terhadap anak-anak yang melihatnya. Adanya boikot Blank Pink dalam iklan Shopee adalah bentuk kegagalan orang tua dalam mengawasi tontonan anak-anak.
Kita bisa bercermin pada pola pengasuhan anak yang dipraktikkan oleh Ayudia dan Ditto, di mana anak mereka yang bernama Sekala hanya melihat apa yang harus dilakukan oleh orang tuanya. Di sini orangtua punya peran menjadi filter pertama tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, guna memberikan teladan baik bagi anak-anak, yang kelak akan menjadi pewaris peradaban di masa depan. []